Zefa sempoyongan,jalannya tak tentu arah,lalu tak lama bayangan abu-abu mulai menyelimuti matanya yang perlahan mulai menjadi berwarna hitam.Tubuhnya makin melemas,lalu sedetik kemudian tubuhnya jatuh terhuyung ke tanah.
Rafa yang kebetulan sedang melewati jalan tersebut,sontak terlonjak kaget ketika melihat tubuh mungil Zefa yang tak berdata di sebrang jalan.Rafa kalang kabut,dia tidak tau harus berbuat apa.Haruskah dia menggendongnya ke rumah sakit? Tapi tidak mungkin,rumah sakit jaraknya terlalu jauh dari keberadaan mereka saat ini,terlebih Rafa tidak membawa motornya,melainkan jalan kaki.Masa dia harus menggendong tubuh cewek itu dengan tenanganya? Tidak! Tidak mungkin!
Ayo dong Raf,mikir! Mikir! Pake akal!
Rafa membuka handphonenya,lalu segera menelfon Zlatan.Tak butuh waktu lama pun Zlatan mengangkatnya.
"Halo? Ngapa jir? Ganggu banget lo-"cerocos Zlatan dengan nada kesal tingkat dewa.
"Gue butuh bantuan lo! Gc ke Gang Rais yang gak jauh dari sekolah! Gue tunggu lo disini! Cepetan Zla!"
"Ogah-ogah! Emang ada apaan sih anjir?!" sewet Zlatan,tapi Zlatan tak peduli,yang dia pedulikan sekarang ini hanya satu,keselamatan cewek di hadapannya ini.
"Zla,gc kesini! Kali ini aja,elah! Ini bener-bener gawat,Zla! Gak usah kek bocah! Jangan lupa bawa motor lo kesini!" Rafa segera mematikan telefonnya,dia tidak mau mendengar kata-kata yang akan diucapkan Zlatan selanjutnya.Rafa memilih menyuruh Zlatan ketimbang yang lain,karena Rafa tau sekarang Zlatan sedang berada di Warbut.Ya,Warbut dekat dengan SMA Angkasa,jadi Zlatan tidak perlu repot-repit mencari keberadaannya saat ini.
Benar saja,tak lama Zlatan sampai dengan motornya.Dia melihat ada Rafa yang sedang bersama dengan tubuh seseorang yang tak asing lagi baginya-dia Zefa! Ada apa dengan cewek itu? Sampai tergeletak tak nerdaya? Dengan terburu-bueu Zlatan turun dari motor ninja berwarna hitamnya.
"Raf! Dia kenapa Raf?!!" tanya Zlatan khawatir.
"Seperti yang lo liat Zla! Ayo Zla,kita bawa nih cewek ke rumah sakit! Tapi gimana bawanya?!-Lo sih pake bawa motor lo yang ninja! Gimana sih lo Zla?!!"Rafa emosi.Sedangkan Zlatan berfikir sejanak,benar juga! Kenapa dia malah membawa motor ninjanya? Tapikan,itu juga juga karena dia tidak tahu kalau keadaannya akan seperti ini! Jadi bukan sepenuhnya salah dia kan?
Tiin! Tiinn!
Mobil sedan berwarna putih terlihat berhenti di depan mereka,lalu terlihat perlahan kaca mobil tersebut terbuka,memperlihatkan wajah tampan milik si empunya mobil.Felix.Itulah nama si pemilik mobil sedan berwarna putih itu.
"Zefa?!!" si empunya mobil tersentak kaget di dalam mobilnya.
"Zlatan,Rafa,mending lo pindahin tuh cewek ke mobil gue! Gc! Kita ke RS bareng-bareng."Rafa mengangguk,memilih menuruti perintah Felix untuk kali ini.
"Lo siapa nyuruh-nyuruh gue,huh?"Zlatan tak terima.Yang langsung mendapatkan pukulan kecil di pundaknya oleh Rafa.
"Zla! Bisa-bisanya lo mikir kek gitu di keadaan darurat kek gini! Udah,bener kata Felix.Kita harus cepet-cepet!" omel Rafa.Zlatan mendungus pasrah,lalu dia mengambil alih mengangkat tubuh Zefa dan memindahkannya ke dalam mobil sedan Felix.Setelah itu mereka bertiga pun bersama-sama pergi ke Rumah Sakit.Rafa menaiki mobil Felix berbeda dengan Zlatan,yang menaiki motor ninjanya.
-oOo-
Perlahan mata Zefa terbuka.Memperlihatkan ruangan yang bernuansa putih dan terdapat obat-obatan disana.Persis seperti di Rumah Sakit,tapi kalau memang sekarang ia berada di rumah sakit-memangnya ada apa yang terjadi dengannya yang sebelum-sebelum? Seingatnya ia hanya berjalan pulang dari sekolah,lalu-ya! Ia baru ingat! Kalau tadi ia sempat pingsan!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is... || COMPLETE✔
Teen Fiction1 in Zefa ( Selasa, 7 April 2020). [Jangan lupa follow dulu sebelum baca] . . . "Kapan ya,gue bisa punya sahabat yang selalu ada buat gue,kayak orang-orang lain?"-Zefa . . . . Zefanya Rahel Rahmania.Cewek periang,konyol,dan tak tahu malu.Zefa terma...