28. Terlambat

57 6 0
                                    

Aksa kembali menginjakan halaman sekolahnya.Kali ini dia sedikit terlambat lima menit,akibat ada urusan pribadi di rumahnya.Tapi tak apa,masih baik dia sekolah? Walau pun terlambat,tapi bagaimana pun dia sudah berjanji kepada bundanya dan Zefa saat di pemakaman.Terdengar mustahil sih,seorang Aksa tunduk kepada aturan Zefa.Orang-orang yang mendengarnya pun pasti sangat tidak percaya,bahkan Bang Ucup yang baru saja lewat berhadapan dengannya sontak membeku tubuhnya.

"Aksa?! Kamu terlambat?-"

"Eh salah-salah,maksudnya-kamu sekolah?!" ujar Bang Ucup membetulkan kalimatnya yang pertama,ditambah ekspresi kagetnya seolah-olah Bang Ucup seperti melihat hantu yang memasuki SMA Angkasa itu.

"Abang liat sendiri kan saya disini? Ya berarti saya sekolah bang!"sahut Aksa dengan pasrah,kalau sudah berbincang dengan Bang Ucup,pasti akan lama urusannya,dan itu semakin memperlambat dia memasuki kelas.

"Udah deh bang,mendingan gini,sekarang Bang Ucup gak usah lemes,ya,kalo gue bolos.Terus bantu gue pantau ada guru lewat apa enggak biar gue bisa masuk ke kelas." Aksa mencoba menghasut Bang Ucup dan bodohnya Bang Ucup dengan mudahnya mengangguk.

"Jaminannya apa dulu nih Sa?"

"Yaelahh,gak usah pake jamin-jaminan! Gini aja,ntar pas istirahat gue traktirin apa aja yang Bang Ucup mau deh di kantin!" dengan sangat semangat Bang Ucup mengangguk mantap,tak lupa dengan mata yang berbinar-binar.

"Nah gini dong Sa ama gue! Dari dulu kek lo kayak gini! Yaudah sekarang rencana lo apa Sa?"Aksa bergerak mendekati kuping Bang Ucup,lalu membisikkan rencana yang mau Aksa jalani dengan bantuan Bang Ucup.

"Gitu bang rencana gue!"

"Cemerlang kan? Iya lah gue! Gak ada yang bisa ngalahin murid pembolos nomor satu di dunia!"seru Aksa dengan sangat bangga.Adakah orang seperti Aksa? Disaat orang lain terlambat,seharusnya orang tersebut justru kalang kabut,tapi Aksa tetap santai,seperti sudah melakukan kegiatan ini berkali-kali dalam hidupnya.

"Yeilah lu! Soal bolos malah bangga!"

"Iya deh Sa,kalo soal itu mah gue percaya sama lo.Gak heran gue!"ya memang benar kan kenyataanny siapa sih yang tak kenal Aksa Prayata Kusuma? Siswa dengan ketampanannya,namun sangat disayangkan,murid yang seharusnya menjadi kakak kelas 12,tapi masih bertahan di kelas 10,yang pastinya sudah bisa dipastikan kalau cowok itu sangat pandai membolos atau mencari alasan dengan guru-guru di SMA nya.Sekali lagi tidak ada yang tidak mengenal seorang Aksa.

"Nah yaudah ayo bang gc! Inget rencana gue!"

"Iya-iya bujuuk bawek benerr luu!!" Bang Ucup berjalan duluan mendahului Aksa,sedangkan Aksa berjalan pelan-pelan di belakangnya,sambil mengintip kalau-kalau ada guru lewat.

"Sa! Aksa! Ngumpet Sa! Ada Bu Pera noh mau jalan ke sini!"Aksa dengan buru-buru mengumpat di toilet wanita,untung saja ada toilet wanita yang pintunya sedikit terbuka,dan sepertinya toilet tersebut kosong tidak ada orabgnya,jadi dia bisa bebas mengumpat disana.Sedangkan Bang Ucup mencoba mengalihkan perhatian Bu Vera.

"Eh Ucup? Tadi saya kayak ngeliat ada orang deh di belakang kamu? Tapi kok gak ada ya? Apa saya salah liat aja kali ya?"perlahan Aksa bisa mendengar suara Bang Ucup dengan Bu Vera yang sedang berbincang dari luar toilet.

"Hahaha,iya ibu salah liat kali si ibu! Jelas-jelas saya mah jalan sendirian disini."

"Oh gitu ya.Tapi masa sih? Perasaan saya jelas banget ada orang yang berdiri di belakang kamu tau."

"Oh mungkin itu setan kali bu...lagi iseng setannya..." Aksa menghela nafas,sedikit bete dia saat mendengar perkataan yang Bang Ucup lontarkan.

Setan? Gue setan? Wah parah nih orang gue dibilang setan! Batinnya tak terima,tapi apalah daya dia yang tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ada-ada aja kamu tuh Ucup,mana ada setan disini! Yaudah lah mendingan ibu mah ke kantor-"

Krieett.

Tiba-tiba saja salah satu pintu bilik yang berada di toilet wanita terbuka,lalu keluarlah seorang gadis dari sana,yang dimana mukanya sangat tidak asing bagi Aksa.

"HAH? AKSAA?!!! NGAPAIN LO DI TOILET CEWEK???!!!! OH APA JANGAN-JANGAN LO NGINTIP GUE YA???!!!! NGAKU LO!! DASAR MATA JELALATAN!! BINTITAN!!!! MESUM,MESUM,MESUM!!!!!"oh,tidak,tamat lah dia,bukan hanya akan ketahuan Bu Vera,tapi kali ini nama baik Aksa akan ikut tercemar.

-oOo-

Disini lah Aksa dan Zefa berada,di dalam ruang yang bernuansa warna putih,serta ada AC yang disetel sangat dingin hingga siapa saja yang masuk ke sini pasti akan mengira kalau orang yang menyetel AC tersebut adalah manusia Es dari Rusia.

Bukan hanya Aksa dan Zefa saja disana,tapi ada Bu Vera,Pak Hartono,serta Bang Ucup yang memenuhi ruangan tersebut.

Terlihat Bu Vera yang sedang menasehati Bang Ucup,dan Bang Ucup sebaliknya hanya diam saja menurut,lalu tak lama Bang Ucup boleh diizinkan keluar terlebih dahulu,tapi masih tidak untuk Aksa dan Zefa.

"DAN UNTUK KAMU AKSA!!"

"Apa kamu mau gak naik kelas lagi kali ini?! Apa kamu mau??!!!"hardik Bu Vera penuh penekanan.Wajah merah pekat,menunjukkan tanda marah,tetapi sorot matanya menunjukkan kekecewaan yang amat dalan terhadap anak muridnya yang satu itu.Sedangkan Aksa dan Zefa hanya menunduk,kalau Aksa menunduk karena bosan sudah mendengar pertanyaan itu berkali-kali,tapi kalau Zefa? Tentu saja ia masih malu,ia masih berfikiran kalau Aksa mengintip diam-diam saat ia berada di dalam bilik toilet.

"Kamu mau jadi apa Aksaa?!!! MAU JADI APA?????!!! Ibu sama Pak Hartono tuh udah capek ngurusin kamu terus!!!!!"

"Yaudah gampang,ibu tinggal gak usah ngurusin saya apa susahnya? Gak usah peduli sama saya apa susahnya? Bahkan orang tua saya gak pernah peduli sama saya,apalagi ngurusin.Jadi makasih bu udah peduli sama saya,tapi sekali lagi,ibu gak perlu repot-repot sama saya."

Jleb.

Dengan serempak Zefa beserta Bu Vera dan Pak Hartono ikut menatap ke arah Aksa.Tapi tak lama kemudian Pak Hartono bersiap-siap ingin menamparnya,sayangnya Bu Vera sudah menahan duluan tangan Pak Hartono sebelum tangan kasar itu mendarat di pipi mulus Aksa.

"Dasar anak gak tau sopan santun!!!!"

"Hahaha....udah berapa kali orang yang cap saya kayak gitu? Oh iya pak,bu,emang ada,ya? Sejarahnya anak murid harus sopan santun sama guru? Kalau gurunya aja bertindak kasar kayak gini.Ini sih udah melanggar hukum pak,bu." oceh Aksa sambil tertawa renyah tat kala dia bertepuk tangan,seperti menonton pertunjukan sirkus

"Aksa,harusnya kamu tuh berterima kasih sama kita.Kita beserta guru-guru disini itu orang tua kamu di sekolah,jadi kamu sepantasnya harus tunduk dan setidaknya sopan sama kita." ujar Bu Vera yang masih sabar menanggapi sifat Aksa.Zefa? Sampai saat ini dia masih menjadi penonton dengan mulut ternganga.Aksa berdiri dari kursi,lalu berdiri dengan tangguh.

"Pak,bu,saya kan udah bilang terimakasih tadi.Tapi saya mohon pak,bu,jangan repot-repot urusin say apalagi peduli sama saya." seru Aksa lalu pergi dari ruangan tersebut tanpa ragu-ragu maupun rasa takut,solah-olah Pak Hartono dan Bu Vera sudah bukan tandingannya.

Sudahlah,sepertinya melawan seorang Aksa tidak akan pernah bisa.

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang