Zefa tersenyum riya seraya berjalan menuju kelasnya.Senang sekali rasanya mengerjai seorang Daniel.Ya,Zefa baru saja menghabiskan semua makanannya dikantin tadi.Sebanyak-banyaknya makanan yang tadi ia makan,tetap saja,ia belum merasa puas dan masih lapar,ia juga tidak sabar saat istirahat nanti Daniel akan mentraktirnya makan Bakso.
Menuju kelasnya,banyak sekali teman-teman sekelasnya (lebih tepatnya kaum hawa) yang menatapnya intens dari atas sampai bawah,bahkan ada yang sinis dan itu semakin membuat Zefa heran.Ada yang salah kah dari dirinya?
Tiba-tiba saja Elana,Cindy,dan Rahel sudah tiba dihadapannya dengan sekejap.Mereka bertiga juga melontarkan seperti tatapan 'tidak suka' kepada cewek itu.
"Zefa! Jujur aja,lo di jajanin Daniel kan di kantin?"Zefa mengerutkan dahinya bingung.Siapa yang memberitahu El dan kedua temannya itu? Atau jangan-jangan berita Daniel mentraktirnya sudah tersebar ke seluruh teman-teman dikelasnya? Entahlah,tapi dengan secepat kilat Zefa menormalkan kembali ekspresinya lagi yang justru terlihat lebih santai.
"Iya,emang kenapa?"jawab Zefa dengan santainya.Lagipula memang benarkan Daniel mentraktirnya tadi? Lantas apa yang membuat El bertanya kepadanya? Atau lebih tepatnya seperti mengintrogasinya.
"Oh enggak,gak papa."seru El datar,lalu memberi jalan Zefa agar kembali berjalan masuk ke kelas.Dengan pelan,tapi pasti,Zefa kembali melangkahkan kakinya menuju ke kelas,lalu ia duduk di bangkunya seraya memikirkan kata-kata El seperti orang yang sedang melabraknya.
Tiba-tiba saja kemunculan Syafa dan Navla,membuat Zefa terbuyar dari lamunannya.
"Eh Syafa,Navla." sapa Zefa dengan ramah sambil mencoba menghilangkan fikiran-fikiran anehnya yang mulai bermunculan dalam otaknya.
"Eh Zefa,tadi lo kenapa sama El?" kepo Syafa,padahal sudah jelas-jelas Syafa ada di tempat kejadian itu.
"Gak tau tuh Elana,udah lah lupain aja mungkin dia lagi PMS."acuh Zefa seraya berpossitive thingkhing.
"Lo keliatannya santai-santai aja Zef digituin sama El?"
"Iyalah,possitiv thingking aja mungkin dia PMS Syaf."Syafa dan Navla kompak menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap santai Zefa yang kelewat batas.
"Yaampun Zef! Apa lo lupa? El itu suka sama Daniel!!!!"
Omaigat?!
-oOo-
Eh El,lo suka sama siapa sih? Kasih tau dong....kepo nih gue!"Zefa menyenggol-nyenggol lengan Elana jahil.
"Gak mau ah,nanti lo gacor."
"Ayolah El...."
"Oke-oke,tapi janji lo jangan gacor ya!
"iya sip bosqu!"
"Daniel.Gue suka sama Daniel anak IPS 3."
"Oh..."
Zefa terbuyar dari lamunannya sesaat.Kali ini ia mengingat semuanya,tentang Elana yang pernah bilang ke dirinya,kalau dia menyukai Daniel sejak lama.
"El,please dengerin penjelasan gue dulu!"pinta Zefa,persis seperti pengemis yang sedang meminta-minta uang di jalanan.Tapi Zefa tak menghiraukannya,tekatnya sudah utuh,kalau ia akan meminta maaf dengan Elana sampai Elana benar-benar memaafkannya.Tidak pernah Zefa merasa bersalah seperti ini.Ayolah kawan! Zefa tidak mau kehilang teman-temannya! Terlebih Elana,Cindy,dan Rahel itu kan teman pertamanya saat di SMA.Beda lagi kalau Navla.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is... || COMPLETE✔
Ficção Adolescente1 in Zefa ( Selasa, 7 April 2020). [Jangan lupa follow dulu sebelum baca] . . . "Kapan ya,gue bisa punya sahabat yang selalu ada buat gue,kayak orang-orang lain?"-Zefa . . . . Zefanya Rahel Rahmania.Cewek periang,konyol,dan tak tahu malu.Zefa terma...