60. Tawuran

60 7 6
                                    

Cahaya matahari menembus ke gorden di rumah berukuran besar dengan gaya minimalis modern.

Terlihat seorang cowok sedang menghampiri jaket berbahan levis yang berada di atas sofa,lalu segera memakainya dengan buru-buru.Dia Zlatan,cowok yang baru-baru ini menyandang status sebagai ketua salah satu geng berbahaya di kotanya,yang semua orang tahu kalau geng tersebut musuh bebuyutan Avrenaga.Geng yang juga ditakuti di kotanya.Tapi siapa sangka kalau dua geng itu hanya lah sekumpulan anak-anak SMA yang sedang mencari jati diri?

Mamanya yang sedang memakan kentang goreng di sofa pun lantas bingung ketika melihat salah satu anaknya yang terburu-buru.

"Tadi Nancy mau ngomong sama kamu,tapi tadi kamur tidur,mama gak tau dia mau ngomong apa.Tapi yang jelas sekarang Nancy lagi keluar sama temen-temennya,"kata Nita,lalu melanjutkan memakan kentang gorengnya.

Zlatan menengok sebentar."Oh," jawab Zlatan singat.Memangnya dia harus menjawab seperti apa lagi?

"Kamu mau kemana sih? Kok buru-buru gitu?"tanyanya kepada Zlatan.Zlatan hanya diam sembari mencari kunci motornya yang entah kemana.

"Zefa kok belum pulang juga ya? Padahal udah jam 10.Apa mama telfon aja ya?"

Mata Zlatan berbinar-binar ketika mendapati kunci motornya yang berada di atas bipet berukuran besar,dengan segera Zlatan mengambilnya.

"Saran Zlatan,mama gak usah telfon dia dulu,nih Zlatan mau jemput dia pulang,"balas Zlatan seraya melangkahkan kakinya ke luar rumah.

"Oh gitu,ya udah deh.Tapi jangan mampir-mampir lagi ya!"

Zlatan mengangguk sekilas,lalu tak lama dia pergi dengan motor sport berwarna hitamnya.

Iya,ma.Aku bakal bawa Zefa pulang dari tangan Lionil.

***

Dua ketua geng terkenal di Jakarta Selatan telah berkumpul di sebuah jalanan yang lumayan lebar.Orang-orang yang tadinya berlalu-lalang,memilih menepi,dan tidak mau ikut campur urusan antar dua geng tersebut.

The Trouble Maker dan Avrenaga,itulah nama geng yang sedang beradu pandang saat itu.Masing-masing dari mereka tidak mau kalah,apalagi ketua dua geng itu.

Zlatan terbelalak ketika mendapati adiknya yang diikat dibangku yang dimana di sekelilingnya adalah anak-anak Avrenaga.Cewek itu menunduk,tapi Zlatan tahu terdapat luka lebam di wajah cewek itu dan rambutnya yang semula rapih,jadi sangat berantakan.

Wajah Zlatan memerah sempurna,emosi cowok itu berada di tingkat paling atas.Dia juga menyesal,karena tidak menjaga adiknya dengan baik,dan justru kabur dari kenyataan—kalau dia memang abangnya.

"BAJINGAN LO SEMUA!! LO APAIN ADIK GUE BANGSAT?!!!!" Zlatan ingin maju dan menyerang,tapi Rafa menahannya.

"Sabar,Zlat!" Rafa menasehati.

"GIMANA GUE MAU SABAR,RAF?!!  ADIK GUE DI ANIAYA SAMA DIA!!! APA YANG LO LAKUIN KALO JADI GUE,HUH?!!" Zlatan memberontak,berusaha menyingkirkan tangan Rafa.Tapi Rafa semakin menahannya,bahkan Aksa,dan Aldo ikut menahannya.

"Mau apa lo?"tanya Aksa.Walau pun nadanya terdengar santai,namun semua orang tahu,terdapat nada penekanan disana.

Lionil bertepuk tangan."Aksa,cowok paling nakal di sekolah,yang harusnya udah mau lulus,tapi sekarang masih kelas sepuluh aja.Oh iya,gue denger-denger lo itu anak broken home,ya? Gue juga tau orang tua lo—"ucapan Lionil terjeda,karena Zlatan tiba-tiba saja langsung menyelanya,"Gak usah bawa-bawa ortu.Cowok bukan?!!!"

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang