35. Pengkhianat

57 6 0
                                    

Zefa berjalan sambil sesenggukan.Ia tidak tahu harus kemana saat ini,tapi yang lebih penting bukan itu masalahnya,masalahnya "siapa orang tua kandungnya"?

Zefa melangkahkan kakinya ke sebuah taman komplek di dekat "rumahnya"-tentu saja yang harus memakai tanda kutip dua.Ia duduk disalah satu bangku yang berada disana.Hanya satu harapannya kini "Daniel".Zefa mengambil handphonenya lalu menelfon kontak Daniel disana.Tak butuh waktu lama,Daniel segera mengangkatnya.

"Halo Niel- hiks.."lirih Zefa,ia sudah sebisa mungkin menahan tangisannya agar tidak pecah.Tapi tetap saja tidak bisa.

Sedangkan di lain tempat.Terlihat Daniel yang sedang kebingungan dan bertanya-tanya kondisi cewek "Nerd" itu.

"Lo kenapa Zef??? Kok nangis?? Jangan nangis dong Jull!! Ntar gue ikutan nangis nihhh!!" Zefa nyaris terkekeh pelan dibuatnya.Daniel,cowok itu selalu bisa membuat nyaris tertawa di keadaan seperti ini.

"Niel,gue mau minta tolong sama lo."

"Hmmm apa tuh jul?"

"Lo bisa ketemuan gak sama gue? Sekarang?"tanya Zefa dengan ragu-ragu.Ia takut kalau Daniel akan menolaknya.

"Sekarang banget jul? Dimana?"

"Iya sekarang,entar gue sharelock ya Niel."Zefa menggulum bibirnya.Entah kenapa ia merasa deg-degan saat mendengar jawaban Daniel nanti.

"Iya gue bisa deh." Zefa sontak menghembuskan nafasnya,lega.Untung lah Daniel bisa diajak berkompromi.

"Gue matiin ya jul telfonnya,ntar lo sharelock aja lokasinya."

"Iya Niel,makasih ya."

Tuutt...tuutt...

Daniel mematikan telefonnya,lalu dengan secepat kilat Zefa langsung mengirim lokasinya saat ini.Ya,mereka akan ketemuan di taman dekat rumahnya.

Daniel,satu yang bisa gue harapin sekarang.Cuman lo.

***

Zefa menunggu Daniel di taman yang sepi.Catat-ia hanya sendirian! Walau begitu,tak ada rasa takut sedikit pun didirinya.Tak lama,benar saja,seorang cowok berambut hitam yang dipinggrinya sedikit berwarna coklat alami itu berjalan menghampirinya.Sudah bisa ditebak,kalau itu Daniel.Ya,Daniel benar-benar menepati janjinya agar datang menemui Zefa sekarang juga.Zefa langsung berdiri,dan sontak memeluk tubuh Daniel saat cowok itu sudah berada di dekatnya.Ia memeluk Daniel sabgat erat,bukan modus,tapi ini lah yang cewek butuhkan saat sedang sedih-sedihnya.Pelukan.

Tubuh Daniel membeku ketika tangan Zefa melingkar di pinggangnya.Ada apa dengan sahabatnya yabg satu itu? Mengapa cewek itu seperti sedang kelihatan sangat sedih? Dengan ragu,Daniel mengelus rambut panjsng Zefa,mencoba menenangkan cewek itu.Dan tak lama kemudian,Zefa melepas pelukannya,lalu mengusap air matanya agar tak tampak lagi di wajahnya.

"Gak papa Zef,lepasin aja semua tangisan lo.Lagipula cuman ada gue disini,yang berarti cuman gue yang bisa liat lo nangis.Gue tahu lo cewek strong Zef,lo cewek kuat,lo bisa ngadepin masalah sendirian,tapi bukan berarti lo harus tetap keliatan kuat.Inget Zef,gak ada mahluk yang bisa memendam perasaannya sendiri,selain yang diatas,"ujar Daniel dengan bijak.

"Dan lo,lo punya gue Zef.Lo bisa nangis dihadapan gue.Gue bakal dengerin lo nangis kok,sampai tangisan lo nanti berhenti."Zefa tersenyum simpul,lalu mulai menangis kejar.Banyak air mata yang jatuh ke pipinya.Daniel tersenyum tipis,sekuat-kuatnya Zefa tetap saja dimatanya cewek itu sangat lemah.Dari sini Daniel bisa melihat bahwa rasa sakit Zefa amat dalam.

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang