13. Suara Hati Zefa pt.2

83 9 2
                                    

Gue mencoba mengatur nafas perlahan.Karena jika enggak bisa-bisa gue pingsan di dalam angkot sekarang juga.

Apa gue gak lagi mimpi?

Da-Daniel nanyain kabar gue?! Apa kabar jantung gue?:)

Akhirnya gue memutuskan untum menjawab pertanyaannya dengan cepat,karena gue gak mau dia jadi nunggu lama kalau gue pingsan duluan ntar.

Oh baik kok,emang kenapa ya??

Oh ya jelas dong,princess harus pura-pura jaim di depan cogan.Padah mah hatiku udah ambyar Niel dari tadi kemarin:).

Gak lama Daniel langsung chat gue lagi.Beneran deh ya,Daniel tuh kesambet apa sih? Sampai-sampai jawab chat dari gue cepet banget?!

Terbang setinggi langit Zef,terbang:").

Oh gak papa,cuman nanya aja,

Oh iya,btw gue penasaran loh sama lo.

Barusan dia bilang apa??? Da-Daniel penasaran sama gue?

Apa kabar jantung? Masih sehat kan?:)

Karena gak baik dengan jantung gue,akhirnya gue memutuskan tidak membalas chat terakhir dari Daniel itu.

Tak lama angkot pun berhenti di tempat yang sebelumnya sudah gue instruksikan.Dan dengan cepat gue turun dari angkot lalu membayar ke sang supir angkot.

***

Gak kayak biasanya,rumah gue sekarang sepi.Lampu-lampu yang biasanya di nyalahin sekarang mati semua.Apa mungkin mati lampu ya? Bisa jadi.

Tiba-tiba gue menemukan selembar kertas yang berada di meja ruang tamu gue.Gue hafal sama tulisannya,kalo itu tulisan bunda gue.

Zef,bunda,ayah,sama Bang Leo sekarang lagi pergi.Tolong titip rumah ya.

Oh,ternyata lagi dan lagi surat dari bunda gue.Kenapa ya,bunda gue selalu pergi bareng sama abang dan ayah gue? Terlebih tanpa gue.Sakit sih,soalnya semenjak gue kecil mereka lebih memprioritaskan Bang Leo dari pada gue,dan mereka seperti gak nganggep gue ada.Sedih,pasrah,sabar,jadi satu di dalam diri gue.

Kalau kalian tanya gue iri apa enggak sama Bang Leo? Jelas iri pake banget.Bang Leo selalu di perhatiin sama kedua orang tua gue,selalu disayang setiap waktu,dan gak boleh lecet sedikit pun.Seperti anak kesayangan.Tapi iri bukan berarti gue benci juga sama Bang Leo.Gue sayang kok sama Bang Leo,walau jadi anak prioritas kedua orang tua gue,Bang Leo tetep baik sama gue.Sering beliin gue apa aja,dan sering ngelindungin gue selayaknya tugas abang sama adiknya.Bangga sih sama Bang Leo,tapi maaf sifat iri gue gak pernah bisa hilang dan memori-memori gue waktu kecil tentang pilih kasih nya bunda dan ayah gue dengan Bang Leo,itu juga belum bisa hilang.

Karena gak mau mikirin hal yang bikin gue sedih doang,dan sedikit gak penting.Karena lelah,gue membersihkan diri gue dari kuman-kuman,lalu mengganti seragam sekolah gue dengan baju rumahan gue.Selepas itu gue menjatuhkan tubuh gue di atas kasur.Lalu mencoba memejamkan mata gue.

Tak lama gue tertidur disana.Dan saat itu juga air mata gue mengalir begitu saja.

Ketahuilah,berpura-pura bahagia itu sangat lelah dan sakit.Tersenyum itu sangat lelah,berbuat baik itu sangat lelah.Kalau kalian tahu,posisi gue persis seperti Badut Joker yang ada di film Batman.Joker adalah orang yang dahulu baik,tapi tersia-siakan,diejek dan tidak dihargai,maka lama-kelamaan akhirnya Joker berubah jadi peran antagonis atau "peran jahat".Ya,hampir mirip lah sama kehidupan gue, " orang baik yang tersia-siakan" gue gak menyebut diri gue paling baik,tapi seenggaknya lebih dari cukup lah.Dan kebaikan gue tersia-siakan.Tapi satu hal,gue gak mau kayak Joker "orang baik yang berubah jadi jahat".Gue tau walau pun kebaikan gue tersia-siakan,tapi kenapa gue harus berubah jadi jahat? Kalau pada akhirnya kebaikan lah yang menang,bukan kejahatan.

Intinya,gue gak mau jadi orang jahat.

Lama kelamaan gue semakin pules dengan tidur gue.Dan untuk hari esok gue cuman bisa berharap,kalo gue selalu diberi kesehatan,dan rezeki di setiap harinya.Bukan hanya gue,tapi keluarga gue juga:).

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang