18. Kerja Kelompok

74 7 0
                                    

Zefa mendengus pelan ketika sudah selesai mengerjakan tugas kelompoknya.Rasanya sangat lega karena ia tidak perlu berbincang dengan Felix,Iqbal,Saga,dan Rafli lagi.Habis beberapa kali Zefa menjelaskan materi kelompoknya mereka tidak akan mengerti,butuh waktu beberapa jam untuk membuat mereka bertiga mengerti.Apalagi hanya Zefa lah satu-satunya cewek yang berada di kelompok itu,salahkan lah Bu Farah yang membagikan kelompoknya dengan terburu-buru karena katanya ada rapat yang menunggu.

"Eh Zefa mau kemana lo?"Zefa terpaksa membalikkan tubuhnya menghadap Saga yang sedang memanggil namanya.

"Ya mau ke kelas lah bego! Sumpah ya Ga! Kayaknya dugaan gue bener deh,otak lo tuh di makan sama Pelix nih! Makanya jadi ngaco begini!"ucap Rafli sambil tertawa pelan yang diikuti oleh Saga,dan Iqbal,bahkan Zefa sampai menahan tawanya agar tidak keluar.Sedangkan Felix dengan cekatan langsung memberi tatapan tajam ke Rafli.

"Ya maap bang."

"Ah lo berdua ya! Berantem terus! Dahlah otak lo berdua mah emang udah miring dari sananya! Jangan bawa-bawa gue! Ya gak Bal?"

"Yoai brehh!" Iqbal yang tadinya hanya diam,langsung mengeluarkan seluruh tawaannya secara terang-terangan.

"Sial lo lix!"ujar Rafli sambil terkekeh pelan.

"Inget ya Lix,gini-gini gue tuh pinter! Gak kayak lo!! Ya gak Ga?"kata Rafli dengan gayanya yang sok keren.

"Engga."

"Apasih Raf? Udah jelas-jelas lo yang paling banyak nanya tadi.Halu aja lo bisanya!"Zefa yang sedari tadi menahan tawanya,percuma,pada akhirnya ia akan tetap tertawa juga.

"Mampus lo Raf! Karma is a real."

"Haluuu Raf!!! Haluuuu!!" teriakan Iqbal membuat Rafli cemberut,lalu akhirnya terkekeh juga.

"Udah ah,mending balik ke kelas,ntar diomelin sama Bu Farah aja!"Zefa bergegas menuju kelasnya IPA X.4.Sedangkan Felix,Iqbal,Rafli,dan Saga masih tertawa terbahak-bahak di taman.

"Rapli....Rapli...emak lo ngidam apa??"ledek Felix sambil terkekeh pelan ketika mengingat kekonyolan Rafli tadi.

"Daging Babi."jawab Rafli dengan sangat enteng,tapi seketika Felix,Iqbal,dan Saga justru terdiam.

"Yang bener lo Raf?"

"Dia kan beda agama sama kita Lix,ya gak papa lah kalo makan daging Babi."ucap Iqbal dengan bijak,lalu setelah mengatakan itu,Iqbal dengan sergap berdiri dari duduknya dan berjalan ke kelas dengan santai,yang diiringi oleh Zefa juga.Memang benar,Saga temannya itu beragama Kristen,jadi tidak ada salahnya kan? Karena bosan,Felix juga ikut berdiri lalu pergi menyusul Iqbal dan Zefa.

"Lah kita ngapain disini?"Rafli menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan mulutnya sedikit terbuka.

"Pacaran kuy!" sahut Saga dengan muka genitnya.

"Yeu najis amat gue ama lo!! Jijay bambang!"seru Saga sambil terkekeh pelan,lalu bangkit dari duduknya,dan berjalan menuju kelasnya dengan gaya sok keren.

"Eh Suparwano! Gue tuh cuman berjanda!! Demi Neptunus,gue jijay juga kali sama lo!! Dasar curut gak tau diuntung!!" ucap Rafli sambil terkekeh pelan mengingat kelakuan konyol temannya itu.

***

Sesampainya dikelas,Zefa jutru disambut dengan suara kebisingan dari teman-temannya,ditambah suara gitar da sekumpulan teman-teman Zlatan yang sedang bernanyi.Ya,entah yang keberapa kalinya Zlatan mengajak teman-teman seangkatannya untuk berkumpul di kelasnya.

"Zef!! Gila lo ya,sekelompok sama cowok semua! Mana cogan lagi! Pengen dong kayak lo sekali-kali aja gitu!!"

"Ya mana gue tau,tanyakan pada Bu Farah tercinta."

"Zef! Tadi ngapain aja lo sama Daniel si oppa?? Acieee Zefaaa!!!"

"Mon maap para fans gue,tadi gue itu cuman ngobrol sebentar doang kok,gak macem-macem,jadi sekali lagi maap ya fans.."

"Zefaaa,jodohin gue sama ayang Rafli dong!!"

"Woi Rafli! Lo mau gak sama Wenda nih? Gue ikhlas lahir batin,tapi kalo gue jadi Wenda sih ogah!"

"Ciee Zefaaaa!!! Gimana rasanya dicariin sama Aldo??"Zefa mengkerutkan dahinya bertanya-tanya ketika mendengar pertanya yang terakhir.Aldo? Memangnya Aldo menyarinya?

"Mon maap ini mbanya kok ngasih pertanyaan ngelantur ya-"

"Dia gak ngelantur,gue emang bener-bener nyariin lo." seorang lelaki tampan bertubuh kurus dan tinggi menghampiri Zefa dari belakang,yang tak lain adalag Aldo sendiri.Sejak kapan Aldo ada di kelasnya? Dan kenapa Aldo mencarinya? Itulah yang terus-terusan berada di dalam fikirannya saat ini.

"To the point kenapa lo nyariin gue?"

"Kata Bu Vera,lo disuruh jadi guru les Bahasa Inggris gue selama 1 bulan kedepan."







"Wtf?-"

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang