My Boyfriend Is... || COMPLETE✔

59. Diculik

Daniel kembali ke Warbut dengan wajah datar yang membuat siapa saja orang yang melihatnya pasti merasa bingung,pasalnya,jarang-jarang wajah Daniel seperti itu.Biasanya cowok itu selalu ceria kapan pun.

Zlatan yang tadinya sedang bermain gitar dengan Rafa,sontak memfokuskan pandangannya ke Daniel.

"Kenapa lo?"tanya Zlatan tanpa basa-basi terlebih dahulu.Memang sudah fakta bahwa Zlatan tidak suka basa-basi.

Awalnya Daniel ingin memberitahu semuanya secara secara jujur kepada Zlatan yang terjadi dengannya saat ini—apalagi Zefa yang notabenya adalah adiknya Zlatan.Tapi saat dia berfikir dua kali,sepertinya tidak perlu,pasalnya,dia juga memikirkan nasib Felix—abangnya—saat Zlatan tahu kalau adiknya di perlakukan tidak senonoh oleh Felix.Bagaimana nanti kalau Zlatan mengetahui yang sebenarnya,cowok itu bisa berbuat yang tidak-tidak kepada Felix?

"Gak papa,Zlat.Oh iya,lo udah kabarin kondisi adik lo,Zefa?"tanya Daniel.Zlatan terlihat terdiam sebentar dan memberhentikan kegiatan bermain gitarnya.

"Dia bukan adik gue,"jawab Zlatan,lalu melanjutkan kegiatannya,seperti acuh dengan pertanyaan Daniel,padahal aslinya tidak sama sekali.Daniel dan Rafa yang mendengar jawaban dari Zlatan pun sontak kaget,tak menyangka respon cowok tersebut akan acuh.Bagaimana jika Zefa tahu perkataan Zlatan tadi? Bisa di pastikan cewek itu sedih ketika mendengar perkataan Zlatan tadi secara langsung.

"Gak usah bohong,gue tau sebenarnya lo cuman masih gak terima dia jadi adik lo.Tapi gak gitu cara lo.Seenggaknya lo cari tau kondisi dia dan lo juga jagain dia—tugas sebagai abang emang gitu kan?" kali ini Rafa yang menasehati Zlatan.Zlatan tak menggubris,cowok itu malah memainkan gitarnya sembari bernyanyi-nyanyi,seakan tak peduli.Padahal,jujur saja,terbesit rasa kepedulian hati Zlatan.Bagaimana pun Zefa adiknya kan? Sekeras apa pun Zlatan menolaknya,di dalam lubuk hati Zlatan pasti berkata lain.

Tiba-tiba saja dering handphone Zlatan berbunyi.Cowok itu membuka handphonenya,ternyata dari Aldo.

Aldo:Zlat,Zefa udah pulang ke rumah lo?

Zlatan:Gak tau,gue masih di warbut sekarang.

Aldo:Zlat,sebelumnya gue minta maaf.Tadi sebenarnya ada debat kecil antara gue,Zefa,Felix,sama Daniel.Selebihnya lo tanya Daniel,gue tau dia masih di Warbut sekarang.Kalo gue gak bisa ngomong lebih,biar dia aja yang jelasin.

Zlatan hanya membacanya.Dia cukup penasaran,apa yang membuat mereka berempat berdebat? Dan terbesit rasa kekhawatiran dengan salah satu adik perempuannya itu,Zefa.

Dengan cepat Zlatan menyodorkan handphonennya tepat di depan wajah Daniel.Daniel pun sontak kaget,tapi langsung merebut handphone Zlatan,dan membaca pesan tersebut.

"Jelasin semuanya ke gue!"perintah Zlatan dengan ekspresi dingin.Daniel mendengus pelan.Dia hanya bisa pasrah kalau Zlatan sudah memasang ekspresi dingin seperti itu.

"Tuh kan lo masih peduli.Jadi,tadi pas gue balik ke sekolah,gue ngeliat Zefa lagi sama Felix,disana juga ada Aldo yang mukanya udah babak belur.Gue gak tau apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka dan sebenarnya gue gak mau ngomong ini.Tapi emang kenyataannya Felix yang salah...."

Zlatan memotong pembicaraan Daniel,"Jelasin semuanya ke gue! Jangan ada yang di sembunyiin satu pun!"

Daniel berdecak."Gue ngeliat Felix mau cium Zefa waktu itu,"Daniel menjeda perkataannya.Sedangkan tangan Zlatan mengepal hebat."Pada saat itu gue gak terima,karena gue emosi gue langsung bikin Felix babak belur.Gue tau Felix abang gue.Tapi gue gak bisa nahan emosi gue pada saat itu."

Rafa terbelalak mendengar cerita Daniel.Zlatan? Cowok itu sepertinya sangat emosi ketika mendengar cerita Daniel.

Tiba-tiba saja Zlatan bangkit,lalu pergi begitu saja tanpa pamit ke teman-temannya dan anak-anak The Trouble Maker yang lainnya.Zlatan terlihat sangat emosi dan tujuannya kali ini hanya satu,Felix.