39. Foto

45 5 0
                                    

Lagi dan lagi hanya masalah tugas kelompok.Bagaimana ini? Zefa sedang berada di rumah Daniel,tidak mungkin kan kalau ia menyuruh dua cecungguk pengganggu itu ke rumah Daniel?

"Siapa?"

"Oh itu nih,si Iqbal.Niel,katanya dia sama Felix mau ke rumah gue,biasa,masalah kerkel.Tapi kan gue lagi di rumah lo,gimana dong? Boleh ya,mereka berdua ke rumah lo?"Zefa memasang puppy eyesnya untuk membujuk Daniel.Ia melakuakannya seperti ini hanya untuk membujuk Daniel karena ada hal penting,kalau tidak Zefa juga males.

"Ogah kalo ada si Pelix-Pelix itu mah! Gedek gue ama dia!" tolak Daniel dengan cepat.Daniel sih fine-fine aja kalau teman Zefa ke rumahnya,tapi tidak teruntuk Felix.Dia masih kesal dengan tatapan 'nyolot' yang selalu Felix lontarkan kepadanya.

"Danieell please.." Zefa mencubit-cubit pipi Daniel,Daniel hanya pasrah,cewek dihadapannya ini bukan tandingannya.

"Fine!" Zefa mendengus lega.Segera ia mengirim lokasi keberadaan rumah Danie ke Iqbal.

Orangnyasar:otw.

***

Hening,tak ada yang mengobrol satu pun.Felix,Daniel,maupun Iqbal sama-sama tidak melontarkan satu kata dari mulutnya.Terlebih aura tatapan Felix dan Daniel,terlihat seperti aura 'permusuhan'.Ya,Iqbal merasakannya,tapi dia lebih memilih untuk diam.

Zefa kembali membawa nampan yang berisi tiga cangkir teh hangat,tentu saja untuk Felix,Iqbal,dan Daniel.Memangnya siapa lagi?

"Kok diem-dieman sih? Ayo dong ngobrol!" seru Zefa mencoba menghilangkan aura hening diantara mereka.

"Gak penting.Gue sama Iqbal kan kesini cuman mau omongin soal kerkel sama lo,bukan sama dia." sahut Felix seraya melirik ke arah Daniel yang ekspresinya sedang menahan kesal setengah mati.

"Woi! Yang sopan dong lo! Gak tau diri banget lo! Rumah-rumah gue nih! Bisa aja gue usir lo dari sini!" bentak Daniel tak terima.Tercetak jelas wajah Daniel yang sudah tidak bisa menahan amarahnya.Sedangkan Felix? Huh,anak itu justru terlihat santai-santai saja.Mungkin dalam hatinya dia bersorak kemenangan.Zefa? Ia justru kebingungan mau berbuat apa.

"Usir aja kalo berani.Lagipula kan gue kesini cuman mau ngobrolnya sama Zefa.Bukan lo." tidak tahu diri? Memang.Cowok macam Felix hanya ingin mencari sensasi saja sebenarnya.Aslinya dia juga malas ribut dengan Daniel.

"Bacot!" Daniel memilih memasuki kamarnya,daripada dia tersulut emosi duluan akibat Felix yang terus-menerus mencari ribut dengannya.

"Daniel! Aduuuhhh!! Lo sih Lix!" Zefa bingung dan akhirnya menyalahkan Felix.Memang Felix duluan kan yang mencari masalah?

Felix segera berdiri seraya mengambil kunci motornya,dan pergi dari ruang tamu dirumah Daniel.

"Felix! Lo mau kemana??!" ujar Iqbal dengan nada yang sedikit berteriak.

"Pulang!"

"Lahh ini gimana kerja kelompoknya?? Aduuh gak si Felix gak si Daniel,sama-sama baperan!!" Iqbal berdiri,lalu dia segera keluar dari ruangan tersebut.Zefa terdiam.Semua ini salahnya kah?

Tak lama dari itu,Iqbal kembali muncul,menampilkan kepalanya di ambang pintu.

"Zef,gue kebelet buang air kecil nih.Boleh gak...gue numpang ke toilet?"Zefa sontak mengelus dadanya kaget,kemudia mengangguk cepat.

"Toiletnya di deket tangga." Iqbal mengangguk,lalu mulai mencari-cari toilet yang ada di rumah Felix.

...

Iqbal mulai mendekati tangga.Dia sudah menemukan toiletnya,ternyata persis di samping tangga.Niatnya buang air kecil tertahan,ketika mendapati sebuah foto tanpa di bingkai yang tergeletak di dekat tangga.Iqbal menghampiri foto tersebut dan mengambilnya.

Kesannya saat pertama kali melihat foto tersebut hanya 'aneh'.Sebuah foto tiga orang anak laki-laki,yang keduanya wajahnya sengaja dicoret.Iqbal seperti tidak asing dengan foto itu,seperti merasakan dejavu.

"Bang Cel! Bang al! Dipanggil ayah!"

"Kenapa yah?"

"Sini-sini,kalian foto bertiga,nanti ayah yang fotoin."

"Bunda juga mau fotoin yah!"

"Iya-iya sama bunda."

Jleb.

Renzo?

Tiba-tiba Iqbal seperti mengingat sesuatu,lalu dengan cepat dia menggelengkan kepalanya dengan gusar.Tidak,ini tidak mungkin.Foto yang dia temuka paling hanya sekedar kenetulan saja.

Karena tak mau pusing-pusing,Iqbal segera berlari ke arah toilet di rumah Daniel.Di dalam toilet Iqbal sangat berfikir keras.Entah kenapa ia mempunyai firasat aneh,tentang hubungannya antara Renzo-adiknya yang entah kemana-dengan Daniel.

Renzo...sebenarnya sekarang lo lagi ada dimana?

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang