2. Teman Nala

238 17 0
                                    

Zefa berjalan-jalan mengitari taman di sekolahnya.Rasa sejuk,sepi,damai,menjadi satu.Taman ini mungkin akan Zefa cap sebagai "taman terdamai" baginya.Sayangnya,Zefa hanya seorang diri disini--tanpa ditemani oleh sahabatnya---Sesil,Vela,atau bahkan Nala.Tapi tidak apa kok!...ia sudah terbiasa menyendiri seperti ini---jadi tidak masalah untuknya bukan?

Satu lagi,Zefa menyendiri di taman ini karena ia gabut.Ya,gabut.

"Hahaha!!"

Sayup-sayup Zefa mendengar suara canda gurau 2 lelaki.Dan suaranya sangat tidak asing banginya.Ya,itu suara orang yang selalu membencinya,Zlatan,bersama---entahlah satu lelaki itu siapa,tapi yang jelas pasti itu teman baru Zlatan,dan dia juga termasuk---teman sekelas Zefa.

Zefa mencoba tak peduli,ketika ia tahu kalau Zlatan dan seorang temannya sedang menatapnya aneh,dan mungkin menggosipi dirinya selayaknya wanita.

"Eh? Dia itu Zefa bukan sih? Cewek yang cantik banget itu? Yang sekelas sama kita?"

"Hm,gak tau dan gak peduli."

Itulah yang sekiranya Zefa dengar dari mereka.Kenapa sih dua lelaki itu harus menggosipinya?apalagi menyebutnya dengan kata-kata "cantik" disana.Memangnya itukah pandangan orang lain kepadanya? Menurutnya wajahnya biasa-biasa saja,justru baginya wajahnya sama saja seperti dulu saat SMP---kumel dan gersang.Tapi apa Zefa tidak salah dengar? "cantik"? Katanya? Apa selama ini ia memang benar-benar sukses merombak semua penampilannya? Kalau benar,ia sangat berterimakasih.

Zefa berdehem pelan--dan itu sontak membuat ke-2 lelaki jangkung tersebut terlonjak kaget,lalu dengan langkah kaki seribu Zefa meninggalkan taman itu,dan mungkin setelahnya ia akan tertawa terbahak-bahak di kelas ketika mengetahui bahwa laki-laki menggosip selayaknya wanita.

-oOo-

Benar saja,dikelas Zefa langsung mengeluarkan tawanya.Tak peduli jika ia ditatap aneh oleh yang lain.

Zefa menghampiri Nala yang sedang duduk dengan ke-2 temannyaOh apa?---Teman?---jadi selama ini ucapan Nala benar? Kalau ia mamang sudah mempunyai teman selainnya? Dan itu--lelaki?

"Lo kenapa sih Zef?"tanya Nala yang merasa aneh karena tingkah sahabatnya ini.

Satu hal yang selalu Nala merasa aneh dari Zefa,kenapa Zefa selalu tertawa? Setiap saat? Seperti---tidak ada beban dari kehidupannya? Padahal Nala jelas tahu,kalau hidup Zefa lebih berat darinya.Tapi melihatnya tertawa lepas seperti ini seperti---tidak ada beban sama sekali.Sedih dan terharu,Nala tidak tahu ingin memilih yang mana.

"Aduh Nal perut gue sakit."gumam Zefa sambil memagangi perutnya.

"Makanya jangan ketawa terus."

"Iya-iya."pandangan Zefa beralih melirik ke-2 lelaki yang berada di samping Nala.Terlihat satu lelaki yang sedang tertidur lemas sambil berusaja menutupi tasnya yang berwarna merah,dan satu lelaki lain terlihat sedang asik berbincang dengan Nala.Dan mereka adalah teman sekelas Zefa juga pastinya.Tapi yang pasti Zefa lupa nama mereka siapa.

"Nama lo siapa?" tanya Zefa to the point ke salah satu lelaki yang sedang asik berbincang dengan Nala.Dari sini sudah bisa ditebak,kalau Zefa tidak suka basa-basi.

"G-gue? Kenalin gue Iqbal." ujar lelaki itu,sambil tersenyum kik-kuk.

"Zefa."ucap Zefa,lalu mengangguk dengan gusar.Ternyata nama lelaki berkacamata itu Iqbal.Lantas,siapa yang satunya?? Sungguh Zefa sangat penasaran dengan nama teman-teman sahabatnya itu.Ralat----bisa dibilang teman ia juga.

"Kalo lo----"

"Diem deh,gak usah nanya-nanya! Gue ngantuk,gak usah ganggu!"Zefa terhenyak saat mendengarnya.Sebegitu ganggunya kah dia?

"E-eh? Jangan dengerin Felix ya....dia emang model orangnya kayak gitu."kata Iqbal dengan sangat cerdik,dan sesikit memukul lengan Felix yang sedang asik tertidur.

"Argh!! Sakit tolol!! Gak usah monyet dah!! Dan satu lagi,nama gue bukan Felix,si kacamata itu ngarang."ujar lelaki dengan rambut acak-acakan tersebut,sambil masih tetap berusaha memeramkan matanya.Dan sekali lagi Iqbal memukul lengannya,kali ini agak sedikit lebih kencang yang membuat lelaki itu makin meringis kesakitan.Sedangkan Zefa dan Nala seketika bergidik ngeri melihat perdebatan dua mahluk tersebut--yang sangat ekstrim.

"Nama dia Felix.Dia itu emang nyebelin orangnya,dan sedikit pendiam.Sok cool."gumam Nala yang masih bisa terdengar oleh Zefa.

Sok cool katanya? Tapi memang kenyatannya lelaki itu cool kok.Hanya saja dengan satu pukulan dia bisa meringis sekencang-kencangnya.Terlalu berlebihan atau biasanya disebut terlalu " lebay".

Sambil tersenyum,Zefa kembali duduk di salah satu bangkunya,yaitu di paling depan.Sedangkan posisi bangku Nala paling belakang.Zefa juga bingung kenapa Nala jadi sebar-bar itu?

Tanpa sadar ada sorot mata yang melihat kepergiannya dari kejauhan.






"Gue Lino Zef,apa lo gak inget gue sama sekali?"

"Tapi kenapa?"

-oOo-

Zefa sedang asik mencoret-coret tulisan tak jelas di buku nya.Kegiatan ini memang salah satu kebiasaannya jikalau ia sedang bete setengah mati.Baru pertama kali masuk bersekolah saja Zefa sudah betenya setengah mati.Bagaimana jika nanti?

Sreettt.

Tiba-tiba saja tulisan yang ia tulis di buku tercoret akibat guncangan dari meja yang tersenggol oleh tangan seseorang.Entah itu tidak sengaja tersenggol atau memang sengaja,tapi yang jelas itu sukses membuat Zefa kesal oleh pelakunya.Tapi yang ia lakukan hanya bisa pasrah,dan bersabar.

Bruukk!!

Bukan,kali ini bukan bukunya yang tercoret oleh tulisannya,tapi mejanya yang tiba-tiba saja tergeser,dan lagi-lagi itu akibat senggolan seseorang yang sama seperti tadi.

Sial! Emosi Zefa sudah tak tertahan!

"EH ELO! BISA GAK SIH GAK USAH JALAN NYENGGOL-NYENGGOL MEJA ORANG GITU?!! ASAL LO TAU!! GARA-GARA LO,BUKU GUE JADI KECORET,DAN PINGGANG GUE JUGA IKUTAN SAKIT!!" ya,memang benar kenyatannya---pinggangnya seketika menjadi sakit ketika tadi tak sengaja mengenai benturan meja.

"Kok lo nyalahin gue? Meja-mejanya siapa? Pulpen--pulpennya siapa? Pinggang---pinggangnya siapa? Intinya bukan gue kan."

Ok,boleh gak sih Zefa berteriak sekencang-kencangnya sekarang juga? Habis,baru pertama kenal saja,tuh anak udah nyebelin banget,bikin Zefa kesal.

"LO YA!!!---Arghh!! Pokoknya awas aja lo nyenggol meja gue lagi!! Liat aja akibatnya!!!!." bentak Zefa,lalu kembali melanjutkan kegiatannya.Bisa Zefa lihat lelaki itu----orang yang memanggunya tadi--pergi dari hadapannya,tapi sebelum itu lagi-lagi dia menyenggol mejanya.Bisa Zefa tebak,kalau lelaki itu memang benar-benar sengaja menyonggol meja nya.







"BANGSAATT!!! RIBUT YU!!!"

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang