Seharusnya aku tidak mengenalmu dan seharusnya aku tidak masuk ke dalam labirinmu.
Sampai kapan pun,kata "sahabat",itulah yang cocok untuk kita dan harusnya aku tahu,kita hanya ditakdirkan seperti itu,tidak akan pernah lebih-Zefanya Rahel Rahmania.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Zefa duduk di salah satu kasur empuknya yang sedikit berantakan.Mata cewek itu terlihat sembab,bahkan wajah cewek itu terlihat memerah.Ya,lagi-lagi Zefa menangis,memendam perasaan sakit itu sendirian tanpa ada yang tahu,lagipula Zefa tidak mau mengumbar-umbar kesedihannya kepada orang lain.Cukup,cukup hanya dia saja yang tahu,dan...Aksa.Tapi apa di luar sana Aksa memberitahu orang-orang tentangnya dan keluarganya? Ah,tidak mungkin,Aksa sepertinya bukan tipe cowok cepu seperti itu.
Karena Aksa,Zefa jadi tahu,kalau pepatah "masih ada lagit di atas langit." nyatanya itu memang benar.Zafa mengira hanya ia lah orang yang paling menderita di dunia ini,tapi nyatanya masih ada yang lebih menderita darinya.Contohnya Aksa,cowok itu sudah ditinggalkan bundanya sejak kecil,dan sepertinya hidup Aksa semenjak bundanya meninggal cukup terbilang "kenapa-kenapa".Maksudnya,dugaan Zefa mengatakan,kalau Aksa adalah anak broken home sepertinya atau bahkan lebih darinya.Sudahlah,itu urusan Aksa,kenapa dia jadi memikirkannya?
Urus diri lo aja belum becus Zef,ucap batinnya mengingatkan.Lalu cewek itu beralih melihat smartphone nya yang tergeletak di atas nakas.Sudah pasti aplikasi yang pertama ia buka adalah Whatsapp.Banyak sekali pesan masuk yang keluar dari sana,dari grup kelasnya,grup alumni SMP nya,grup alumni SD nya-oh baiklah itu tidak penting.Tapi yang membuat Zefa tertarik adalah pesan dari Daniel.Apa? Daniel menchat nya?
Kudaniel~
Jul,lo abis jalan sama Aldo?
Aldo,Aldo,dan Aldo,sudah berapa kali orang yang menanyakan dia dengan Aldo? Bahkan sampai ada yang menanyakannya tentang kedekatannya dengan Aldo.Padahal kan mereka tidak tahu,kalau Zefa hanya mengajarkan Aldo Bahasa Inggris,itu pun karena perintah Bu Vera.Kalau tidak sih,ya-Zefa juga ogah.
Iya.
Sangat singkat bukan? Habis Zefa sedang tidak mood mengetik panjang lebar.
Cie~ lo udah mulai suka sama Aldo nih? Atau lo ama Aldo udah jadiaan?? Pj lah!!!
Tuhkan! Zefa sudah menduga,pasti Daniel akan meledeknya.
Kudaniel,kudaniel,kudaniel.....gue itu cuman ngajarin Aldo belajar B.Inggris,itupun gue di suruh sama Bu Vera!
Jadi gak usah mikir macem-macem lo!! Awas aja kalo sampe ada hoax gue pacaran sama Aldo! Pokoknya lo yang gue salahin!!
Panjul,panjul,panjul.....mon maap nih jul,gue kan cuman nanya,kok lo sewet sih?
Terus kenapa jadi gue yang di salahin anjir?
Zefa mendengus pelan sambil terkekeh.Daniel,cowok itu selalu bisa membuatnya tertawa dimanapun,lagi apa pun,dan kapanpun.Mau secara langsung atau tidak,menurutnya memang dasarnya Daniel tipe cowok have fun,jadi mau diapakan?
KUDANIEL,KUDANIAL,KUDANIEL.....udah yaa,gue tuh capeeekkkk ngomong sama lo ookee??
Lah anjir,malah ngegas dia.
Eh tapi Zef,padahal kan gue mau cerita sama lo:(
Hm...entah kenapa Zefa jadi lumayan penasaran.
Cerita apa?
Tak lama Daniel pun langsung menjawabnya dengan cepat.Tapi jawaban Daniel entah kenapa justru membuat hatinya perih.
Doi gue.
Zefa lemas,harus kah ia mendengarkan cerita Daniel bersama doinya? Dan kenapa dia baru tahu kalau Daniel ternyata sudah mempunyai kekasih?
Doi lo? Kenapa?
Oke,cukup,Zefa harus kuat,tak boleh ada air mata yang keluar,bahkan setetes pun,hanya karena masalah cowok.
Doi gue,dia marah-marah terus sama gue.Gue salah apa sih Zef? Kenapa dia marah sama gue? Padahal gue gak ngelakuin salah apa pun ke dia.
Zefa tidak menjawab,dia hanya membacanya saja dalam diam.
Zef? Kok cuman di read?
Hah? Iya-iya.
Ya,lo sebelumnya emang ngelakuin apa sampe dia marah-marah ke lo?
Sebelumnya ya??...
Hmm,sebelumnya gue cerita sama dia,kalo gue punya sahabat cewek,dan itu lo.Udah.
Sontak Zefa menjatuhkan handphone nya ke atas kasur.Apa Zefa tak salah baca? Daniel? Memberitahu pacarnya kalau dia mempunyai sahabat cewek yang tak lain adalah dirinya sendiri? Pantas saja pacarnya marah! Kenapa Daniel jadi sebodoh ini?
Daniel,lo bego apa gimana sih? Ya jelas lah doi lo marah!! Doi lo juga manusia,yang punya hati!
Lagi lo kenapa sih make ngumbar-ngumbar kalo gue sahabatan sama lo?!
Ah bego banget sih lo Niel!
Buset marah dia:v
Yodah maap,kan maksud gue bukan kayak gitu.Gue tuh mau,semua orang yang ada di sekolah tau kalo kita sahabatan.Gue gak mau sahabatan tapi cuman sebatas di WA,gue mau yang keliatan real,apa adanya Zefaaa.
Ya,iya sahabat.Hanya sahabat.Memangnya Zefa punya hak lebih dari sahabat? Tidak kan?
Ya,tapi cara lo salah!
Bodo ah! Gue capek! Lo mah gak jelas!
Dihh,yaahhh...
Yamaap jul! Maap...
Maapin gue apa jul:(
Woi!
Maaf yaa,panjul😅
Jangan panggil gue panjul! Nama gue Zefa,Z-e-f-a apa lo gak bisa baca!?
Iya-iya.
Maaf ya Zefa cantik,baik,pake banget.
Maaf dong....maafin ya?
Ntar gak sayang nih?:(
Apa? Sayang? Apa maksud Daniel berbicara seperti itu ke Zefa?
Eh maksudnya,sayang...
Sebagai sahabat.
"Sahabat." satu kata seribu rasa.Itulah yang Zefa rasakan.Satu sisi pedih sekali rasanya,satu sisi lagi,senang sekali rasanya.Aneh,bingung,sedih,senang,bercampur jadi satu.
Ya,sahabat.Harusnya Zefa tahu sejak awal.Dan seharusnya ia tidak masuk ke dalam labirin seorang Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is... || COMPLETE✔
Teen Fiction1 in Zefa ( Selasa, 7 April 2020). [Jangan lupa follow dulu sebelum baca] . . . "Kapan ya,gue bisa punya sahabat yang selalu ada buat gue,kayak orang-orang lain?"-Zefa . . . . Zefanya Rahel Rahmania.Cewek periang,konyol,dan tak tahu malu.Zefa terma...