5. Teman Baru

126 12 2
                                    

"Btw,nama kamu siapa?kita belom kenalan loh dari kemaren." Zefa tersenyum tipis saat melihat tatapan manis yang dilontarkan oleh teman yang persis berada di depan posisi mejanya.Harus Zefa akui,gadis dihadapannya ini sangat cantik.

"Oh iya lupa! Nama gue Zefanya,panggil aja Zefa.Dan satu lagi,kalo ngomong sama gue dibawa santuy aja...gak usah terlalu tegang," ujar Zefa tatkala dengan senyuman ramahnya.

Ya,ini adalah salah satu sifat yang jarang orang miliki dari diri Zefa.Friendly----bersikap bersahabat kepada siapa-pun,dan selalu bersikap santai---seperti tidak ada beban hidup.Semua orang yang melihat senyumannya pasti seketika akan merasa "damai" dan "tentram" karena senyuman polosnya--tapi nampak ikhlas sekali.Dan yang melihat kesantaiannya dalam hal apa-pun pasti akan mengira bahwa "hidup" Zefa sangat "cerah" dan "damai-damai" saja.Tapi kenyatannya salah semua.

Zefa mudah tertawa,tersenyum kepada semua orang,ramah,dan terlihat gembira,itu hanyalah sebuah kiasan dalam hidupnya.Memang Zefa selalu memprioritaskan "senyuman" kepada semua orang,dan selalu berusaha mencoba "bahagia" untuk menutupi kisah-kisah keluarganya---yang tak banyak orang ketahui.Menyakitkan?memang---tapi bagi Zefa tidak,karena Zefa percaya masih ada orang yang lebih menderita dibandingnya.

"Gue Elana,lo cukup panggil gue 'El'."
Gadis di hadapannya itu ikut tersenyum simpul sepertinya,lalu menyenggol lengan gadis lain yang berada di sampingnya.

"Apasih!!---"

"Hehehe....kenalin kalo dia namanya Cindy.Anaknya lebay terus muukanya juga abstrak!,kek gini nih!"lanjut El sambil berusaha menyenggol lengan Cindy,mengisyaratkan agar Cindy melontarkan senyumannya Dan akhirnya Cindy ikut tersenyum,walau terpaksa.

"Hai,gue Cindy."ucap Cindy acuh tak acuh,yang dibalas dengan senyuman tulus dari Zefa.

Sepertinya mereka ber-2 orang yang baik maka tak salah jika Zefa bertindak baik juga kepada mereka---ah!tapi Zefa memang selalu bertindak baik kepda siapa-pun!.Entahlah,baru pertama kenal saja Zefa sepertinya sudah sangat percaya dengan mereka ber-2.

"Kenalin juga dong,ini temen gue,namanya Navla,orangnya pemalu,tapi kalo udah kenal jadi gak bisa diem.Liat aja ntar." lanjut Zefa sambil menyenggol-nyenggol lengan Navla jail,tak lupa dengan diselingi kekehan.

"Hai,gue Navla,salken all." ucap Navla sok ke Inggrisan.Tapi Zefa sudah terlanjur biasa melihat tingkah Navla yang seperti itu.

Tak lama wali kelas baru mereka-pun masuk ke dalam kelas.El dan Cindy yang berada di depannya,langsung membenarkan duduknya,dan fokus dengan guru yang masuk ke dalam kelasnya.

Zefa menghela nafas pelan,semoga di SMP nya ini benar-benar ada teman yang tulus dengannya atau bahkan sampai sahabatan.

Zefa terlalu fokus dengan alurnya saat di SMA,sampai ia lupa kejadian yang pernah ia alami selama ia menginjak masa-masa di SMPnya berturut-turut.Ya,memang kejadian buruk sebaiknya di lupakan,dan memulai lembaran baru kembali.Tapi apa semua dugaan Zefa benar kalau teman-temannya yang sekarang itu lebih baik dari yang dulu pernah ia rasakan?.Mungkin saja benar.

***

Gadis berambut panjang yang dikuncir asal---tetapi justru menampilkan kesan elegannya---terlihat berjalan beriringan dengan ke tiga teman barunya---ralat---terkecuali Navla teman sejak SMPnya yang sejarang bergabung bersamanya dengan El dan Cindy.Sebelum mereka berempat pergi ke kantin,Zefa telah memberitahukan kepada kedua temannya---Sesil dan Vela agar tidak menghampirinya ke kelas.Bukannya sombong atau bisa disebut dengan istilah "punya teman baru,teman lama di lupakan"---bukan,Zefa hanya ingin beradaptasi dengan teman barunya terlebih dahulu.Masa iya dia hanya bergabung dengan Sesil dan Vela saja tanpa harus membuka hati dengan yang lain?,oh sepertinya tidak.Tapi tenang saja,Zefa tidak akan melupakan Sesil dan Vela.Ya,bagaimana mau dilupakan juga---Sesil dan Vela sudah dia anggap seperti kakak perempuan nya sendiri.

"Cindy? El? Gue nyariin lo pada tau!!" ujar seorang gadis yang rambutnya terkuncir kuda,ditambah wajahnya yang terbilang cukup cantik.

Cindy merangkul bahu gadis tersebut sambil sesekali tertawa receh.

"Kenalin Zef--Nav,ini namanya Rahel.Rahel ini juga termasuk temen sekelas kita."lanjut Cindy yang terlihat sangat antusias memperkenalkan Rahel kepada Zefa dan Navla.Sedangkan gadis berambut kuncir kuda tersebut hanya bisa melontarkan senyuman kik-kuk,yang tentu saja dibalas senyuman tulus dari Zefa---ralat---sangat tulus.

"Kenalin gue Zefa."

"Kenalin juga gue Navla."

Rahel mengangguk paham,lalu dia kembali menyeruput es nya yang dia beli di kantin sekolahnya ini.

"Ke kelas kuy." ajak Rahel sambil menarik lengan El dan Cindy ke kelas.Sedangkan Zefa dan Navla---mereka hanya mengikuti Rahel,El,dan Cindy saja dari belakang.Tapi seketika jalan Zefa terpaksa berhenti ketika mengetahui bahwa ada seorang lelaki yang berada persis di depannya,seperti hendak lewat,tapi sepertinya tubuhnya lah yang menghalangi jalannya.

"Permisi.." ujar lelaki tersebut dengan sopan.Sontak Zefa mengarahkan pandangannya agar fokus menatap wajah lelaki tersebut.Dan ternyata------

boleh gak sih Zefa berteriak sekarang juga!?

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang