15. Kaleng Bekas

87 10 0
                                    

"Eh-eh,Frida! Itu tuh si Agam mau nembak lo!!"

Zefa berkali-kali menutup telinganya ketika mendengar suara-suara histeris dari teman-teman sekelasnya,bahkan satu sekolah yang sudah menggerumbungi lapangan di sekolahnya.

Tadinya Zefa tidak berniat untuk bergabung melihat acara "Agam yang sedang menembak Frida" melainkan lebih memilih untukmembaca novelnya di kelad,tapi karena Lina "teman barunya" itu mengajaknya untuk menonton acara yang sangat "menjijikan" menurutnya,maka mau tak mau Zefa harus menurutinya.

"Ih lo pada ya! Bukannya nungguin gue juga!!"seru Lisha yang termasuk "teman baru" Zefa juga yang tahu-tahu saja sudah berada di samping Lina.

"Kuy tonton."Lina menarik masing-masing lengan temannya itu.Lalu tak lama mereka bertiga pun berhasil menerobos gerumbulan siswa-siswi yang sedang asik menonton pertunjukan " menjijikan" yang diselenggarakan di lapangan sekolah mereka.

Antara tidak peduli tapi penasaran,mereka bertiga pun akhirnya asik juga menonton alur drama mendadak di sekolah mereka ini,yang tak lain pemeran utamanya adalah Agam dan Frida.

Tak lama kemudian Bu Vera yang notabenya sebagai guru BK karena melihat keramaian yang berada di tengah lapangan,memilih untuk menghampiri Agam dan Frida yang sedang melakukan "drama dadakannya" itu.

"Ini apaan pake ada acara-acara kayak gini?---Loh kamu Agam sama Frida kan? Yang kelas IPA X.4 itu kan?"hening,tidak ada yang berani menjawab satu pun.Tapi tak lama Agam menganggukan keplanya pelan,pertanda jawabannya adalah " iya".

"Loh kalian semua ngapain sih?? Berdiri di tengah lapangan panas-panasan? Terutama kamu Agam! Ngapain kamu make ngasih Frida bunga mawar segala???" Bu Vera mendelik tajam ke arah Agam dan Frida,sedangkan mereka berdua hanya bisa pasrah kalau-kalau nanti Bu Vera akan menghukum mereka berdua.Dan soal siswa-siswi yang menggerumbungi Agam Frida dan Bu Vera,jangan ditanya,mereka semua juga masih setia menonton pertunjukan "kacau" ini sampai habis.Terutama Zefa,Lisha,dan Lina.

"Inget ya,acara pacar-pacaran itu bukan di sekolah!! Sekolah itu buat mencari ilmu! Bukan buat mencari jodoh!,"

"Dan lagi,kalian semua masih mau setia nontonin drama kacau ini??" tangan mulus Bu Vera beralih menunjuk segerumbulan yang masih menggerumbunginya dengan Agam,Frida.

Taklama segerumbulan siswa-siswi yang sedang asik menonton itu pun dengan terpaksa harus bubar karena mendapat perintah dari Bu Vera,tentu saja sebelum memberi sorakan atas kegagalan "drama dadakan" ini.

Zefa,Lisha,dan Lina yang juga sudah malas melihat "acara cinta yang berujung kepergok guru BK" mereka dengan gontai lanjut berjalan ke arah kelas mereka.Tapi saat itu Zefa tak sengaja menengok ke arah Agam dan Frida yang sedang dimarahi habis-habisan oleh Bu Vera,dan sontak Zefa memalingkan wajahnya kembali ketika tatapannya bertemu mata sipit Agam.

Apa ia tak salah lihat? Agam merespons tatapannya? Bukannya ngefly,Zefa justru aneh dengan Agam.Zefa merasa Agam mempunyai maksud tertentu dengan "menembak Frida di depan umum". Tapi apa alasannya?

Karena tidak mau ikut campur urusan orang lain,Zefa memilih untuk tidak peduli atau bahkan tidak akan pernah peduli.

***

Zlatan berjalan menuju warung yang biasa di sebut "warbut" yang tak jauh dari sekolahnya.Tentu saja bersama Aldo,Rafa,dan Agam.Warung pink juga termasuk markas gengnya yang tentu saja diketuai oleh kakak kelas di sekolahnya,"TTM" atau singkatan dari "The Trouble Maker" itulah nama gengnya.Seperti yang kalian tahu dari sifat Zlatan dan teman-temannya,The Trouble Maker adalah sekelompok anak-anak populer,tengil,berani,dan tentu saja bermasalah.

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang