Chapter 3

229 19 0
                                        

"Jadi Kamu anak pemilik villa yang Aku tempati?"tanya Ansell.Alya mengangguk.Ansell dan Alya berjalan jalan sambil mengenal satu sama lain.

"Kamu udah berapa hari menginap di villa milik orang tua Aku?"Alya balik bertanya.

"Em..sekitar dua hari yang lalu."

"Tidak ada masalah kan?"

"Masalah?maksudnya?"

"Oh bukan apa apa."Ansell mengangguk dua kali tidak merasakan keanehan Alya.Mereka berdua duduk di tepi pantai.Pemandangan cukup bagus dan mengangumkan.Matahari menyengat namun tidak membuat Ansell beranjak sedikit pun.

"Kamu nggak kesepian tinggal disini?"

"Kesepian?nggak kok banyak temen Aku disini."Ansell mengerutkan keningnya.Teman?Alya berkata Ia anak tunggal.Dan hanya Ia dan keluarganya yang memiliki rumah disini sekaligus villa yang ditempati oleh Ansell.

"Temen Kamu siapa?"

"Banyak pokoknya,lain kali Aku kenalin."Alya tersenyum lebar.Ansell ikut tersenyum,senyuman Alya benar benar indah.Sebelumnya Ansell tidak pernah dekat dengan Wanita,Ia sangat membenci Wanita Ia menganggap Wanita itu cerewet dan sebagainnya.Namun entah mengapa Alya berbeda dari yang lain.Alya bisa membuatnya nyaman dalam sekejap.

Ansell menyugar rambutnya ke belakang.Ia masih menikmati ombak pantai yang menuju ke arahnya dan membasahi kakinya.Ia terkekeh begitu pun dengan Alya.Sekarang Ansell merasa memiliki teman.Teman yang satu pemikiran dengannya.Di rumah Ansell sangat pendiam dan jarang sekali berbicara.Adit saja sampai kesal melihat Ansell tidak pernah tertawa ketika Ia memberikan lelucon receh.

Alya berdiri Ia menepuk rok nya.Lalu mengajaknya ke suatu tempat.Ansell ikut saja Alya Cewek yang baik tidak mungkin kan Alya berbuat yang tidak tidak.Alya mengajaknya masuk ke dalam gua.

"Ayo masuk!"ajak Alya.

"Masuk?ngapain?disana nggak ada apa apa Alya."

"Kamu takut ya?"

"Eh siapa bilang takut?Aku berani."

Ansell melangkah masuk ke dalam.Ia benci dibilang penakut padahal aslinya Ia sudah gemetaran sejak tadi.Gua yang dituju mereka benar benar gelap.Jadi wajar saja Ansell takut.Takut jika tiba tiba ada hewan buas disana.

Alya menarik tuas dan dalam sekejap gua menjadi terang benderang.Dan yang lebih mengejutkan lagi di dalamnya terdapat berbagai wahana seperti di taman impian.Ansell takjub melihatnya bagaimana bisa gua yang menyeramkan terdapat sesuatu yang indah di dalamnya.Alya tersenyum puas melihat ekspresi Ansell saat ini.

"Udah ngelihatinnya,Aku tunjukin yang paling menarik disini."

Alya mengajak Ansell menuju bianglala.Ansell terkejut bukan main.Bianglala ini sepeti dua kali lebih besar dan lebih tinggi dari biasanya.Melihatnya saja sudah membuat Ansell takut.

"Ayo naik?"

"Naik?naik gimana?"

"Ya manjat."

"What?nggak ah aku masih mau hidup.Kamu aja."

"Ih dasar penakut!"

"Siapa bilang penakut?"

Ansell lalu memanjat tangga itu satu persatu.Fyi Ansell takut setan,phobia ketinggian,gampang terkejut dan sekarang Ansell menaiki tangga menuju bianglala yang paling atas gara gara Ia tidak terima diejek oleh seorang perempuan yang bahkan baru dikenalnya hari ini.Bagaimanapun Ansell tidak mau harganya diinjak injak oleh Wanita jadi Ia tetap harus terlihat pemberani meskipun penakut bukan main.

Ansell menghela napas saat Ia sampai di atas.Sungguh Ia hampir saja jantungan.Salah pijak Ia bisa mati terjatuh dari ketinggian.Alya menyusul beberapa detik setelahnya.Alya terlihat sangat tenang dan seperti sudah biasa.Berbanding terbalik dengan Ansell yang bajunya dipenuhi oleh keringat dan ya Ansell hampir saja mengompol karena takut.Memalukan memang.

"Gimana bagus kan?"

Ansel tersenyum dan mengangguk.Ini benar benar seperti cerita fantasi.Ia bisa melihat pemandangan dari atas biangala.Ansell tersenyum menatap Alya.Alya menyibak rambutnya ke belakang.Lagi lagi Alya membuat Ansell terpesona.

"Bagaimana Kamu bisa tau ada tempat sebagus ini disini?"

"Iya orang Aku yang buat semuanya."

"Apa?!"

****

Tbc.

Ghost Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang