"Aric!"panggil Arthur sedikit keras karena Aric tidak menyahut dari tadi.Aric tidak bisa berpura pura lagi.Dia menghampiri kakaknya yang sedang duduk sambil melipat tangan di dada.Aric menunduk.
"Kemana pesawat kakak?"tanya Arthur.
"Pesawat yang mana kak?"
"Pesawat hadiah dari papa."
Aric menggaruk rambutnya.Lalu menatap kakaknya,Arthur tidak pernah marah kepadanya.Arthur selalu baik kepadanya.Dan sebelumnya jika Aric menghilangkan barang Arthur,Arthur akan langsung memaafkannya namun kali ini sepertinya berbeda.Aric melihat Arthur yang sedang marah sekali padanya.
Aric masih tidak mau menjawab membuat Arthur kesal.Sekarang mereka berdua sedang berada di ruang keluarga.Arthur sangat menyukai pesawat pemberian papanya.Dan jika Aric menghilangkan barang kesayangannya yang ini maka Arthur akan marah.Mungkin dengan itu bisa membuat Aric tidak ceroboh lagi dan menjaga barang orang lain dengan baik.
"Jangan bicara lagi sama kakak.Besok kamu aja yang jenguk kak Ara."
Arthur lalu berjalan ke kamarnya dan menutup pintu keras keras.Aric merasa bersalah sekali.Ia menggigit bibirnya lalu memangis.Sebelumnya ia tidak pernah dimusuhi oleh Arthur.Arthur baik dan kakak yang paling perhatian.
Arthur berlari ke taman belakang rumahnya.Ia menatap langit.Aric menghitung bintang bintang di langit itu.Ia menguap dan membaringkan tubuhnya di kursi panjang taman.Lalu tertidur disana.
***
"Adit!"panggil Salsa.
"Kenapa?"Adit yang baru saja mandi menghampiri istrinya.
"Aric kemana?nggak ada di kamarnya?"
"Mungkin lagi main."
"Sekarang kamu cari anak kamu sampai ketemu.Aku nggak mau tau."
"Aku mau main game dulu,"Adit merengek.
"Sekarang!"titah Salsa.Adit menghela napas dan keluar kamar untuk mencari Aric.Setahunya Aric tidak pernah bisa bangun pagi kecuali Salsa atau dirinya yang membangunkannya.Adit mencari ke sekeliling rumah dan tidak menemukannya.
Adit keluar dan berjalan jalan ke taman siapa tahu Aric sedang main di taman bersama kucing kesayangannya.Namun ia terkejut saat mendapati Aric tertidur di bangku taman.Adit langsung menghampirinya dan menggendongnya masuk ke kamar.
Arthur yang ingin minum melihat Aric dan terbesit pertanyaan di pikiranya namun ia tidak mau bertanya kepada Adit.Ia masih marah kepada Aric.Terserah ia tidak peduli.Ia tidak peduli apa yang dilakukan adiknya itu.
"Hari ini Aric nggak sekolah dulu kayanya panas,"ucap Salsa."Arthur cepat ganti baju kamu biar enggak telat."
"Iya ma."
Arthur berjalan ke kamarnya dengan lesu.Ia tidak ingin sekolah.Ia ingin mengunjungi Aira.Bagaimana ia membolos.Sehari saja.Arthur mengganti pakaiannya.Dan berlari keluar rumah.Menemui pak Yohan supir keluarga Arthur.
Arthur minta diturunkan cukup jauh dari sekolahnya dan setelah melihat mobil pak Yohan pergi ia langsung berjalan ke rumah sakit.Tidak jauh dan ia akhirnya sampai.Namun sebelum itu ia bertemu Ara.
Namun Ara masih terlelap.Arthur tersenyum lalu mengusap rambut kakaknya dengan kasih sayang.Arthur meletakan tasnya di sofa yang ada di ruangan Ara.Lalu ia berjalan ke taman.Menunggu.Menunggu Aira.
Aira muncul dan ia langsung menghampiri Arthur.Arthur senang sekali.Ia menyuruh Aira duduk di sampingnya.Wajah Aira selalu ceria.Hal itu menular.Arthur yang awalnya cemberut menjadi sering tersenyum.
"Kamu mau main?"tanya Arthur.
"Kamu enggak sekolah?"tanya Aira.
"Enggak.Jangan bilang siapa siapa ya apalagi mama papa aku."Arthur berbisik.Aira mengangguk dan tersenyum."Kita main apa?"
"Gimana kalau main petak umpet?"
Arthur mengangguk setuju.Mereka berdua bermain bersama sampai sore hari sampai Arthur lupa bahwa ia seharusnya kembali ke sekolah.Sekolahnya berakhir siang hari dan pak Yohan seharusnya menjemputnya.
Arthur lalu buru buru kembali ke ruangan Ara untuk mengambil tasnya namun ruangan Ara sepi dan kosong.Hanya tas Arthur yang ada di sana.Apakah Ara sudah pulang?entahlah.Yang penting sekarang Arthur harus kembali ke rumah.Bagaimanapun caranya ia harus pulang.Orang tuanya pasti akan mencarinya.
Namun hanya satu masalahnya.Ia tidak tahu bagaimana caranya pulang.Ia tidak ingat jalan dan rumahnya dan rumah sangat cukup jauh.Ia tidak mungkin kembali ke sekolah karena sekolah juga pasti pulang semua.
"Kamu kenapa Arthur?"tanya Aira.
"Aku bingung.Aku nggak tau jalan pulang.Aku nggak bisa pulang Aira,kakak aku kayaknya udah sehat dan udah dibolehin pulang sama dokter.Dan sekarang aku bingung gimana caranya pulang."
Aira tersenyum misterius.
"Aku bakal nganterin kamu pulang."
****
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Around Us
Gizem / GerilimMereka yang tak terlihat akan selalu ada menghantui mereka. [My annoying boyfriend but make it horror]