Day 3
"Kali ini gue punya rencana,"ucap Adrian.
"Apa?"sahut Aurell.
"Penyamaran,"jawab Adrian sambil mengelilingi mereka yang sedang duduk di sofa.Mereka bertiga menatap Adrian heran.Adrian duduk di tengah tengah mereka dan menyuruh mereka mendekat.Adrian membisikan rencana rencananya kepada ketiga Adiknya dan ketiga Adiknya itu langsung menyunggingkan senyum dan mengangkat jempol mereka kepada Adrian.
"Kak wignya bikin gatel,"bisik Aldrich yang menyamar menjadi wanita paruh baya.
"Sabar dong,"sahut Adrian yang menyamar menjadi Pria dewasa.
"Harus banget ya?"tanya Al Ia hanya mengubah rambutnya menjadi berponi dan memakai kaca mata.
"Kayanya,"sahut Aurell yang sekarang memakai gaun dan kaca mata bebentuk cinta dan rambut yang sedikit keriting.Al dan Aurell berperan menjadi anak Adrian dan Aldrich.
"Siap semuanya?"tanya Adrian.
Mereka berempat berdiri di depan rumah Dean yang tampak gelap dan seperti tidak berpenghuni.Aldrich ingin berteriak namun Adrian mencegahnya bisa bisa gagal penyemaran mereka.
"Spada!"
Tidak ada sahutan dari dalam namun mereka berempat tetap berdiri disana.Masih jam 7 malam dan mereka berempat sudah mengarang alasan untuk Salsa dan Adit agar tidak mencari mereka.Al ikut memanggil dan keluarlah Dean.
Mereka berempat berdiri dengan tegang.Berharap semoga penyamaran mereka kali ini berhasil.Dean keluar kumisnya yang lebat ikut bergoyang saat Dean membuka pintu.Dean mempersilahkan mereka berempat masuk setelah Adrian mengaku Ia wali kota yang datang untuk berkunjung.Dean tidak bisa menolak mereka dan Adrian merasa puas rencananya berhasil.
Mereka berempat masuk dan duduk di sofa keluarga Dean.Dean berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman.Dilihat dari gelagatnya Dean sangat tidak senang seseorang berkunjung ke rumahnya padahal Ia sudah membuat rumahnya itu seperti tidak terawat berhari hari.
Dean kembali dengan membawa nampan berisi minuman.Adrian tersenyum dan berterima kasih diikuti dengan Al dan Aurell.
"Ini perkenalkan istri saya Mayat."Aldrich meninju lengan Adrian."maksud saya Maya."Adrian tersenyum.Senyum yang dibuat buat.Aldrich lalu mengulurkan tangannya berharap Dean menjabatnya namun Dean hanya mengangguk Aldrich mengambil kembali tangannya."ini anak saya namaya Al dan El....""Ella maksudnya,"ralat Adrian.Dean mengangguk kembali.
"Nama Saya Dean."
"Pak Dean tinggal sendirian?"
"Iya."
"Apakah Bapak memiliki Istri dan Anak?"
"tidak Saya sendirian."
"Benarkah?Saya harus mencatat data keluarga ini sangat penting dan kalau Bapak berbohong Bapak bisa bisa dimasukan ke penjara,"bohong Adrian.Ia berusaha membuat Dean takut dan mengakuinya tetapi Dean tetap diam tidak menjawab."jadi Bapak tinggal sendirian?tidak memiliki Istri dan Anak?"
Dean menatap Adrian dengan mata menyipit lalu memalingkan wajahnya.
"Istri dan Anak saya sudah meninggal."Aldrich menyemburkan minumannya.
"Maaf,"ucap Aldrich Ia berusaha agar suaranya mirip seperti perempuan.Ia sudah berlajar dari youtube dan sepertinya berhasil Dean tidak curiga kepada suaranya.
"Tidak apa apa,"jawab Dean.
"Kalau boleh tahu apa yang membuat Anak dan Istri anda meninggal?"tanya Adrian.
"Kenapa bertanya seperti itu?"Adrian buru buru menggeleng.
"Maaf maksud Saya apakah Bapak baik baik saja tinggal sendirian?akan lebih baik jika bapak sering bergaul dengan tetangga."Adrian segera meralat dengan baik Ia lalu mengangguk kepada Al dan Aurell.
"Pa Aurell mau ke toilet."Aurell berdiri.
"Permisi dimana toiletnya Saya mau mengantar Anak saya."Adrian menatap Dean.Dean sepertinya tekejut dan bingung.Ia lalu akhirnya hanya menunjukan jalan.
"Biar aku yang nganter Aurell pa,"sela Al.Adrian bergumam bagus.Mereka berdua lalu menghilang.Saat yang tepat untuk membongkar ruangan lain.Al dan Aurell naik ke lantai atas hanya ada dua ruangan.Al dan Aurell masuk ke dalam.Berdebu dan Al segera menyalakan lampu dan mereka berdua terkejut saat melihat sekeliling ruangan yang penuh dengan poster bertuliskan dicari dengan gambar kedua wajah Anak Dean.Ara dan Lee.
****
Tbc.
Jangan lupa voment.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Around Us
Mystery / ThrillerMereka yang tak terlihat akan selalu ada menghantui mereka. [My annoying boyfriend but make it horror]