"Hai!"sapanya ramah."aku boleh masuk nggak?"
Arthur mengangguk meski ragu.Ia mempersilahkan gadis kecil itu masuk ke dalam kamarnya.Kamar Arthur cukup bersih dan luas.Banyak poster sepak bola kesukaan Arthur terpajang di dinding juga foto foto Arthur.
Aira menatap sekeliling sedangkan Arthur hanya melongo.Tidak tahu bagaimana caranya Aira bisa masuk ke dalam kamarnya.Dan jika salah satu saudaranya tau atau lebih parahnya lagi orang tuanya bisa ditanyai macam macam Arthur nanti.
Arthur memutuskan untuk mengambil air di bawah.Sebenarnya kamar Arthur juga ada dispenser namun ia hanya ingin berpikir jernih.Ia benar benar terkejut bukan main dan ia masih shock dengan apa yang dilihatnya tadi.
Arthur meminum segelas air ia bahkan lupa kalau sebenarnya ia harus memberikannya kepada Aira.Arthur naik ke atas lagi.Ia melihat Aira sedang membuka album foto kecilnya hal itu membuat Arthur panik dan mengambil album fotonya segera.Ia malu sekali bila Aira melihat foto kecilnya dulu.
"Kamu tampan dari lahir ya Arthur."pipi Arthur memerah karena malu ia lalu menyembunyikannya ke belakang bajunya.Aira berjalan jalan ke kamarnya lalu duduk di kursi gantung membaca buku yang tergeletak di meja sampingnya.
Arthur menghela napas ia menatap Aira.Lalu tersenyum.
"Gimana kamu bisa masuk kesini Aira?"tanya Arthur.
"Bisa,cukup mudah kok aku kan suka manjat,"jawabnya enteng.
Arthur berjalan ke kasurnya lalu menekan remot tv menampilkan siaran sepak bola favoritnya.Arthur berseru kencang saat tim sepak bola kesukaannya memasukan gol.Aira mengalihkan pandangannya ke televisi.Ia tertarik lalu ikut memperhatikan televisi.
"Kamu suka tim sepak bola mana Ar?tim Tsp atau Dtw?"
Tim sepak bola jaman sekarang memang disingkat atau hanya angka saja seperti tim 23 tim 101.Dan sepak bola jaman sekarang sedikit berbeda dari dahulu.Cukup berkembang pesat tidak hanya teknologi melainkan di bidang olahraga juga.
"Kalau aku tim Dtw!gak pernah mengecewakan."Arthur menata televisi dengan antusias.
"Kalau gitu aku juga sama."Aira berjalan ke ranjang Arthur dan duduk di sampingnya.Mereka berdua heboh sendiri saat tim kesukaan mereka menang.Arthur memeluk Aira.Mereka berdua merayakan kemenangan mereka dengan memakan beberapa snack sampai berceceran di lantai.
Arthur sampai kenyang.Ia terlelap karena kekenyangan.Posisi tidur Arthur bahkan tidak beraturan kakinya menendang ke segala arah apakah Arthur jika tertidur seperti itu?untung saja Arthur tidak jatuh.Aira menatap Arthur lalu terkekeh.
"Selamat tidur Arthur."
***
"Arthur,bangun sayang."Salsa mengusap ngusap rambut Arthur.Arthur membuka matanya lalu terduduk."kamu belum makan malam sayang."
Arthur tersenyum ia beranjak turun dari kasur lalu berjalan ke lantai bawah.Saudara saudaranya sudah menunggu.Arthur duduk di samping Aric.Ia ingin memberitahu Aric tentang kedatangan Aira yang mengagetkannya.
Namun belum sempat Arthur bersuara Adit sudah lebih dahulu menyuruhnya untuk menghabisakan makanan.Butuh waktu lama Arthur menghabiskan makanan tidak seperti adiknya,Aric yang cepat sekali.
Setelah menunggu Arthur selesai makan mereka berdua berjalan ke kamar Arthur.Aric lalu duduk di kamar kakaknya itu.
"Tadi Aira kesini."
"Apa?"
"Iya kakak juga kaget.Kakak denger suara ketukan pintu dan pas kakak buka pintu balkon Aira berdiri disana."
"Gimana Aira bisa masuk kak?"
"Kakak juga nggak tau.Katanya dia manjat."
Mereka berdua berjalan ke balkon lalu menatap bawah.Aric termundur ngeri.Bagaimana bisa seorang gadis memanjat balkon Arthur yang tinggi.Aric menatap kakaknya mereka berdua berjalan kembali ke kamar.Arthur mengunci pintu balkonnya seperti biasa.Ia sedikit trauma bila Aira tiba tiba mengetuk pintunya.
Lalu Arthur menceritakan semaunya yang dilakukannya dengan Aira tadi sampai ia ketiduran dan Aric tidak percaya sama sekali.
"Besok kalau Aira datang kakak akan panggil kamu."
"Beneran?"
"Kayanya kita berdua nggak perlu dateng ke rumah sakit itu lagi deh,soalnya kayaknya Aira sendiri yang bakal nyamperin kita."Aric menatap kakaknya.Mengangguk.
****
Tbc.
Jangan lupa voment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Around Us
Mystère / ThrillerMereka yang tak terlihat akan selalu ada menghantui mereka. [My annoying boyfriend but make it horror]