Hari ini Arthur dan Aric berulang tahun.Ulang tahun ke lima untuk Aric dan ke enam untuk Arthur.Pesta ulang tahun mereka berdua tidak dirayakan secara besar besaran.Karena Ara sedang dirawat di rumah sakit mereka berdua hanya dihadiai dua kue dan merayakannya di ruangan Ara.
Namun Aric dan Arthur cukup senang.Mereka berdua tidak berhenti berhentinya tersenyum.Lalu mereka berdua membuka kado dari kakak kakaknya dan juga kedua orang tua mereka.Salsa dan Adit.
Meskipun Ara tidak bisa keluar dan hanya terus berbaring di ranjang namun ia sempat menitipkan pesan kepada Ansell untuk membelikan dua jam tangan sebagai kado ulang tahun mereka berdua dan Aric dan Arthur cukup senang bukan kepalang.
"Aric hanya minta satu semoga kak Ara cepet sembuh."ucap Aric saat meminta permohonannya di tahun ke lima ini.
"Arthur juga sama semoga kita tetap bahagia dan kak Ara semoga kak Ara cepet sembuh supaya bisa main sama Arthur lagi."
Ara tersenyum menatap kedua adiknya itu.Salsa tersenyum.Setelah menyuapkan kue untuk mereka semua Aric dan Arthur berjalan ke sekitar rumah sakit.Mereka berdua ingin duduk di taman.
Mereka berdua memang sering sekali berjalan jalan di sekitar rumah sakit terbesar di kota ini.Tidak perlu ditemani mereka berdua cukup berani dan Arthur tidak akan mau jika ditemani salah satu kakaknya atau papanya.Ia bisa kemana mana sendiri dengan Aric.Ia menganggap bahwa dirinya cukup besar.
Aric dan Arthur membawa mainan mainan yang diberikan kakak kakanya di hari ulang tahunnya.Mereka berdua duduk di kursi taman sambil bermain.
"Aric lihat deh pesawat aku terbang."Aric menatap kakaknya dan bertepuk tangan.
"Kak gimana caranya Aric mau kaya gitu."Arthur tersenyum lalu memberikan tombol tombol untuk menggerakan pesawat kecil hadiah dari Adit kepada Adiknya.
"Nanti kamu pecet tombol ini untuk terbang,terus cara gerakinnya ini kamu lihat ada tombol lingkaran.Kamu bisa arahin kemanapun.Tapi jangan jauh jauh."Aric mengangguk patuh kepada kakaknya.
Lalu dengan hati menerbangkan pesawat itu.Ia tersenyum cerah.Arthur ikut tersenyum melihat adiknya bahagia.Ia menjadi sedikit bangga kepada dirinya sendiri karena bisa membuat Aric bahagia,
"Eh kak kak gimana ini?"pesawat Arthur hilang kendali dan tepat sebuah pintu terbuka menampilkan gadis kecil berusia enam tahun dan pesawat itu mengenainya.Aric dan Arthur bangkit dan berlari menghampiri gadis kecil itu.
"Kamu gapapa?"tanya Arthur.Gadis kecil di depannya ini hanya mengangguk.Arthur lalu menarik tangan gadis kecil itu ke bangku taman.Sedangkan Aric langsung mengambil pesawatnya yang terjatuh.Untung saja pesawat itu tidak rusak.
Gadis kecil itu duduk di tengah.Aric dan Arthur duduk di samping kanan dan kirinya.Arthur menatap gadis kecil itu dengan teliti.Memastikan ada yang sakit atau tidak sedangkan Aric kembal asik dengan pesawatnya.
"Namaku Arthur."Arthur mengulurkan tangannya.Gadis kecil itu menoleh matanya menatap Arthur.Dia sangat cantik dan matanya sangat bagus.
"Namaku Aira."
Gadis kecil itu tersenyum.Arthur mengangguk mereka berdua diam sejenak.
"Dia siapa?"tanya Aira sambil menunjuk Aric.
"Oh dia adik aku."
Gadis bernama Aira itu tersenyum sembari mengangguk.
"Siapa yang sakit disini?"tanya Aira.
"Kakak aku,"Aric menjawab.Ia sudah selesai dengan pesawatnya karena peswat itu sudah menghilang entah kemana karena Aric menerbangkannya terlalu tinggi.Arthur tidak tahu dan Aric tidak ingin Arthur marah.Jadi ia diam saja.
"Kalau kamu siapa yang sakit?saudara kamu atau orang tua kamu?"tanya Arthur.
Belum sempat gadis kecil itu menjawab Adrian sudah memanggil Aric dan Arthur untuk makan bersama.Arthur berpamitan kepada Aira tidak seperti Aric yang sudah berlari lebih dahulu menyusul Adrian.
"Aira aku pergi dulu ya besok aku tunggu kamu disini."
"Iya sampai bertemu lagi!"Aira melambaikan tangannya.Arthur tersenyum lalu berlari mengejar Aric yang sudah jauh.Aira menatap kepergian Arthur senyumnya langsung pudar.
****
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Around Us
Misterio / SuspensoMereka yang tak terlihat akan selalu ada menghantui mereka. [My annoying boyfriend but make it horror]