Chapter 1

190 13 2
                                    

"Ini apartemen kita?"tanya Aldrich.Adit mengangguk.

"Gimana keren nggak?"

"Keren sih tapi kok sepi?"tanya Ara.

"Ya mungkin apartemennya kemahalan jadi jarang ada yang sewa disini,"sahut Adrian.

Ansell merasakan keanehan disini,entah Ia juga merasa ada sesuatu yang tidak beres namun Ia berusaha melupakannya.Mereka semua mendapat kamar berbeda.Sean,Aric dan Arthur di kamar nomor 12,Adrian,Ansell,Al, dan Aldrich di kamar nomor 13,Adriana,Alice,Ara,dan Aurell di kamar nomor 14,Adit dan Salsa di kamar nomor 15.

Ansell merebahkan tubuhnya di kasur.Ia sangat capek.Al sangat bosan alhasil Ia dengan kurang kerjaanya menggeledah lemari di apartemen barunya.

Adrian?jangan tanya dia kalian pasti sudah paham akan kebiasannya.Al tiba tiba menemukan sesuatu di lemari apartemen mereka.Sebuah kotak persegi.Ia dengan penasarannya membuka kotak itu.Dan mendapati tulang hewan Ia langsung melempar saja kotak itu sehingga mengenai Adrian.

"AAAAA!!!!"

"AL!!!!!Lo apa apaan?!"

Ansell mengalihkan pandangan melihat adik adiknya itu."kenapa?"tanya Ansel.

"Apa itu Kak?"tanya Al sambil menunjuk kotak yang Ia pegang tadi.

"Makanya jangan asal ambil bersihin cepetan!!"Al menghela napas lalu membersihkan tulang tulang hewan yang berserakan dan memasukannya ke dalam kotak itu lagi."Lo dapet dari mana sih?"tanya Adrian.

"Di lemari putih deket pintu."

"Siapa cobak yang nyimpen ginian?"

"Mungkin orang yang dulu sewa apartemen ini,"jawab Ansell mencoba berpikir positif.

"Ngoleksinya nggak elit amat."

"Ya tapi kan nggak tulang hewan juga,kan masih banyak yang bisa dikoleksi contohnya bo--"

"Stop stop kamu nggak lihat Adik kamu yang masih di bawah umur hah?"Adrian langsung cengar cengir."awas aja sampe kamu nunjukin ke Adikmu kakak usir kamu dari apatemen."

"Siap gan."Adrian mengacungkan jempolnya.

Ansell menghela napas.Cowok itu lalu kembali memainkan nintendonya.

***

"Eh kalian semua ngerasain sesuatu nggak sih?"tanya Alice kepada Kakak dan Adiknya yang sedang sibuk dengan acara mereka masing masing.

"Ngerasain apa sih Alice?kamu kebanyakan bergaul sama setan nih,"celetuk Adriana.

"Tau nih kak,"imbuh Ara.

"Aku serius.Aku ngerasain hal yang aneh tau disini."

"Alice sayang dimanapun itu pasti ada yang begitu begituan.Jadi udah deh gausah dipikirin.Mending lo mikirin cowok lo yang lagi di korea."

Alice mengangguk dan mulai mengabaikannya.Ia menoleh ke belakang saat Ia mendengar seseorang memanggil namanya.Namun tidak ada siapa siapa.Alice memilih membalas pesan pesan temannya.Teman temannya bilang bahwa sekolah diliburkan.Alice tau soal itu dari berita berita.Lalu Ia merasakan sesuatu menarik rambutnya dari belakang Ia menoleh ke belakang dan mendapati Aurell sedang mengecat kuku Ara.

"Aurell kamu narik rambut Kakak?"tanya Alice kepada Aurell.

"Kakak nggak lihat Aku lagi sibuk?lagian aku bukan Kak Adrian dan kak Adriana yang suka ngisengin orang."

"Heh kenapa jadi bawa bawa gue?"sahut Adriana tidak santai.

"Terus yang narik rambut Aku siapa dong?"tanya Alice pada dirinya sendiri.

"Setan kali,"jawab Ara enteng.

"Ara!!"

"Bercanda Kak,pada takut banget sih."

"Awas aja sampe lo dihantuin gue tawain lo sampe ngakak."

"Jahat banget!"

"Biarin."

Alice menggeleng,Terus siapa yang memanggil namanya dan menarik rambutnya jika bukan Ara maupun Aurell?Alice jadi berpikir yang tidak tidak.Pintu apartemen mereka terbuka dan munculnya sosok Adrian yang sedang cengar cengir.

"Ngapain lo kesini?"ketus Adriana.

"Nggak nyariin lu njing."

"Kak bahasanya."Alice memutar bola mata malas.

"Ikut gue Lice,ada yang mau gue tanyain sama lo."

"Aku?"Alice menunjuk sendiri.

"Iyalah masa kembarannya kunti si Adriana."

"Heh tuh mulut kalo ngomong suka sembarangan."Adriana melempar bantalnya tepat mengenai muka Adrian.

"Gue gak mau cari masalah sama lu ya anaconda."

Adriana geram lalu menghampiri Adrian.Adrian buru buru menutup pintu apartemen.

"Alice cepetan!!"teriak Adrian.

****

Tbc.

Ghost Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang