Chapter 12

173 10 0
                                        

Adrian lalu menghampiri Ansell dan membantunya berdiri sedangkan Adit melepas ikatan anak anaknya dan juga Salsa.Ia tidak menyangka semua akan jadi seperti ini.Ini adalah liburan terburuk mereka.Adit menyesal sudah membawa keluarganya kesini.

"Sekarang kita harus lari,"ucap Ansell final.

Adit mengangguk,mereka semua keluar dari villa.Adit mencoba menghubungi seseorang namun tidak bisa.Adit geram.

"Cari telepon rumah sekarang!"Mereka semua mengangguk lalu berpencar untuk mencari telepon rumah.Aldrich menemukannya namun telepon rumah itu terputus.Pemilik villa ini pasti sengaja melakukannya.Meskipun jaman sudah maju dan telepon rumah sudah tidak dipergunakan lagi namun pulau ini masih memakai barang barang lama. Seperti tidak menerima kemajuan zaman.

"Pa diatas rumah kita ada sinyal."Ansell baru saja ingat.Adit lalu mengangguk dan mengikuti Cowok bongsor itu.Adit menyuruh Ansell untuk mencari sinyal dan menghubungi beberapa orang meminta bantuan.

Adit kembali turun dan melihat wajah Salsa yang kawatir.

"Kamu kenapa?"

"Aku takut."Salsa memeluk Adit,Adit balas memeluknya.

"Kita bakal baik baik aja.Kamu percaya sama aku kan?"

"Nggak kamu suka bohong."

"Nggak aku serius."

"Sejak kapan kamu bisa serius?"

"Sejak kamu jadi miliku lah."Adit terkekeh.Adrian mendengus,bisa bisanya dalam situasi dan kondisi darurat seperti ini Papanya masih bisa menggombal.Adrian lalu menoleh saat mendengar suara pecahan kaca.

Ia menghampiri asal suara dan Ia melotot saat mendapati belasan orang berdiri di depan villanya dengan pakaian hitam hitam serta membawa senjata tajam seperti hendak membunuh mereka semua.

Adrian lalu berbalik dan memberitahukan apa yang dilihatnya kepada semua orang.Sontak Adit membawa semua anaknya dan istrinya untuk berlindung.Adrian tau satu tempat tersembunyi.Ia lalu berjalan lebih dulu dan menggeser rak buku.Terdapat pintu disana dan Ia lalu masuk.

"Sejak kapan kamu nemuin ruangan ini?"tanya Adit.

"Sejak Aku balik dari rumah pemilik villa buat ambil berkas berkasnya.Ada surat yang ngasih tau ke kita bahwa ada banyak ruang tersembunyi.Salah satunya disini.Aku gak tau siapa yang nulis yang pasti dia pasti orang terdekat pemilil villa yang mau bantu para korban dari kejahatan pemilik villa."

"Sampai kapan kita disini?"Salsa bersuara.

"Sampai Ansell sendiri yang nemuin kita."

Jawaban dari Adit itu membuat Salsa melotot.

"Dimana Ansell?"tanya Salsa.

"Dia aku suruh buat cari sinyal dan hubungin seseorang buat nyelametin kita."

"Kamu gila ya?dia dalam bahaya.Kamu nggak liat orang di depan villa kita?"

"Aku tau tapi--"

"Aku harus nyusul Ansell."

"JANGAN!!"

Salsa menoleh.

"Mama gak butuh persetujuan kalian."

Adit menahan tangan Salsa.

"Biar aku aja."

Adit tersenyum menenangkan lalu keluar dari ruangan itu untuk mencari Ansell.

Ansell mendapatkan sinyal.Cowok jangkung itu langsung mencari kontak seseorang di ponsel Papanya.Ia lalu menemukan kontak Om Sean,Adik dari Mamanya.Ia langsung menghubungi orang tersebut.

"Jawab dong plis plisssssss."Ansell geregetan.

"Halo kak?kenapa nelfon?"

"Eh Om Sean!!!"

"Jangan teriak dong Ansell telinga Om mau pecah."

"Bantuin Ansell Om.Ansell sama semuanya dalam bahaya."

"Bahaya kena--"

"Oh shit!"

ponsel Adit terjatuh dari genggamanya.Karena ulah seseorang.Ia lalu menatap orang berpakaian hitam yang ada di rumahnya itu dengan geram.Ansell mengusap wajahnya dengan kasar.Ia harus turun.

"Ansell!"

"Alya!!"

"Kamu jangan turun!rumah kamu lagi dikepung."

"Terus aku harus gimana?"

"Bentar lagi Papa kamu bakal kesini."

"Yang lain mana?"

"Adik kamu sama Papa kamu aman.Sekarang kamu harus tunggu disini."

"Tapi mereka ngawasin aku dari bawah."

"Udah kamu turutin aja kata aku."Ansell mengangguk.Lalu mencoba untuk tenang.

"Maafin papa aku ya Ansell,udah bikin liburan keluarga kamu kacau."Alya menatap Ansell sendu.

"Bukan salah kamu."Ansell tersenyum,senyum yang sangat menenangkan.

"Ansell!"

Itu Papanya.Adit lalu menghampiri Ansell dengan ngos ngosan.

"Kamu ada minum nggak?"tanya Adit.

"Apa?"

"Papa capek abis dikejar."

"Tapi Papa nggak papa kan?"

"Papa baik baik aja.Jadi,sekarang kita harus apa?"tanya Adit.

"Aku juga gak tau,kita harus apa?"tanya Ansell pada dirinya sendiri.

"Ansell kalian harus ke rumah Aku.Ke rumah pemilik villa,disana kalian bisa hubungin seseorang.Telfon rumah aku masih bisa dipakai,"saran Alya.

"Ide bagus!"Ansell berseru.

"Adit kamu ngomong sama siapa?"

"Pa kita harus ke rumah pemilik villa disana pasti telepon rumahnya masih bisa dipakai."

"Oke kita kesana."

"Tapi Pa,gimana turunnya?"

****
Tbc.

Ghost Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang