Chapter 2

144 7 0
                                        

"Dor!!"

Aurell berjengit kaget lalu menatap Adrian dengan tajam.

"Jangan ngelamun entar kesambet!"

Adrian duduk di samping Aurell.Cowok itu sedang memakan es krim membuat Aurell meneguk ludah.Adrian justru malah menggoda Aurell membuat Aurell kesal dan akhirnya memukul tangan kanan Adrian yang sedang memegang es krim membuat es krimnya jatuh ke celananya.

"AURELL!"

"Pfffhahahah mampus!"ejek Aurell dan menjulurkan lidah.Adrian mengerucutkan bibirnya dan membersihkan celananya dengan tisu.

"Lo kenapa sih?lagi ngelamunin siapa?"tanya Adrian to the point.

"Tetangga kita itu aneh banget tau.Kemarin malem kan Aurell ke rumahnya terus dia kaya ngga mau berbaur gitu.Dia aneh banget sih.Menurut kakak gimana?"

"Oh iya gue sama Aldrich lewat depan rumah dia.Dia lagi liatin tanamamnya yang disiram otomatis.Terus pas gue sama Aldrich nyapa dia malah ngarahin airnya ke muka gue sama Aldrich."

"Rasain makanya jangan punya muka nyebelin!"

"Gimana kalo kita isengin dia?"saran Adrian.

"Engga ah kak."

"Udah gapapa kalo lo ngga mau biar gue sama Aldrich."

"Kak!"

Adrian berlari kecil ke Aldrich yang bermain dengan Al di sofa ruang tamu.Lalu pastinya Adrian melancarkan aksi gilanya.Aurell mau tidak mau ikut menghampiri kakaknya dan ingin tahu apa yang akan dilakukan kakaknya.

"Loh katanya gak mau ikut komplotan kita?"celetuk Adrian.

"Berubah pikiran mau ikut.Aurell juga penasaran."

"Nah gitu dong jangan pura pura baik.Nah gini gimana kalo kita malem malem lempar batu ke jendela rumah dia.Kita sembunyi dulu di samping pintu.Nah pas dia keluar kita masuk ke dalem mencar.Oke?"

"Kalo kita ketahuan gimana?"tanya Al.

"Tenang aja palingan juga cuma diusir gak sampe dibunuh."

"Yaudah gue mah ngikut aja,"sahut Aldrich.

"Gimana Rell?ikut gak lo?jangan jadi penakut deh.Jarang jarang kek nakal."

"Iya Aurell ikut."

Adrian memeluk Aurell."Nah gitu dong baru Adek gue."

***

Di malam hari Mereka berempat benar benar melancarkan aksinya.Jam 11 malam saat semua orang sudah kembali ke kamar masing masing.Seharusnya Aurell,Adrian,Aldrich dan Al keluar dari kamar masing masing dan berkumpul di ruang keluarga.

Saat Aldrich,Adrian dan Al sudah dibawa menunggu Aurell justru malah masih asik memantau sosmed Ia malah lupa dengan janjinya sendiri.Dan berakhir Al yang menghampiri Aurell di kamarnya.

Mereka berempat sudah berdiri di depan rumah tetangga aneh mereka.Aurell menatap Adrian yang sudah masuk memanjat pagar diikuti dengan Aldrich.Al menatap Aurell dan menyuruh Adiknya untuk memanjat lebih dahulu.

"Gue gak bisa manjat!"ucap Aurell.

"Coba aja dulu,"bisik Al.Sedangkan Adrian dan Aldrich sudah melambaikan tangan menyuruh Aurell cepat cepat."Eh bentar bentar kayanya ga dikunci deh."Al membuka pagar itu dan ternyata pagar itu terbuka.Adrian dan Aldrich hanya melongo di tempat.Aurell bersyukur dalam hati karena tidak bersusah payah memanjat.Mereka berempat berjalan pelan pelan berusaha agar tidak menimbulkan suara.Lalu Adrian melempar batu itu tepat mengenai kaca dan mereka berempat bersembunyi.

Al dan Aurell di balik pohon yang terletak di depan rumah dan Adrian dan Aldrich di belakang semak semak.Adrian menggaruk lengannya banyak sekali nyamuk disini.Lalu tetangga mereka keluar.Pria paruh baya itu keluar dengan susah payah karena tubuhnya yang besar dan berat.

Dia membuka pagar dan melihat sekeliling mencari siapa yang berani memecahkan kaca rumahnnya dan membangunkan tidur nyenyaknya.Namun tidak ada siapa siapa.Lalu saat itu Al,Adrian,Aldrich dan Aurell masuk ke dalam rumahnya.

Saatnya menjalankan misi!

****

Tbc.

Ghost Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang