Ternyata dugaan Arthur salah.Semenjak saat itu Aira tidak pernah lagi berkunjung ke balkonnya.Arthur tidak memiliki alasan untuk pergi ke rumah sakit.Pada saat itu saat Aric dan Arthur baru saja pulang sekolah mereka berdua memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit.
Tentu saja mereka pintar dengan mengarang alasan bermain ke rumah teman mereka.Aric dan Arthur selesai berganti pakaian dan langsung mengambil sepeda mereka.Arthur mengayuh sepedanya,jarak rumah sakit dengan rumahnya memang jauh namun Aric dan Athur bisa melewati jalan pintas.
Aric dan Arthur hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai.Dan Arthur kelelahan mereka berdua memutuskan untuk membeli minum dan snack ringan.Mereka berdua duduk di bangku taman.Menunggu sambil menghabiskan sncak mereka.Namun Aira tidak kunjung muncul.
Kemana Aira?
Arthur menatap jam tangannya.Sudah menunjukan pukul 5 sore.Mereka harus pulang atau Salsa akan curiga.Aric dan Arthur sudah menunggu waktu berjam jam namun Aira tidak kunjung menampakan diri.Kemana perginya Aira?
Arthur dan Aric memutuskan untuk pulang.Mereka akan kembali esok hari.Sambil mengucap salam mereka berdua masuk.Semua saudaranya berkumpul di ruang tengah.Ramai seperti biasa.Aric dan Arthur ikut bergabung.
"Seru banget ya main sama temen kamu sampai baju kamu basah kaya gini?"celetuk Aldrich.Adrian menatap kedua adiknya itu lalu tertawa.
"Mandi sana bau banget!"
"Iya kalian bau banget,"sahut Alice sambil menutup hidung.
Aric dan Arthur berjalan ke kamar masing masing dan mandi.Arthur duduk di tepi kasur menatap pintu balkon,mungkin saja Aira mengetuknya dan Arthur akan segera membukanya dan mereka berdua akan bermain bersama.
Seru sekali bermain bersama Aira.Seperti mengiris cicak,menyilet tangan,membenturkan kepala ke dinding.Arthur rindu bermain dengan Aira.Lalu Arthur mendengar ketukan pintu ia kira pintu balkon melainkan pintu kamarnya.
Arthur membuka kamarnya Aric berdiri sambil tersenyum.Arthur mengajak adiknya untuk masuk.Mereka berdua terdiam.Sebenarnya kedatangan Aric kesini adalah untuk menanyai kakaknya apakah Aira masuk lewat balkon kamarnya lagi atau tidak namun tanpa Arthur menjawab pun Aric tau jawabannya.
Lalu terdengar ketukan pintu kali ini bukan pintu kamar Arthur melainkan pintu balkon.Mereka berdua langsung berlari ke pintu balkon dan Arthur semangat membukanya.Sebuah kertas dengan tinta darah.
'hai Arthur dan Aric.Lama tidak bertemu.Besok di taman rumah sakit.'
Arthur menatap Aric lalu tersenyum.Itu Aira.Arthur membawa suratnya masuk.Mereka berdua membaca surat itu berulang kali.Sangat asik sekali.
"Dia pakai darahnya siapa ya kak?"Arik terkikik.
"Gak tahu."Arthur menghendikan bahu.
Mereka berdua memutuskan untuk tidur dan menunggu hari esok.Besok hari libur jadi mereka bisa kembali ke rumah sakit.Arthur bahkan sangat bersemangat bertemu Aira.Entah kenapa.Ia menguap dan mulai terlelelap.
Di samping kamar Arthur,Aric masih belum memejamkan matanya.Ia menatap langit langit kamarnya.Besok ia akan bermain bersama Aira dan Arthur.Dia akan bahagia sekali.Aric tak sabar.Aric mendengar ketukan pintu dari balkon kamarnya.
Aric mendudukan badannya.Siapa yang mengetuk pintu balkonnya?sebelumnya tidak ada yang mengetuk pintu balkonnya.Apakah pencuri?Aric jadi merinding ia langsung bersembunyi di balik selimut.
Namun ketika mendengar suara Aric langsung mengangkat selimutnya dan menatap ke sumber suara.Ia diam,memastikan sampai suara itu berhenti terdengar.Setelah dirasa aman Aric menghampiri pintu balkon.
Aric lupa jika menguncinya butuh waktu lama untuk mencari kuncinya karena Aric tidak pernah sekalipun membuka pintu balkon.Aric tidak terlalu suka ketiggian.Aric menemukannya di lemari baju.Lalu membukanya sampai terdengar bunyi klik.
Setelah membuka pintu balkon Aric mendapati sosok gadis cantik yang tersenyum ke arahnya.Ia melambaikan tangannya.
"Hai!"
****
Tbc.
Jangan lupa voment:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Around Us
Mystery / ThrillerMereka yang tak terlihat akan selalu ada menghantui mereka. [My annoying boyfriend but make it horror]