Day 2
Mereka berempat sudah berada di depan sebuah rumah.Adrian mengangguk.Mereka berempat menyelinap masuk seperti kemarin.Hari ini mereka akan menyalakan petasan tepat di rumah tetangga mereka.Setelah pemilik rumah itu keluar barulah mereka masuk.
Aldrich menyalakan petasan lalu melemparnya di depan halaman rumah orang itu.Dan 2 detik kemudian Dean yang besar dan gemuk keluar.Ia sangat marah sekali Ia berusaha mendapatkan pelakunya.Dean menengok ke kanan dan ke kiri,tidak ada siapa siapa.Dean menyisir kumisnya yang lebat.Lalu Ia masuk ke dalam.
Kali ini Aldrich dengan Aurell dan Adrian dengan Al.Aurell menatap seisi rumah lalu pandangannya berhenti di sebuah pintu.Pintu itu terdapat banyak sekali kunci gembok.Namun Aldrich buru buru menarik Aurell dan membuka ruangan asal.Aldrich bisa menghitung bahwa ada 5 ruangan di lantai bawah dan belum lagi lantai atas.Mereka berempat sudah membuka 2 ruangan.
"Ini ruangan apa Rell?"Aldrich begidik.
"Nyalain lampunya dulu kak,"ucap Aurell.Aldrich berusaha mencari saklar lampu.Butuh waktu lama untuk mencarinya.Aldrich merasa menginjak sesuatu seperti gundukan tanah.Namun bagaimana bisa gundukan tanah berada di ruangan ini?Aldrich menggelengkan kepalanya lalu akhirnya Aurell berhasil menemukan saklar lampu.
Saat lampu ruangan itu menyala barulah Aurell yang berjengit kaget.Aldrich menatapnya dengan heran.Aurell mundur beberapa langkah sampai punggungnya menabrak tembok.Aldrich menaikan alisnya bingung dengan gelagat Aurell.
"Liat bawah lo kak."Aurell menutup matanya dengan kedua tangannya.Aldrich mengikuti perintah Aurell dan menunduk.Sontak Ia ingin pipis saat itu juga.Aldrich menginjak gundukan tanah dan nisan di ujungnya yang Aldrich duga adalah makam.Aldrich menutup mulutnya Ia hampir saja berteriak.Aurell buru buru menarik tangan Aldrich dan menyuruhnya untuk mendekat.
"Kok-kok bisa?"tanya Aldrich terbata bata.
"Aku juga gak tau kak."
Aurell mendekat ke gundukan tanah itu dan membaca nisan itu keras keras.Aldrich masih mematung di tempatnya.Ia bahkan sudah mengompol saat ini.
"Alisa Gracious Davis."
Aurell buru buru menatap Aldrich yang sudah ketakutan setengah mati bahkan sekarang Aldrich sudah membuka pintu dan keluar.
"Kak jangan!"
Aurell buru buru mengejar Aldrich.Di lain tempat Al dan Adrian sudah membuka dua ruangan yang ternyata gudang dan tempat tidur.Satu ruangan lagi di lantai bawah.Mereka berdua sudah sampai.Kali ini Adrian yang membuka.Al memantau siapa tahu pemilik rumah itu sedang lewat.Dan aman.Tidak ada suara berjalan mendekati mereka dan Adrian dan Aldrich.Mereka masuk ke ruangan itu setelah Aldrich dan Aurell keluar.
Adrian mematung saat baru menutup pintu.Ia menatap Al,Al juga balas menatapnya.Adrian mundur dan mengangkat kedua tangannya.Ia menyerah bila urusan begini.Al mendekati nisan yang ada di ruangan itu dan membacanya.Hal serupa yang dilakukan Aurell beberapa menit yang lalu.
Dan yang membuat Adrian terkejut Ia merasa menginjak sesuatu yang basah.Adrian menunduk dan mendapati Ia menginjak air berwarna kuning.Adrian menunduk dan menutup hidungnya.
"Siapa yang kencing disini anjir?"
"Kak mending kita balik deh."
"KALIAN JANGAN LARI!!!"teriak seseorang yang membuat Al dan Aldrich tahu itu Aldrich dan Aurell.Mereka berdua segera berlari ke sumber suara.Dan Al melempar sesuatu dan pemilik rumah itu berbalik mengejarnya.Mereka semua berlari berhamburan.Aurell dan Aldrich berhasil keluar.Adrian dan Al berusaha mengelabuhi dan mereka berhasil.Untungnya rumah ini besar dan pemilik rumah ini berbadan besar jadi sulit sekali mengejar dua anak laki laki yang gesit.
Mereka lolos lagi.Al dan Adrian membanting badannya di sofa.Aurell dan Aldrich sudah sampai lebih dahulu.
"Gue nemu kuburan di salah satu ruangan,"ucap Al.
"Iya tadi kita abis dari sana sebelum kakak,"sahut Aurell.
"Gue juga nginjak sesuatu.Gue abis nginjak pipisnya orang disana,"celetuk Adrian.Aurell menahan tawa.
"Kak Aldrich!!"Aurell menunjuk Aldrich yang menggeleng berusaha menyangkal padahal Ia tak sadar jika celananya sudah basah.Adrian melempar bantal ke wajah Aldrich.
"Itu makam istrinya kan?"tanya Al mengalihkan topik.
"Iya tapi kenapa dia ngubur di dalem ruangan?atau pemilik rumah itu yang bunuh istrinya?"sahut Adrian.
"Bisa jadi."
"Besok kita geledah lagi ruangan yang lain pasti ada petunjuknya!!"
"Oke besok di jam yang sama.Gue gak mau ada yang ketahuan lagi."
Mereka kembali ke kamar masing masing.Dengan sejuta pertanyaan di benak mereka tentang mengapa orang itu mengubur jasad istrinya di salah satu ruangan di rumahnya?dan dimanakan kedua anaknya itu berada.bahkan butuh waktu berhari hari untuk mereka mendapat semua jawabannya.
****
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Around Us
Misterio / SuspensoMereka yang tak terlihat akan selalu ada menghantui mereka. [My annoying boyfriend but make it horror]