•Villa Horor Story•

387 22 0
                                    

Adit membenarkan letak kaca matanya.Ia tersenyum mereka semua sudah sampai.Tempat ini memang jarang sekali di ketahui oleh orang.Bahkan hanya segilintir orang yang mengetahuinya itupun harus memiliki uang yang cukup besar untuk menyewa pulau disana.Cukup bagus bahkan dapat membuat nyaman siapapun yang berkunjung ke sana.

Adit dan Salsa berjalan paling depan mereka semua sudah sampai di villa besar pulau ini.Ansell memotret sekelilingnya,sangat bagus.Ansell tersenyum Ia menoleh saat Adrian memanggilnya dan sudah berpose konyol tentunya.Ansell mengambil foto Adiknya itu.

"Boleh uga ini villa,"ucap Aldrich.

"Siapa dulu dong yang pilih?"Adit tersenyum senang.

"Selamat pagi selamat datang di villa kami.Ini tempat penginapan terbaik di dunia.Villa ini memiliki 20 kamar dan kamar mandi di setiap kamarnya,terdapat kolam renang besar dan indah,makanan dimasak oleh chef terkenal jadi masakannya sudah tidak diragukan lagi pastinya,di villa ini semua fasilitas tersedia.500 meter dari sini ada air terjun,tak jauh dari sini juga terdapat pantai yang tak kalah indah.oh iya ada pemandangan yang cukup indah disini di bukit yang harus menempu jarah 2 kilometer dengan menaiki kendaraan.Selebihnya bisa panggil Saya jika ada masalah saya siap membantu kapan pun,"ucap pemilik villa.

"Oke siap,yaudah saya masuk dului,"ucap Adit.

"Selamat bersenang senang!"

"Mama perut Arthur bunyi!"seru Arthur membuat Kakak kakaknya tertawa.

"Yaudah ayo makan."Salsa menarik Arthur ke gendongnya dan mengajaknya masuk ke dalam.

Villa yang dipesan Adit memang bagus dan cukup besar.Ada 3 lantai di villa yang dipesan Adit.Mereka berdua duduk di ruang makan dan makanan sudah disiapkan.Arthur dengan laparnya melahap semuanya.

"Wow nggak buruk,"ucap Adriana.

Ketika mereka semua makan Aurell justru mengangkat ponselnya dan memotret makanan itu lalu menguploadnya ke sosmed.Ia tersenyum kecil tidak heran setiap makan Aurell memang selalu meotretnya tidak heran jika gallerinya dipenuhi oleh makanan.

"Kok asin?"tanya Ansell."Adrian cobain deh!"

Adrian berjalan ke kursi Kakak tertuanya dan mengincipi makanan yang dibilang asin oleh Kakaknya itu,Adrian langsung meringis.

"Wah asin banget,gila kasih garem berapa nih setoples kali?"celetuk Adrian.

Adit mencoba mencicipinya juga karena penasaran.

"Ansell kamu banyak dosa kali kok cuma makanan Kamu yang asin?"celetuk Adit asal."cepet tobat sana mumpung masih sempet."

"Adit!"tegur Salsa.Adit cengengesan."Ansell Kamu makan punya Mama aja."

"Nggak usah Ma,Ansell udah kenyang.Ansell mau ke kamar aja."Ansell lalu berdiri dan meninggalkan ruang makan.Ia berjalan membawa kopernya.Ia naik ke lantai dua,Ia memilih kamar paling pojok.Ia membuka pintu dan takjub dengan isi kamarnya.Ansell menutup kembali pintunya dan duduk di tepi ranjang sambil memandang kamarnya.Mungkin Ia akan nyaman tinggal disini.Sangat besar dan dingin.Ansell berjalan ke jendela kamarnya.Ia membuka jendela kamarnya agar angin bisa masuk.Namun saat Ansell melihat pemandangan di bawah Ansell justru melihat pemandangan si pemilik villa sedang berbicara sendirian.

Ansell menatapnya dengan alis berkerut.Si pemilik villa itu seperti sedang berbicara dengan seseorang,gaya bicaranya bahasa tubuhnya seperti bicara dengan seseorang di depannya namun tidak ada siapa siapa di depannya.Memang benar benar tidak ada siapa siapa.Saat Ansell masih bergelut dengan pikirannya sendiri si pemilik villa itu jutsru mendongak menatap Ansell yang meliatnya dari jendela lantai dua.Si pemilik villa itu tersenyum namun bukan senyum yang ramah,senyumannya seperti,aneh...

Ansell langsung menutup jendela dan berbalik.Mendadak Ia jadi merinding.Ansell terkejut saat Alice mengetuk pintunya tak sabaran.Ansell membuka pintunya.

"Kenapa?"

"Kak sini deh kok kamar Aku agak aneh."Alice menarik tangan Ansell menuju ke kamarnya yang letaknya di samping kamar Ansell.

"Nggak ada yang aneh,"gumam Ansell.Alice menggeleng lalu menunjuk pigura yang berisi foto oppanya."kenapa emangnya?"

"Duh Kak liat deh tadi kan Aku ganti pigura foto yang asli sama foto bias Aku.Eh waktu Aku pasang foto bias Aku miring terus,udah Aku benerin miring lagi.Tapi pigura aslinya gapapa tuh."

"Mana pigura aslinya?"tanya Ansell.

Alice menunjuk pigura yang tergelatak di ubin.Pigura itu berisi wajah seseorang yang sedang melotot tajam dan bingkainya,bingkainya seperti berwarna..berwarna merah darah.Ansell lalu berjalan ke kamarnya dan mengambil pigura yang sengaja Ia bawa dan menaruhnya di tempat itu dan saat Ansell meletakan piguranya,foto itu langsung miring dan terjatuh.Alice dan Ansell terkejut dan melongo menatapnya.

"Loh Kak?jangan jangan..?"

****

Tbc.

Maaf ceritanya agak gaje:)cerita ini memang Aku buat horor comedy.Jadi agak creepy gitu,jangan lupa voment!

Ghost Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang