Chapter 16

216 14 0
                                    

Para polisi itu menembak orang berbaju hitam.Namun tidak berefek apa apa.Orang berbaju hitam itu seperti tidak merasakan apa apa.Adit berusaha melindungi Salsa.Namun sepertinya nasib baik tidak berpihak kepada mereka.Tinggal Salsa,Sean dan Adit yang tersisa.Sengaja.Pemilik villa sengaja menyisakan mereka bertiga.Pemilik villa itu maju mendekat.

"Kalian pikir mengalahkan Saya itu mudah?"

Adit mendengus.

"Mainnya keroyokan dasar banci!"cibir Adit.

Pemilik villa itu menggeram kesal."Kau pasti Ayah dari Anak anak yang super menyebalkan itu bukan?"

"Udah tau nanya,"ketus Adit.

"Mau saya bunuh duluan."

Adit menatap Salsa dan Sean bergantian.Ia menghela napas.Lebih baik Ia yang mati.Adit sebenarnya tidak ingin mati konyol seperti ini namun apa boleh buat.

"STOP!"

Alice berlari ke arah Adit mencegah pemilik villa yang sudah mengangkat pisau hendak menghunuskannya ke wajah Adit.

"Papa tolong berhenti!"Alice berteriak.Adit menaikan alisnya.

"Alice Papa kamu itu bukan dia."

"Kayanya dia kerasukan deh Kak,"ucap Sean sambil menarik Adit mundur.

"Kamu siapa?"

"Anak Papa.Alya yang udah Papa bunuh karena papa pikir sebagai sebab meninggalnya Mama."

Pemilik villa itu terdiam.Ia masih terkejut.

"Apa yang Papa lakukan?"

"Kamu nggak perlu ikut campur!"

PYARRR

"Alya bakal bunuh Papa kalo Papa gak ngelepasin mereka!"

"Kamu berani beraninya!"

"Berapa orang lagi yang akan mati di tangan Papa?cukup Aku.Aku nggak mau ada korban lagi.Jadi mending sekarang dengan berat hati Alya yang bakal ngelepas rantai pembunuhan masal yang kerap Papa lakukan."

Pisau yang ada di tangan pemilik villa itu melayang.Lalu sedetk kemudian pisau itu menghunus dada,wajah,perut pemilik villa berkali kali membuat Salsa menutup wajahnya.Adit lalu memeluk Salsa.Menyeramkan sekali melihat Alice menghunuskan pisau berkali kali ke tubuh pemilik vila membuat darah muncrat kemana mana dan berceceran.

Sean saja ngeri sendiri.Ia ingin dipeluk juga.Pemilik villa itu tergeletak tidak berdaya.Alice pingsan.Sean lalu menggendong Alice dan membawanya ke mobil.

"Ayo kita pergi dari sini."

Ketika pemilik villa terbunuh orang orang berpakaian hitam itu menghilang secara misterius.Adit tidak sempat memikirkan itu Ia membawa Salsa ke mobil.Ansel dan yang lain nampak kawatir,apalagi dengan keadaan Alice yang bajunya berlumur darah.

"Alice kenapa?"tanya Ansell.

"Panjang ceritanya,kita harus pergi dari sini secepatnya!"

Sean lalu menancap gas mobil.Sean di mobil pertama dan Adit di mobil kedua.Adit sedari tadi diam,Ia kalut.Ia ingin segera pergi dari tempat mengerikan itu.Ia mengerem mobilnya secara mendadak saat tidak sengaja menabrak hewan.

"Yah pake acara nabrak segala lagi,"celetuk Al.

"Salah rusanya sendiri asal nyebrang,"sahut Adit tidak terima.

"Adit udah kita terusin aja,kita udah ketinggalan Sean."Salsa mengusap lengan Adit.

"Oke."

***

Mereka semua bisa bernafas lega bisa keluar dari tempat kematian itu.Sekarang mereka sudah berada di hotel.Pukul 3 pagi.Adit sudah mengganti pakaiannya.Besok mereka akan melakukan perjalanan pulang ke Indonesia.Adit menghela napas.Salsa baru saja keluar dari kamar mandi.Salsa duduk di samping Adit.

"Aku nggak mau pergi lagi,"ucap Adit.

Salsa tertawa kecil.Ia juga merasa trauma dengan kejadian tidak masuk akal.Salsa itu tidak percaya dengan yang tak kasat mata jadi setelah mengalaminya sendiri Ia baru percaya.Salsa menghela napas.

"Ini semua salah Aku."

"Kamu nggak bisa nyalahin diri kamu sendiri,"tegur Salsa.

"ini memang salah Aku,kalo Aku nggak ngajak Anak anak buat liburan disana mungkin kita nggak bakal kaya gini."

"Udahlah udah kejadian juga.Jangan nyalahin diri sendiri ya."

"Tapi---"

Adit menahan nafas saat Salsa mendekatkan wajahnya.Adit ikut memejamkan matanya.

"MAM--ASTAGA!"Adrian menutup wajahnya,"kenapa ada adegan tujuh belas tahun ke atas sih?yah Adrian udah gak suci lagi!"

"Adrian kalo masuk tuh ketok pintu dulu!"tegur Salsa.Wajahnya memerah karena kesal.Sedangkan Adrian cengengesan.

"Lanjutin aja deh Ma,Pa.Lain kali dikunci ya pintunya."Adrian tersenyum jahil lalu menutup pintu.

"Dasar Anak nakal!"

-S1 officially end-

****

Tbc.

Bakal  ada short story tentang Alya di next chapter .Bisa di skip karena nggak ngaruh sama cerita selanjutnya. Jangan lupa voment!thanks.

Ghost Around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang