Some people come in your life and make you believe that your life is incomplete without them. Then they leave, creating a void in your heart that may fill back with time but will never be complete.
-Anmol Rawat
...
Saat pertama kali menginjakkan kaki di gedung B lantai tujuh milik PT. Harta Gumilang Sanjaya yang saat ini menjadi kantornya sejak dua minggu lalu, Adimas mendapat berbagai macam tatapan yang menunjukkan raut tidak percaya. Sekali lagi Dimas merutuki wajahnya yang tidak kelihatan dewasa sama sekali diusianya yang hampir kepala tiga. Fahardian Ahmad, bawahannya yang merupakan salah satu ketua tim divisi Perangkat Lunak yang mana hari itu membawanya dari gedung A, ruang pimpinan utama yang ditempati Radhitya dan juga memperkenalkannya pada rekan-rekannya sebagai Manajer baru disini, lelaki yang lima tahun lebih tua dari Adimas itu sukses hampir dikira bercanda oleh seisi ruangan. Katanya tidak mungkin Manajer baru mereka terlihat semuda Adimas, tapi setelah menjelaskan kalau Dimas mantan karyawan di Google Inc California dengan pengalaman kerja delapan tahunan barulah mereka menatap segan dan malu malu.
Selama dua minggu ini Dimas baru melakukan sesi pengenalan diri dan pendekatan pada prospek kerja yang sedang dihadapi oleh manajemennya, ternyata cyber marketing dan juga sumber data atau bisa dikatakan brain alias otak utama sumber data dikelola melalui aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh tim satu dan tim dua divisi perangkat lunak di perusahaan ini.
Dia yang dulu banyak berkecimpung dalam pengembangan perangkat lunak saja merasa harus beradaptasi banyak dengan system kerja disini karena dulu dia hanya sebagai pemegang satu dari sekian job description di divisinya, sehingga saat ini ketika dia harus menjadi pengawas dan juga sekaligus penasehat untuk seluruh divisi yang ada di manajemen teknologi informasi ada berbagai hal yang harus ia pelajari lagi.
Dimas jadi berpikir, benar apa yang pernah didengarnya tentang tidak ada pekerjaan yang mudah sekalipun kamu seorang professional di bidang itu.
Daripada itu, ada satu hal yang Dimas sukai belakangan. Terlepas dari penatnya pekerjaan barunya yang langsung menguras otak, dia punya kegiatan baru yang cukup efektif membuatnya lupa dengan lelahnya. Selepas pulang dari kantor dan membersihkan diri, bel rumahnya pasti akan berbunyi dan buntalan kecil menggemaskan itu akan muncul dibalik pintunya.
"Om Dimas!"
Dimas terkekeh, mengusak surai legam itu lalu menariknya masuk kedalam apartemen.
"Om Om Fajar punya PR! Kata mama harus kerjain dulu sebelum main.."
"Oh ya? PR nya apa? Fajar sudah makan?"
Sembari bertanya, Dimas mengangkat tubuh kecil itu menaikkannya dikursi tinggi counter dapurnya. Setelahnya ia mengangsurkan susu cokelat hangat kesukaan Fajar yang sudah dia siapkan beberapa saat lalu, ia terlalu hafal jam jam dimana bocah itu akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} NEURON II
RomanceAdimas masih lelaki yang sama, ia tetap seorang lelaki sederhana yang mudah memberikan ketulusan bagi orang orang disekitarnya.. Nyatanya, sepuluh tahun adalah waktu yang lama untuk dijalani, namun bagi Adimas itu hanya seperti kerjapan mata, dia ma...