Kadang, kenangan datang.
Berlalu-lalang seperti ingin dimaki, perkara benci yang kita sendiri tak mengerti atau soal menerka cinta diantara pelangi.
Sisanya, hanya ada semangkuk bubur senja yang tak lagi bisa menjadi nasi.-nom de plume
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Abyan mendesah keras melihat ranjangnya yang berantakan, bukan berantakan karena ulahnya tapi karena sosok lain yang tengah bergulat dengan selimut dan gulingnya disana. Ini memang hari minggu dan juga lelaki itu memang dua minggu dilarang beraktivitas tapi harus ya malas malasan dikasur orang?
"Om.." Panggilnya, sembari menggoyangkan tubuh itu.
"Om banguun.. dipanggil sarapan sama bunda.."
Abyan mendelik kesal karena ia hanya mendengar gumaman tidak jelas.
"Om ihh bangun napa om! Byan ambilin air loh!"
Tidak ada respon sama sekali dan Abyan lelah membujuk, akhirnya dia turun kebawah. Masa bodoh lah.
Tiba di lantai dasar, tepatnya dimeja makan yang mana disana sudah tertata rapi menu sarapan, bunda menatapnya dengan raut bertanya. Mungkin kelihatan sekali ia kesal.
"Nggak mempan bunda, bunda aja yang bangunin.."
Adara mendesah kesal, "Byan dijewer aja kalo gak bangun.." Ujarnya kesal.
"Bunda aja ah masa aku jewer om Dimas kan nanti dosa!"
Adara menepuk jidat, astaga benar sekali. Untung anaknya ini bukan tipe anak nakal yang jahil, kalau iya pasti sudah benar benar ditarik kuping om nya.
"Siapa yang dijewer?"
Suara berat itu menginterupsi, Abyan dan bundanya menoleh secara refleks.
"Nah ini pawangnya! Mas gih bangunin kelincimu.. heran deh dari dulu suka ngebo, kasih tahu gih kalau habis subuh tuh jangan dibiasain tidur! Gak sehat mas.."
"Pfftt.. kelinci kok ngebo.." Gumam abyan lirih,
Sadar kalau kedua orangtuanya menatapnya serius ia langsung menormalkan ekspresi geli diwajahnya sambil tersenyum dan kembali sibuk mengoles selai pada roti panggangnya.
"Iya-iya aku yang bangunin.."
Radhitya akhirnya mengalah, bisa apa sama permintaan istri. Kan dia bucin.
Adara mendudukkan diri diseberang Abyan,
"Abyan mau salad?"
Anak itu menggeleng.
"Mau apa nak?"
"Bun, boleh sarapan bubur ayam depan kompleks gak? Katanya om Banu enak bun.."
Adara mendesah lagi untuk kesekian kalinya pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✔️Complete} NEURON II
RomanceAdimas masih lelaki yang sama, ia tetap seorang lelaki sederhana yang mudah memberikan ketulusan bagi orang orang disekitarnya.. Nyatanya, sepuluh tahun adalah waktu yang lama untuk dijalani, namun bagi Adimas itu hanya seperti kerjapan mata, dia ma...