Sneak peek : Segara Adichandra

439 14 1
                                    

[ Segara Point of view ]

Sebenarnya gue masih enggak ngerti kenapa Pak Agus masukin gue ke Ganera High School. Sekolah elit yang beneran elit seperti yang ada di drama Korea. Serius. Bangunannya megah, luas, seragamnya beda sama SMA biasa dong, keliatan lebih elegan dan poinnya disini sarangnya anak-anak pinter atau anak-anak orang kaya. Jadi kalian tinggal pilih, mau jadi anak pinter atau anak yang numpang pinter dibalik nama belakang Crazy Rich. 

Kalau gue sih opsi kedua, dan Gara itu murid yang biasa aja disini. Biasa aja dalam artian gue masih suka nyontek karena gak ngerjain tugas, biasa tidur dikelas, biasa juga bolos, biasa juga berkelakar sama anak-anak lain. Yang nggak biasa itu popularitas gue. Jalan sedikit aja dari parkiran udah nggak bisa di hitung berapa orang yang menyapa gue. Maaf gue sepopuler itu, dan poin plus nya buat mereka, Segara gak akan segan-segan ramah buat balas balik sapaan mereka walau hanya sekedar senyum atau lambaian tangan. 

Tapi ada bagusnya sih, di sekolah yang elite dan jadi sarang anak-anak orang kaya ini, gak ada yang enggak segan sama gue. Semuanya menatap gue seperti pangeran, lebih dari anak kepala sekolah atau anak pemilik sekolah. Gue biasa jadi anak kesayangan dan sering di dispensasi dari berbagai aturan, salah satunya adalah saat Ganera sedang minggu penertiban. Semua siswa laki-laki yang rambutnya dinilai gondrong bakal dipotong paksa dan itu hukumnya wajib untuk semuanya, kecuali Segara Adichandra.

"Segara!"

Namanya Pak Harja, yang datang menghampiri gue dengan sangar. Gue berkedip gentar, takut dipotong juga.

"Kamu!"

Apa kali ini gue bakalan kena gertakan juga? Jantung gue mulai senam. Apa kata dunia kalau Adi Segara dibikin pitak?

"Besok poto buat banner sekolah!"

Rasanya napas gue yang tadi berhenti di tenggorokan akhirnya turun ke paru-paru.

"Si-siap Pak!" Jawab gue agak terbata.

Gue tahu kok, ada yang selalu iri sama perlakuan khusus dari sekolah ke gue. Perlakuan khusus yang sebenarnya nggak gue minta, tapi karena selebritas--kata pihak sekolah--gue banyak di toleransi. Entah apa semua artis yang sekolah disini ngalami hal serupa atau jangan-jangan gue nggak tahu aja kalau sebetulnya Pak Agus punya saham gede yang dia tanam di Ganera. Wow respect.

"Cihh enak banget dia."

Gerutuan itu nggak begitu keras, tapi telinga gue sensitif. Cowok yang duduk di bangku sebelah gue itu jelas-jelas iri sama perlakuan Pak Harja ke gue, karena dia habis dipitakin. Gak sekejam itu, hanya dipotong sedikit poni depannya yang menurut Pak Harja kepanjangan. 

Gue nggak dekat dengannya, dia murid pindahan beberapa bulan lalu. Dia dekatnya dengan Tama, yang duduk depannya. Dan kalo nggak salah, temannya cuman Tama doang sih dikelas, gue jarang lihat dia ngobrol dengan anak lain. Ada banyak desas-desus soal dia, kata anak-anak cewek yang suka gibah, dia salah satu anak beasiswa. Dia anak basket katanya, ya gue sih nggak tahu dan males juga cari tahu.

Gue awalnya nggak tahu soal tembok besar batasan si kaya dan si miskin disekolah ini, ya maklum gue juga masih kelas sepuluh. Dan gue baru tahu, ternyata anak beasiswa dianggap sebelah mata. Termasuk dia, cowok yang duduk disebelah gue, namanya Bayu. Gue sadar setelah beberapa waktu, pandangan anak-anak lain ke dia bisa dibilang... apa ya? Kebalikan dari cara mereka lihat gue. Mereka risih, males dan merendahkan.

Si Bayu ini beberapa kali gue lihat sedang dihukum beresin gedung olahraga gara-gara dia nggak bawa seragam olahraga. Terus kadang juga dia di hukum karena gak bawa buku tugas yang anehnya setiap itu terjadi, gue gak lihat juga dia bawa tas dari pagi. Terus terakhir gue pernah pergoki sendiri kejanggalannya, waktu itu gue lagi ditoilet. Dan dari dalam bilik gue gak sengaja dengar suara makian. Ternyata itu si Bayu, dia memaki-maki entah siapa sambil pukul-pukul pintu bilik toilet yang terbuat dari kayu, dan saat tanpa sengaja gue lihat dia keluar dari sana tatapan kita ketemu. 

Dia agak kaget melihat gue mematung disana sedang menatapnya, tapi kemudian tatapannya menggelap dan bahu gue ditabrak. Dengan sengaja. Sekilas gue bisa lihat dia kelihatan pucat dan berjalan sambil memegangi perutnya.

Kalau dugaan gue nggak salah, disekolah ini pasti ada yang nggak bener!

Dan cukup sekian cuplikan salah satu prelude dari cerita Super Friends.

Hohooo, anak baru gue😎 Segara Adichandra. Dia seorang selebritas yang boleh di bilang terkenal. Pinisirin tyda? Pengen tahu bagaimana kelanjutannya Gara sama si Bayu yang konon akhirnya jadi sohib. Aduh spoiler:) dan gak cuman berdua tapi berempat.

Hihihi penasaran kaannn?

Yo gais, jadi setelah sekian lama gue menghilang gue mau mengatakan pada kalian semua kalau gue punya lapak lain yang gue kelola bersama dengan teman-teman penulis keren gue, so if you loved my stories, please love them too 👉👉 Alstroemerian

Disana gue gak akan mampir doang meninggalkan satu dua karya, but that's my second home. Kedepannya banyak sekali project yang akan mengisi lapak itu dan gue ada disana sebagai salah satu bagian darinya.

So, jika kalian kangen saya yang kadang ngilang dari lapak yang satu ini, di lapak sana saya rajin update ehehehe😌

Jangan takut saya gak update lagi disini, tenang sedang mengumpulkan dana untuk membeli notebook baru biar ngedraftnya cepat. Aku kan sayang kalian🤧 mana mungkin minggat.

Nah sini sini aku kenalin sama mereka, yang bukan sekedar teman tapi teman yang luar biasa,

Bujang-bujang gantengku, yang atas Jaxton si bule dan Bayu si konyol, yang bawah anakku Gara dan sebelahnya si misterius Agarya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bujang-bujang gantengku, yang atas Jaxton si bule dan Bayu si konyol, yang bawah anakku Gara dan sebelahnya si misterius Agarya. kenalan lah kuy sama mereka, gue tag lagi nih lapaknya Alstroemerian

Kabar baiknya, airing tiap senin dan kamis. Updatenya rutin kan? Kuy pantengin! Jangan sampai ketinggalan.

Sapa aku disana yaawh🙆

Terimakasih.

{✔️Complete} NEURON IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang