1. Meets the little boy

863 84 5
                                    

There are destiny
There are fate
And also..
There are coincidence
That's how people reunite

-NEURON II Begin
by Karizka

...

Adimas memandangi seluruh sudut ruangan apartemen baru miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adimas memandangi seluruh sudut ruangan apartemen baru miliknya. Sederhana, seperti yang dia inginkan. Sofa sedang dengan warna soft, televisi dengan seperangkat dvd, kaca jendela besar disebelah kiri, mini bar dapur kecil, satu kamar yang cukup luas dengan kamar mandi dalam dan balkon.

"Kenapa lo gak minta apartemen mewah di kompleks elit?"

Itu Ferdian, satu-satunya orang yang tahu kalau dia pulang ke Jogja. Orang yang membantunya mendapat apartemen ini.

"Males, kegedean. Toh gua cuman sendiri.."

Dian menggeleng tidak mengerti, Dimas memang aneh. Sejak dulu dia aneh, dia anak sultan yang tidak pernah hidup seperti anak sultan lain yang sebagian besar sangat tahu cara menghamburkan uang.

"Heran, banyak duit lo buat apa coba?"

Dimas terkekeh dengan pertanyaan itu.

"Bro, nabung itu lebih penting daripada beli apartemen mewah.."

"Nabung lo tuh buat apa coba? Bini juga belom punya, apalagi anak.."

"Ceritanya bapak mau pamer gara-gara udah punya anak istri?"

Siapa juga yang pamer? Dasar sensian.

"Dari kalimat yang mana gua memamerkan istri sama anak?"

Dimas menggedikkan bahu. Lantas lelaki itu menghampiri kopernya dan menggeretnya kedalam satu-satunya kamar yang ada didalam apartemen itu.

"Bro anterin gua belanjar yok.." Ucap Dimas ketika dia sudah kembali keluar.

Dian menatap jam tangan sekilas sambil mempertimbangkan.

"Aduh udah sore, gua anter lo sampe depan mini market deh, ntar lo belanja sendiri oke?"

"Terus gua pulangnya?"

"Deket Dim elah, jalan dikit napa.."

"Besok beliin gua sepeda deh.."

"Gaya lo, yakin bisa pegang setir sepeda?"

Dimas meringis, tidak tahu sih. Sudah lama tidak mencoba, setelah hari itu.

"Yaudah sih gua jalan ae.."

"Makanya Dim pulang sana kerumah mak bapak, biar ada tumpangan! Jangan kek orang kere lo!"

Ah sialan, mulut Ferdian dari dulu belum berubah ternyata. Kurang filter.

"Bangke, iya iya mentang-mentang lo udah jadi bos toko elektronik! Dulu ae gua yang ngutangin modal!"

{✔️Complete} NEURON IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang