"Itu..anu,gue..lo.."Kenapa gue jadi grogi gini sih bicara sama dia?Nyebelin banget.
"Apa?" Askal tanpa menoleh dengan menahan tawa yang sedari tadi ia tahan melihat kegugupan azmi.
Bukannya tak mengerti akan kode azmi hanya saja askal sengaja membiarkan tangan mereka bertaut lebih lama.Meskipun hanya sampai gerbang depan.
"Tolong biarin gini dulu sampai gerbang" ucap askal tanpa menoleh ke azmi .
Lagi-lagi azmi hanya bisa melongo dibuatnya.Tak tahu kah askal jika saat ini azmi sedang terserang sakit jantung secara mendadak.Bahkan rasanya ingin keluar dari rongga dadanya.Namun,tak ada penolakan apa pun dari azmi.Ia hanya menurut kemana askal membawanya pergi.Toh tujuannya hanya sampe gerbang depan.
"Udah di telvon apa belum ayah kamu?Takutnya kelamaan kamu disini.Ntar ada yang gangguin" askal menatapnya khawatir.
"Hm?nggakpa-pa.Lo duluan aja,gue disini aja dulu sekalian wifian,hehe.." cengiran khas azmi keluar dan itu membuat askal berbunga-bunga.
Nggak perlu capek-capek cari hiburan dengan tawamu aja aku udah seneng,az.Askal membatin.
"Eh itu mama gue udah datang!" Ucap azmi membuyarkan lamunan askal.
"Oh?benarkah?" Askal memastikan dengan menengok arah yang menjadi pusat perhatian azmi saat ini.
Ternyata benar mamanya azmi datang dengan sepeda motor matic miliknya.
"Udah dari tadi ya?" Tanya mama menghampiri mereka.
"Baru aja kok ma.Oh,kenalin.Ini askal,temen sekelas azmi ,ma.Dia yang nemenin aku nungguin mama datang"
"Tante.Saya askal." Menyalami mamanya sebagai tanda perkenalan.
"Ohh iya,terima kasih udah nemenin azmi nungguin tante ya."senyum mereka mengembang.
"Yasudah kalo begitu tante duluan ya.Kamu nunggu jemputan juga?" Tanya mama.
"Nggak tan.Saya bawa motor sendiri." Ucapnya sopan.
"Ohh yaudah,hati-hati di jalan ya.Kami duluan."
"Iya tan.Tante juga hati-hati"hati-hati jagain anaknya jangan sampe kenapa-napa.Sambungnya dalam hati.
Azmi hanya mengangguk sebagai tanda pamit yang dibalas anggukan pula oleh askal.Setelah itu askal kembali ke parkiran dan langsung pulang.
🌵
Malam harinya azmi duduk di bangku belajar yang ada di samping kasurnya.Ruangan bercat perpaduan dari warna hijau toscha dan abu-abu itu terasa damai dan nyaman dengan alunan musik ala drakor kesukaan azmi.
Kebiasaan yang tak bisa di hilangkan azmi ketika belajar harus menyetel musik terlebih dahulu .Apa pun itu.Karena dengan begitu dia bisa rilex dan nyaman dalam belajar .
"Azmi,kalau udah belajarnya cepet istirahat ya.Ini susu nya udah mama bawain." Mama membawa nampan berisi segelas susu.Mama lalu menghampiri azmi yang tak beranjak dari tempatnya sedikitpun.Menoleh saja tidak.
"Iya mam,taruh di meja saja.Azmi masih sibuk tugasnya buanyak nih." Keluh azmi.
Mamanya kini di sampingnya mengelus lembut kepalanya.
"Namanya juga sekolah.Anak mama harus tangguh dong.Masa hanya tugas numpuk aja udah lemes?harus semangat.Katanya mau jadi desainer terkenal jadi harus giat belajar dong." Mama menasehati dengan penuh kasih sayang.
Azmi sangat bersyukur memiliki orang tua yang sangat menyayanginya.
"Iya,pasti dong.Azmi bakal lakuin apa saja buat meraih impian azmi,dan tentunya juga agar mama sama papa bangga punya anak seperti azmi."
"Yasudah cepat kelarin biar kamu juga cepet istirahat.Mama mau ke dapur dulu buatin kopi papamu."
"Iya.Selamat malam ma" ucap azmi dengan mencium pipi mama.
Setelah mama keluar azmi segera menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan guru padanya.Sebenarnya itu tugas di kumpulkan minggu depan.Namun,bukan azmi namanya kalau tidak segera membereskan tugas yang diterimanya.Kebiasaan yang ini perlu dicontoh.
Sejak kecil azmi memang diajari segera menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya.Ia dilatih mandiri dan disiplin yang kini membuahkan hasil memuaskan untuk kedua orang tuanya.
"Huhhh..selesai juga akhirnya!" Seru azmi melepas penat.Kemudian ia membereskan tempat belajarnya lalu meminum susu yang mulai mendingin sampai tandas.
Ketika akan mapan tidur ponselnya berdering.Dilihatnya notif panel yang ternyata panggilan dari rika.
"Halo,ada apa rik?"
"Mau tanya aja besok ada tugas nggak?hhe" rika terkekeh di seberang sana.
"Emm..besok ya,ntar gue lihat dulu jadwalnya.." azmi berjalan melihat jawal mapel yang di tempel samping lemarinya.
"Kayaknya nggak ada deh" azmi kembali berucap.
"Huhh syukur deh.Yaudah kalo gitu hhe"
"Jadi lo telvon gue cuman nanya tugas doang?ga ada hal pentingnya?" Azmi heran
"Hhe nggak ada." Tanpa dosa rika hanya cengengesan tak tahu sekarang jika saja azmi didekatnya pasti dia akan mencak-mencak melempar rika ke got.
"Dasar kari ayam lo.Bilang aja kalo lo kangen gue jadi modusnya tanya tugas.Hahaha" kini azmi yang mencibir rika.
"Dasar kutu monyet enak aja ngatain gue kangen elo.Ge-er banget lo.Yang ada pasti lo yang lagi rindu rika yang palliingg manis ini"
"Hueekk manis dari pantat lo!Udah ah gue mau tidur dulu.Selamat malam.Bye" azmi menutup panggilan secara sepihak.Terserah jika rika sekarang sedang memaki-maki namanya dengan sebal.
Azmi menarik selimutnya sampai leher dan menutup mata.Tapi lagi-lagi ponselnya berdering.Tak tahukah rika jika sekarang azmi bener-bener lelah?
Dengan kasar azmi menggeser tombol hijau dan berkata sedikit keras.
"Lo udah tahu gue mau tidur kenapa telvon lagi sih rika si kari ayam!Mau gue tabok ya lo!" Kesabaran azmi kini telah di ujung kepala.
"Khmm..sa-saya bukan rika tapi askal."
Deg!
Woooaaaa azmi main nerocos aja nggak liat-liat siapa yang telvon😅Lanjut? Let's go.Tapi jangan lupa vote & komennya ya😁
Mart.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN SENJA [ TAMAT ]
FanfictionFollow dulu ya! Janji aku follback😉😊 "Sudah cukup aku terluka ma!Dari awal sampai sekarang akulah korban dari semua ini!Mama nggak ngerti,gimana perasaanku saat melihat mereka berdua bermesraan di depan mata ku?Mama nggak faham gimana rasa sakit y...