37

30 3 0
                                    

"Woi,Askal.Lama nggak nongol elo.Kemana aja?"teriak Dimas dari ujung koridor kelas tanpa meperdulikan tatapan aneh dari siswa yang ada di koridor saat itu juga.Yang disapa hanya cengar cengir dan melakukan ala tos pria.

"Kemana aja lo,man? Kenapa nggak masuk lama bgt?"ucap Dimas sambil merangkul pundak Askal.

"Gue lagi sibuk bantuin ngejalani  bisnis bokap  gue,Dim.Tapi sekarang udah kelar."

"Wahh bau bau ada traktiran nih nanti.Hahaha.."Keduanya tertawa keras sampai sampai yang mendengar melemparkan tatapan tidak suka.

"Eh..itu kan azmi.Btw,lo tahu nggak,selama elo nggak masuk,azmi kembali jadi zombi tahu nggak."ucap Dimas serius.Askal mengernyit bingung.

"Zombi?Maksudnya?"

"Ck , lo tahu kan,sebelum elo pindah ke kelas ini,azmi itu nggak pernah senyum apalagi ketawa. Itu sejak kami kenalan.Tuh muka nggak ada ekspresinya sama sekali.Setelah lo pindah kesini,gue sama temen temen jadi heran campur kagum juga saat liat azmi tersenyum sama elo.Wuihh senyumnya manis juga ternyata.Tahu gitu gue PDKT  sejak dulu man.Lo bener-bener buat perubahan besar,man."ucap Dimas menggebu-gebu.

Askal hanya nyengir dan menggeleng dan meneruskan langkahnya kedalam kelas.Saat tiba di sana ia disambut oleh teman teman laki lakinya.Ia menyapu semua sudut kelas dan berhenti di bangku azmi.Ia melihat azmi sedang fokus membaca novel yang sepertinya pernah ia lihat dengan telinga tersumpal earphone.

Dengan senyum lebar ia menghampiri dan duduk di sebelah azmi.Namun,azmi hanya bergeming terus melanjutkan aktivitasnya.Tangan jahil askal mengambil salah satu earphone yang nyangkut ditelinga azmi dan memakainya .

Azmi terkejut dan menoleh.Askal menangkap binar terkejut di mata azmi namun ekspresi itu berubah menjadi kesal.

"Lagi ngapain?"basa basi askal

"Cuci piring."ketus azmi dan mendapat kekehan dari askal.

"Kayaknya saya pernah lihat novel ini.."

Dengan menghembuskan napas kasar azmi menoleh. "Ini novel yang lo beliin malam itu."ucap azmi masih nyolot.

"Ohh pantesan.Bagus nggak?"

Azmi hanya mengangguk.Pupil matanya melebar saat mengingat sesuatu.

"Lo pernah bilang ke gue kalo lo beliin novel untuk seseorang...Siapa?"tanya azmi hati-hati.

"Ohh waktu itu saya ada titipan dari kakak saya.Kak Wina."

"Jadi lo punya kakak?siapa namanya?"ucap azmi terkejut.Sejak awal berteman dengan askal ia tak pernah menyinggung tentang saudaranya apalagi orang tuanya.

"Iya,punya
Namanya kak wina."

"Kenapa lo nggak pernah cerita sama gue selama ini?"ucap azmi cemberut  dan melipat tangan didepan dada.

"Kamu kan nggak nanya."jawab askal enteng dengan senyum mengejek yang dihadiahi tatapan membunuh dari azmi.Ketika askal memalingkan wajah kedepan,matanya menangkap ekspresi terkejut di mata Rika yang baru saja datang dengan mulut menganga.Dengan  kode mata Rika bersikap sewajarnya didepan azmi.

"Hei hei heeii...nih orang dari mana aja kok baru nongol dikelas ya"Rika datang dengan suaranya yang cempreng.

"Dateng dateng teriak-teriak aja lo."protes askal yang langsung pindah ke bangku belakang.

"Dihh..suka suka gue dong."ucap Rika namun  diakhiri kedipan sebelah dan juga dibalas demikian oleh askal.

"Askal lo melupakan sesuatu."ucap azmi tanpa melihat orangnya.

"Hem?apa?"

"Kenapa lo temuin gue sekarang?Apa elo udah tahu maksud yang lain  dari gue malam itu?"ucap azmi masih menghadap bukunya.

Yang ditanya hanya megap-megap bagai ikan koi di darat.Sedangkan Rika melemparkan tatapan tanya pada askal.

"Azmi,saya benar-benar nggak tahu yang lain itu apa maksud kamu.Saya..--"

"Selamat pagi"guru datang memotong kalimat askal.Askal bernapas lega setidaknya   guru tersebut  menyelamatkannya dari pertanyaan   azmi yang   membuatnya   sesak napas   tiba-tiba.

***

Sampe sini dulu ya ,guys.Aku  kehabisan  inspirasi kali ini😅😅Tapi tenang aja setelah ini aku update lebih sering lagi😁
tapi jangan lupa vot//men nya ya😉😁😁

PESAN SENJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang