14

32 6 0
                                    

Askal mengerjapkan mata beberapa kali.Kemudian senyuman lembut menghiasi wajahnya yang berbinar dan membalas pelukan azmi tak kalah eratnya.

"Iya,sama-sama.Udah dong jangan nangis lagi.Kan sepedahnya udah beres"

"Iya hiks..gu-gue juga mau minta maaf..hiks..sama lo.Gue tadi cuma kesel aja sama lo..hiks..gue gak marah kok" azmi masih belum sadar akan posisi mereka sekarang.

Sedangkan askal tak memperdulikan apa kata orang yang megernyit melihat apa yang mereka berdua lakukan sekarang di depan umum.

"Iya saya tahu.Nggak usah di permasalahkan.Lagian saya yang salah udah buat kamu kesel sama saya.Saya minta maaf." Ucap askal dengan tulus.Ia menempelkan dagu di pucuk kepala azmi yang kini menyandarkan kepalanya di dada bidang askal.

Mata azmi terbuka lebar saat sadar ketika banyak orang yang memperhatikannya.Dan dengan kasar azmi melepas pelukannya pada askal.

"Maaf" azmi merona malu mengingat apa yang sudah diperbuatnya tadi.

"Nggakpaa-pa.Kamu juga boleh kapan saja pinjam  bahu saya jika kamu butuh."askal mengulas senyum lebar.Dipandangnya lekat-lekat wajah azmi yang hanya beberapa jengkal dari wajahnya mengingat mereka baru saja berpelukan.

Azmi hanya merunduk malu.Masih terbayang ketika dengan cara memalukan azmi memeluk askal tanpa izin.

"Jangan liatin gue begitu lagi,askal!!" Teriak azmi dengan wajah tertutup kedua tangannya.

Askal hanya terkekeh melihat semburat merah di pipi azmi tak kunjung padam malah semakin menjadi sampai wajah azmi seperti kepiting rebus sekarang.

"Kenapa memangnya?" Goda askal

"Gue malu askal!" Seru azmi tanpa sadar

"Hahahaha.." tawa askal pecah seketika mendengar kejujuran azmi.

"Udah ah.Yuk pulang.Kamu pasti udah capek.Oh iya,kamu udah sarapan?"tanya Askal seraya mengambil sepeda azmi yang tergeletak di jalan.

"Belum.Tadi gue langsung jalan sebelum mama masak."

"Yaudah cari makan dulu yuk."ajak askal dengan menitah azmi supaya mengikutinya menuju sepedah askal.

"Tapi lo yang bayar.Anggap aja dengan begitu kita impas." Senyum angkuh azmi keluar.

"Hahaha ok.ok.Yuk jalan."

Di sepanjang jalan mereka ngobrol segala hal mulai dari hobi,warna favorit,ekstrakulikuler, dan masih banyak lagi hingga keduanya tertawa lepas.

"Eh,askal.Cari mie ayam yuk.Gue dari kemaren lusa kepengen tapi belum kesampaian hhe.."ucap azmi di tengah-tengah obrolan mereka.

Tanpa sadar azmi telah membuka diri pada askal.Azmi yang awalnya bersikap super duper cuek dan jutek kini menunjukkan senyum bahkan tawanya di depan askal.

Askal bahkan terheran-heran.Secepat inikah perubahan emosi azmi?ckck sangat labil.

"Iya,kita cari dulu .Nah itu di samping kanan jalan ada!" Seru askal.

Azmi melihat seberang kanan jalan yang ternyata ada pedagang kaki lima yang berjualan.Betapa gembiranya azmi mengetahui askal tak memilih-milih tempat untuk makan.Tidak seperti cowok lain yang biasanya meninggikan kadar gengsi jika makan di pinggir jalan seperti itu.

Setelah menyebrang jalan keduanya memposisikan diri di tempat duduk yang telah disediakan.

"Kamu pesen apa?" Tanya askal melihat azmi yang sibuk mengutak-atik ponselnya.

"Ha?oh samain aja sama lo.Biar cepet."

"Okee.Bang,mie ayam jumbo 2 ,es teh anget 2,ya!" Askal berseru pada penjual mie.

Azmi menoleh ke arah askal yang tanpa sengaja indera pendengarannya menangkap kalimat aneh. Es teh anget?_beo azmi dalam hati dan mengernyit bingung.

"Lhah si Aden mah aneh-aneh saja.Masa iya atuh ada es teh anget" pedagang mie itu kemudian tertawa

Askal juga ikut terkekeh menyadari kesalahan kalimatnya.
"Hahaha maksudnya es teh manis,bang.Hhe.."

"Siap den!"

"Lo tuh ga jelas banget deh.Masa ada es teh anget?Ngaco aja lo!" Heran azmi dan meletakkan ponsel dan earphonenya.

Mendengar itu askal tertawa lagi.
"Mungkin karena kebiasaan saya sama temen-temen kalo lagi ngumpul di warung bilangnya gitu.Jadi kebawa kesini hhe.." askal nyengir kuda.

"Emangnya dimana tempat nongki elo?"

"Di warung deket rumah.Biasanya temen-temen manggil warung itu Warung Ibu Umi.Kalau lagi suntuk kami pasti kesana meskipun hanya sekedar bergurau." Jelas askal.Sedangkan azmi hanya mengangguk paham dan melihat sekitar.

"Ngomong-ngomong,kamu nggak keberatan kalo saya bawa ke sini?Ini kan di pinggir jalan." Askal takut azmi mencibir atau lebih parah merendahkannya karena telah mengajak makan di pinggir jalan seperti ini bukannya ke restoran atau kafe.

Namun ternyata azmi malah mengulas senyum yang membuat askal jantungan tiba-tiba.Senyuman ituu..!batin askal berseru.

"Lo nggak usah mikir gitu laahhh.Gue malah seneng kok saat lo ngajak gue makan disini .So,tenang aja."

"Bagus deh kalo gitu." Dan bersamaan dengan itu pesanan mereka datang.

Mereka langsung menyantapnya karena cacing-cacing di perut mereka sudah berteriak-tetiak minta makan sedari tadi.

Azmi sejujurnya sadar saat ini tengah diperhatikan oleh askal tapi tak dihiraukannya dan fokus pada mie ayam yang ada di depannya.

Hingga pergerakannya terhenti ketika sebuah tangan yang memegang tisu mendarat di ujung bibirnya!

##Maaf kalo bagian ini agak..terkesan alay tapi memang aku lagi  pengen nulis seperti ini hhe..mohon maklum..

See youu😚😘

Mart.2020

PESAN SENJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang