12

31 5 0
                                    

Keesokan harinya azmi bangun pagi-pagi untuk bersepeda.Maklum jadwal sekolahnya yang begitu padat tak bisa memberikan waktu buat azmi berolahraga.

Azmi menaiki sepeda gunung miliknya dengan kecepatan santai.Tak lupa earphone sudah nyangkut di telinganya.Tujuannya kini ke taman umum kota.Disana pasti sudah banyak orang beraktivitas, batinnya.

10 menit azmi melalui jalan raya yang mulai padat meski ini pagi buta.Ditengah jalan fikirannya berkelana kemana-mana.Di sisi kiri jalan Azmi melihat kucing yang sedang dikejar-kejar majikannya supaya pulang.Kucing itu terlihat enggan ketika majikannya memaksanya pulang.

Azmi tersenyum kecil melihat itu.Kemudian suatu pikiran muncul.

Jodoh itu bagaikan kucing.Biarkan dia berkeliling bebas,pada akhirnya dia akan tahu kemana ia harus pulang.

"Sendirian aja?" Tiba-tiba suara familier menghampiri indera pendengarannya.Kemudian azmi menoleh dan mendapati askal sedang menyunggingkan senyumnya.

"Eh kok lo ada di sini?"

"Saya juga kepengen bebas dari mata pelajaran yang buat saya pusing dengan bersepeda,kayak kamu sekarang.Lagian ini juga tempat umum lah.So,bebas dong kalo saya kesini."

"Kok lo makin nyebelin sih " azmi merasa tersinggung dan mengayuh sepedanya lebih cepat hingga mendahului askal yang berteriak memanggilnya.Entahlah,emosi azmi mulai kemarin naik turun hingga Piya,kucingnya yang ada di rumah pun menjadi sasaran amukannya.Mungkin tamu nya akan datang dalam waktu cepat melihat emosinya yang susah dikendalikan.

Dirasa cukup memeras keringat azmi berhenti di samping bangku taman dan mendudukkan diri.Sambil menyeka keringat azmi menengok jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 07.15.

Kemudian azmi melakukan gerakan pemanasan guna menggerakkan badannya yang terasa kaku.

Selesai dengan acara pemanasan ia duduk kembali sambil mengatur nafas menghirup udara pagi yang segar dengan memejamkan mata .

Azmi tersentak saat kulitnya terasa dingin dan menengok samping.Tempat duduk disampingnya pun terasa ada yang menempati.Ketika dia menoleh malah mendapati askal yang menyentuhkan air dingin ke pipinya.Seperti kemarin.

"Minum dulu." Suruhnya pada azmi.

Azmi langsung merebut botol minuman dingin itu dari tangan azmi.Tak bisa pungkiri kini dia memang dilanda haus dan gerah.Keringatnya pun kembali bercucuran di pelipis.

"Pelan-pelan dong minumnya,nggak ada yang bakalan ngerebut kok" askal terkekeh melihat azmi meneguk air dingin itu dengan rakus.

Azmi tak menghiraukan sindiran askal yang terpenting kini tenggorokannya terasa segar kembali setelah air tadi mengalir di tengorakannya

"Kamu marah ya sama saya?" Askal bertanya ketika merasa ia tak dihiraukan azmi.

"..." tak ada sahutan apa pun dari azmi.

"Baiklah.Baiklah.Saya minta maaf kalau ada salah."

"...."

"Kamu mau kan maafin saya?"

Tanpa diduga azmi malah membawa sepedanya pergi menjauhi askal.Askal segera menyusul.

"Heii tungguin dong.Saya minta maaf kalo saya sudah buat kamu marah.Maafin saya ya."

"..." azmi memasang muka datar seperti biasanya dengan tatapan lurus kedepan.

"Boleh saya tahu apa kesalahan saya?"

Namun lagi-lagi azmi hanya bungkam dan itu membuat askal geram bercampur gemas sendiri.Apa yang udah gue lakuin sama nih cewek sampe nggak peduliin gue sekarang?batin askal.

"Azmi kalau kamu tidak kasih tahu apa salah saya bagaimana saya bisa mengetahui letak kesalahannya?"

"BERISIKK!"seru azmi menoleh pada askal.Askal terkejut melihat kali pertamanya azmi memperlihatkan marahnya.

"Lo mending pulang deh dari pada ngikutin gue mulu.Gue tuh capek nggak pengen di ganggu jadi lebih baik lo pergi!" Sentak azmi

"Baiklah kalo itu permintaan kamu saya turutin.Sampai jumpa." Aneh, setelah kepergian askal yang menuntun sepedanya menjauhi dirinya rasanya azmi ingin askal bersikeras tetap bersamanya.

Azmi yang kesal bercampur marah pada diri sendiri tak sengaja menghentakkan kakinya di pedal pengayuh sepedahnya dengan kasar hingga rantainya lepas!

"Ih kenapa lo jadi menyebalkan juga seperti askal!" Teriak azmi pada sepedanya.Ia tak menghiraukan apa yang ada difikiran orang yang berlalu lalang tentang dirinya yang berteriak tak jelas pada benda mati.Ia jongkok dan berusaha meperbaikinya.

Bahkan askal pun ikut menoleh heran ketika mendengar azmi berteriak dan mendapati azmi dengan susah payah membetulkan rantainya yang copot.Melihat itu askal tertawa kecil.

Bisa-bisanya azmi yang galak dan dingin selucu itu meneriaki sepedah yang tak salah apa-apa malah menjadi korban kemarahannya.

Disisi lain azmi semakin kesal karena rantainya sulit dibetulkan.Bahkan pandangannya kini menjadi buram.Suatu pemikiran terlintas.Azmi segera menoleh tempat askal pergi.Untungnya askal segera berpaling ketika azmi menengoknya dan tidak terpergok saat dia menertawakannya.Bisa-bisa azmi akan menerkamnya.

Askal berjalan lambat ingin mengetahui hal apa yang akan terjadi selanjutnya pada azmi melihat rantainya sulit diperbaiki.Hingga langkahnya terhenti ketika sebuah teriakan memanggilnya.

"Askaalllll!!Bantuin guee!!"

Askal menoleh dan mendapati wajah azmi merah padam dan..hampir menangis?



Love you Readers😘

Mart.2020

PESAN SENJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang