39

26 3 0
                                    

Pagi ini kelas dibuat rusuh oleh teman-teman azmi.Pasalnya,para dewan guru melaksanakan rapat karena 1 minggu lagi mereka akan melaksanakan semester genap,yang artinya mereka akan naik kelas XI.

"Nggak terasa ya kita sebentar lagi akan jadi kakak kelas."ucap rika disebelah Azmi yang kini sedang berselancar di sosmed.

"Iya, dan setelah ini kelas XII terus lulus deh.Ya ampun gue nggak sabar cepet cepet lulus.."

"Eh, setelah lulus lo kan mau kuliah.Kuliah dimana?"

"Nggak tahu,gue masih bingung.Kalo elo?"

"Gue disini aja,lagian gue kasian sama bokap kalo pergi jauh dari sini."

"Elo mau ambil jurusan apa?"

"Gue dari kecil kepengen jadi bos.Jadi gue rencananya ambil jurusan Manajemen Bisnis.Cita-cita elo apa?"

"Jadi Cita-citata.Hahaha"tawa azmi meledak melihat raut sebal rika

"Ish!gue seriuss."

"Hahaha iya iya..gue sejak smp terobsesi pada dunia Perancang busana."

"Jadi?"

"Ya gitu deh.Apa lagi?"

Rika hanya berdecak kesal melihat azmi hanya setengah setengah jika memberi penjelasan.

Seseorang muncul dari balik pintu.Tatapannya sendu ketika bersitubruk dengan manik azmi.Azmi dapat menagkap sirat gelisah dari Askal.Setelah askal duduk di bangkunya,azmi menghadap kebelakang untuk mengiterogasinya.

"Elo kenapa?kok kusut gitu sih mukanya.Mau cerita?"azmi meringis diakhir kalimatnya menunjukkan giginya yang putih sehat.Sedangkan yang diajak bicara malah semakin kusut muka nya.Hal itu mengundang perasaan khawatir juga hinggap dalam hati azmi.

"As,lo kenapa?ada masalah?"yang di tanya hanya mengangguk pelan tak bersuara.

"Elo..mau berbagi sama gue?"ucapnya hati-hati.Ia tak menghiraukan Rika yang ada disampingnya yang juga menghadap askal untuk berkepo-ria.

"Nggak."jawab askal lesu.Kedua tangannya menyatu di atas bangku dan di gerak gerakkan jemarinya.Perlakuan kecil itu  semakin membuat azmi curiga ada sesuatu yang askal sembunyikan darinya.

"Askal jawab gue,apa masalah elo?"azmi menggenggam tangan askal yang terasa dingin dibawah kulitnya.

"Masalahnya adalah kamu,azmi."ucap askal menatap lurus manik azmi.Yang ditatap langsung melebarkan pupil dengan mulut membentuk huruf O.

"Gue?kenapa dengan gue?"kening azmi berkerut bingung.

Tanpa aba aba askal langsung menarik tangan azmi keluar kelas.Langkah kakinya membawa mereka di taman belakang sekolah.Disana sebenarnya tempatnya indah namun jarang sekali ada siswa yang berkunjung menjadikan tempat itu seperti angker.

"Ngapain kesini?"tanya azmi bingung,tapi matanya menyapu setiap sudut tempat itu dengan binar terpesona akan keindahan di taman itu.

"Saya mau mengatakan semuanya."

Azmi menoleh dan mendapati askal sedang menatapnya lekat.Azmi menunduk ditatap seperti itu,samar samar terlihat rona merah di pipinya.

"Apa?"

"Oke.Saya akui saya nggak hebat dalam hal romantis.Mungkin setelah ini kamu akan tertawa setelah mendengar apa yang saya ucapkan.Tapi,sebelumnya saya minta maaf jika ini akan membuat kamu kecewa ataupun sakit hati secara bersamaan.Selama ini,saya mencari cari jawaban dari apa yang saya rasakan.Dan kini saya mendapatkan jawabannya dari apa yang saya rasakan.Jujur saya sangat senang didekat kamu,Azmi.Saya merasa nyaman bersamamu dan seperti ada yang kurang dalam diri saya kalau kamu tidak ada didekat saya.."ada  jeda sedikit.Azmi menyimak dengan seksama,takut melewatkan satu katapun dari yang askal ucapkan.

"Azmi..jujur..saya mencintai kamu."

Azmi tepaku di tempat.Kupu-kupu berterbangan diperutnya.Sepertinya saraf-sarafnya terhenti tak berfungsi.Tak ada yang bisa mendefinisikan perasaannya saat ini antara bahagia,kaget,senang,malu ,dan gugup menjadi satu dalam dirinya.Hingga berkata pun rasanya sangat susah.

"A-apa?"ucap azmi gugup

"Kamu sudah mendengarnya."jawab askal tersenyum tipis.Dapat azmi lihat wajah askal lama kelamaan juga memerah.Entah karena kepanasan atau karena yang lain seperti yang ia rasakan kini.

"Askal,lo sadarkan apa yang barusan elo katakan?"

Askal hanya memandang sendu manik azmi yang membulat.Akankah ia membuatnya menangis lagi kini setelah ungkapin segalanya?

"Saya mencintaimu azmi.Saya sangat menyayangimu."tanpa aba aba askal merengkuh azmi yang masih terdiam.Dalam dekapannya askal masih mengatakan ia sangat menyayangi gadis yang dipeluknya berulang kali sampai azmi membalas pelukannya.Azmi tersenyum bahagia kini,ternyata perasaannya terbalas.Cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Tapi sepertinya saya terlambat mengucapkannya..maafkan saya azmi."air mata mengumpul dipelupuk mata askal.Katakanlah ia lelaki cengeng kini.Namun ia tak mempermasalahkan jika ia dikatain banci atau sejenisnya,ia hanya fokus pada perasaan azmi setelah ini.

"K-kenapa terlambat?Gue juga cinta sama lo,askal."sekuat tenaga azmi menyembunyikan wajahnya di dada bidang askal.Ia malu bukan kepalang.

Menyadari itu askal tersenyum geli.Namun,kini bukan saatnya tersenyum.

"Saya lebih mencintai kamu.Saya sangat bahagia kamu mengatakan itu.Terima kasih telah membalas perasaan saya.Tapi.."ucapan askal menggantung.

"Tapi kenapa?"azmi mendongak melihat wajah askal yang tertimpa sinar matahari yang membuatnya semakin tampan ditambah keringat membasahi rambutnya sampai menutupi dahinya.

"Tapi selain itu,saya juga bawa kabar buruk.Ini menyangkut hubungan kita."ucap askal terdengar putus asa.

Azmi menggenggam erat tangan askal untuk menyalurkan kehangatan. "Kenapa disangkutkan dengan hubungan kita?Coba cerita." Askal tersenyum tipis dan membawa azmi duduk di kursi taman terdekat.Setelah keduanya duduk askal menatap lurus azmi yang ada di hadapannya sampai yang ditatap menunduk karna risih dipandang begitu.

"Saya di jodohkan."

PESAN SENJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang