"Bagaimana dok?"azmi berharap harap cemas.Seperti yang dilakukan askal kala di klinik Delima kemarin,kini askal menggenggam jemari azmi untuk menyalurkan kekuatan dan semangat.
"Sebelumnya saya minta maaf kalau ini akan membuat mbak dan mas sedih.Ada parasit di dalam organ pencernaannya."Tanpa aba-aba azmi jatuh terduduk di lantai dan pandangan buram.Hati dan pikiran azmi serasa kosong mendengar pernyataan yang dikatakan dokter tadi.Hatinya sangat mencelos mendengar itu.Sedih dan khawatir melingkupinya.
Bagaimana tidak.Kucing sedari kecil sudah dirawatnya kini di vonis terserang parasit di organ pencernaannya.Sebagai orang yang fanatik kucing,azmi sangat terpukul oleh kenyataan yang dihadapinya sekarang.
Isak tangis mulai terdengar di telinga askal.Askal jongkok disampingnya dan memeluk azmi dari samping.
"Kamu yang tabah ya.Berdoa saja semoga kucingmu bisa melewati penyakit itu."askal mengelus bahu azmi untuk menenangkannya.
"Tapi..hiks..itu parasit,askal.Dia sudah pasti akan mati..hiks.."
"Sesuatu yang hidup pasti akan merasakan kematian,azmi.Bersabarlah,dan serahkan semuanya pada-Nya agar segera memberikan kesembuhan pada Piya."askal menitah azmi untuk bangkit dari lantai dan mengambil kucingnya yang sudah diletakkan dimeja dokter.
"Maaf dok,apakah ada harapan untuk kesembuhan kucing ini?"tanya askal dengan tangan masih merengkuh azmi posesive.Takut gadis itu akan terjatuh lagi.
Dokter itu menggeleng dan menghela napas.
"Maaf mas,tapi kemungkinan besar kucing ini tidak bisa bertahan lama.Semoga saja ada anugerah datang dan dia segera sembuh dari kanker ini." Ucap dokter itu dan prihatin melihat azmi yang masih mencucurkan air mata.
Askal terlihat menghela napas berat dan menepuk bahu azmi beberapa kali sebagai penyemangat.
"Kita pulang yuk?" Ajak askal yang diangguki oleh azmi.
.
.
.
.
."Sudah sampai.."askal mematikan mesin motornya dan turun mengikuti azmi yang masih memperlihatkan wajah lesu.
"Ayo kedalam dulu"ajak azmi
"Iya.Sini saya bawa keranjangnya." Askal meraih keranjang yang terdapat Piya didalamnya.
Mereka masuk dan menghampiri David yang masih setia di depan TV.
"Lho kok udah pulang?"tanya David heran
Bukannya mendapat jawaban David malah mendapati azmi yang berjalan kearahnya dengan air mata jatuh kembali.
"Abangggg..."azmi memeluk kakaknya itu dengan badan bergetar akibat menahan tangisannya.Namun,azmi tak kuat menahan luapan emosi yang dipendamnya.Ia menangis sekeras-kerasnya di dada David.
Sementara askal duduk di sofa berseberangan dengan mereka berdua. David mengernyit bingung dan meleparkan tatapan tanya pada askal.
Askal yang paham akan kode tsb segera menjawab,
"Piya bang,ada parasit di dalam organ pencernaannya.""WHAT!!"David terkejut dan kaget mendengar berita itu.Ia paham bahwa azmi sangat sayang pada kucing itu sampai-sampai saat tidur pun harus bersanding dengan kucing itu.Pantas saja kini azmi meraung nangis.
"Udah jangan nangis,dek.Piya bakalan sembuh kok."David mengelus kepala azmi dan ikut memeluk adik tersayangnya itu untuk menenangkannya.
"Tapi dia bakal mati bang..hiks..terus aku nggak punya Piya lagi..hiks.."
"Udah nggak usah nangis.Malu tuh sama askal.Piya bakal sembuh ok.Percaya deh sama abang."
Askal melihat pemandangan mengharukan di depan matanya hanya tersenyum.Betapa sayangnya kakak azmi,batin askal.
Lama kelamaan badan azmi semakin lemas di pelukan David.Isak tangisnya pun hilang entah kemana tapi tangannya masih memeluk kakak sulungnya itu.Rambutnya udah awut-awutan kesana kemari menutupi wajah sembabnya.
"Dek?"David mengguncang pelan bahu azmi namun tak ada jawaban.Hanya terdengar deru napas tenang di dadanya.
David menegok dan mendapati azmi tertidur dipelukannya.Ia terkekeh kecil melihat itu.
"Kenapa bang?"tanya askal ikut heran
"Dia tertidur ternyata .." kekeh David.
"Oh,yaudah saya mau pamit pulang dulu bang.Ini Piya saya taruh disini."belum askal meletakkannya suara perintah dari David menghampirinya.
"E e e..bantuin gue dulu dong,tolong bawain Piya ke kamar azmi,sementara gue akan gendong azmi keatas."ucap David sambil lalu membawa azmi ke kamarnya.
Askal hanya menggeleng dan ikut ke kamar azmi di belakang david.
"Lo taruh piya di dekat meja belajar itu,gue mau ambil air dulu ya.Lo jagain azmi sebentar."david beranjak dari sana.Sedangkan askal mendekati ranjang azmi.
Ia duduk jongkok disebelah ranjang azmi yang tertidur pulas.
Sebuah senyuman terbit di bibir askal melihat azmi yang tertidur lelap.Wajahnya tampak polos dan imut ketika saat tidur.
"Kamu yang sabar ya azmi,Piya pasti sembuh dari penyakitnya.Jangan sedih.Apalagi menangis.Kamu tahu?Saya sangat tidak suka melihat kamu sedih dan menangis.Tetap senyum yaa.."askal mengelus pipi azmi dengan lembut.
Sementara tanpa sepengetahuan askal,david berdiri di samping pintu dan tentu saja mendengar semua kalimat askal.
"Khmm..jadi..sejak kapan lo deket sama adek gue,askal?" Askal terkejut mendengar David yang tiba-tiba ada di sana.
"Ee..sejak beberapa minggu terakhir bang."
David meletakkan air di meja nangkas dan menghadap azmi yang tertidur pulas.
"Betapa imutnya dia saat tidur.Lo tau,Piya adalah hadiah ulang tahunnya yang ke 14 dari gue.Nggak heran kalau dia sesayang ini sama kucing itu.Bahkan menangisinya ckk.." david berdecak dan menggeleng.
"Iya bang. Mungkin azmi kelelahan akibat nangis dari tadi.Di jalan saja masih nangis sewaktu pulang dari klinik hewan tadi."ucap askal.
"Askal gue mau bicara serius sama elo.Kita ke bawah."setelah berkata demikian mereka turun ke bawah menuju ruang tengah.Askal hanya mengikuti dari belakang,takut apa-apaa yang akan dibicarakan oleh David.
"Gue mau bahas sesuatu.Ini tentang azmi."ucap David membuka bicara.
"Iya bang silahkan."askal mengontrol deru detak jantungnya yang terserang gugup.
"Elo suka sama adek gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN SENJA [ TAMAT ]
FanfictionFollow dulu ya! Janji aku follback😉😊 "Sudah cukup aku terluka ma!Dari awal sampai sekarang akulah korban dari semua ini!Mama nggak ngerti,gimana perasaanku saat melihat mereka berdua bermesraan di depan mata ku?Mama nggak faham gimana rasa sakit y...