46

61 3 0
                                    

"Emm..Azmi kesini karena kangen kalian hhe.."sorak tepuk tangan dan tawa nyaring memenuhi tempat itu.Bahkan azmi ikut tertawa.

"Juga..Aku ingin berpamitan sama kalian.Besok..aku mau pergi dari sini.."

Tawa yang awalnya memenuhi warung itu kini hening setelah azmi berucap demikian.

"Apa?"oki sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Aku..mau pergi kuliah di luar negeri,bang."
Mereka saling tatap satu sama lain.

"Katanya mau kuliah disini bareng Askal.Kenapa berubah pikiran?"tanya Eno

"Emm..oh ya,gimana kalo hari ini aku yang traktir abang semua?Anggap saja sebagai hadiah terakhir sebelum saya pergi.Gimana?"dengan senyum menawannya Azmi membuat semua orang disana mengangguk sekaligus mengalihkan perhatian mereka.Namun,salah satu dari mereka,si Huka,seorang anggota dari mereka yang di juluki si pendiam.Yang hanya berbicara kalau itu mendesak.Dia hanya diam saja dan menatap azmi.

Suatu hari Huka memperlihatkan senyumnya,yaitu saat pertama kali Azmi bertemu dengan genk nya.Huka melihat berbagai macam ekspresi Azmi ketika pertama kali pertemuan mereka. Padahal sebelumnya ia tak pernah sekalipun tersenyum.

"Huka,apa wajahmu aslinya merah?"tanya Azmi yang duduk di sebelahnya.Sedangkan yang lain pada ribut memesan makanan karna hari ini Azmi mentraktir mereka semua.

Huka menggeleng dengan menggemaskan mendengar azmi bertanya demikian.
"Tapi kenapa wajahmu selalu memerah ketika melihat ku?"ujar azmi sambil mencomot potato di stoples.Huka hanya meringsut dan merundukkan kepalanya.Pipinya terasa sangat panas saat ini.

"Huka..mungkin setelah ini aku sangat merindukan suasana ini.Dan terutama kamu,si Huka yang pendiamm.."azmi yang tak tahan melirik eskpresi Huka yang sepertinya malu seperti biasanya padanya segera mencubit pipi Huka.

"Kamu mau kemana?"tanya Huka.Bibir mungilnya sangat imut.

"Aku..mau kuliah di luar negeri.."jawab Azmi.Pandangannya kosong ke depan

"Dimana?"tanya Huka tetap dengan ekpresi lucunya.

"Ke ..Turki.Tapi ini cuma kamu yang tahu lho ya selain keluarga ku.Jadi aku mohon jangan di bocorin ke orang lain."Azmi kembali menatap Huka dan malah melihat dengan jelas raut wajah Huka makin memerah.

"Kenapa cuma aku yang kamu kasih tahu?"

"Karna kamu si Huka kesayangankuuu.."Azmi tanpa permisi merangkul lengan Huka.Sang empunya hanya terkejut dan membelalakkan mata.

"Loh..lohh..Huka.."Oki tiba tiba berseru.Dan mengundang perhatian semua orang menoleh pada Huka.Azmi pun juga ikut mendongak melihat Huka.

Yang disebut namanya hanya menatap polos.Ekspresi yang sangat menggemaskan.
"Apa?"tanya Huka bingung

"Kenapa telingamu memerah?"sontak Huka langsung memegang telinganya.

"Jangan.Telingamu nggak boleh memerah.Bahaya."seru Oki.Semua orang di sana hanya membungkam mulut menahan tawa.Azmi hanya bingung.

"kenapa?"tanya azmi penasaran.

"Itu tandanya dia..-"belum sempat Oki melanjutkan kalimat mulutnya telah di bekap dulu oleh Eno.

"Dia lagi mikir keras."jawab Eno dan melepas bekapannya di mulut Oki karna dia berontak.

"Dasar kutu dugong.Tangan lo amis tau gak.Main bekap aja lo."

"Apa itu dugong?"tanya Eno dengan wajah cengo

Azmi tertawa terbahak bahak sampai memegangi perutnya.Begitupun yang lainnya.

PESAN SENJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang