36

39 5 0
                                    

Seluruh aliran darah azmi terasa membeku.Kerja otaknya tiba-tiba macet melihat di depannya sekarang ada sosok yang dua minggu ini dicari cari olehnya kini melempar senyum dengan ponsel masih ditempelkan di telinganya.

"Hai,apa kabar"ucap orang itu masih melalui via telvon dan menunjukkan deretan gigi yg sehat.

Tanpa sadar azmi menjatuhkan ponselnya dan terdiam membeku dengan mulut terbuka.Askal tahu saat ini azmi pasti sedang syok atas apa yang dilihatnya.Dengan langkah pasti askal berjalan mendekati azmi yang masih terdiam di tempatnya.Dapat dilihat olehnya cairan bening itu keluar dari pelupuk mata azmi dengan lembut.

Dan disinilah mereka sekarang,dengan jarak hanya satu meter dan diselimuti keheningan.Tak ada yang membuka suara dari salah satunya.Hanya ada perang tatap mata dari mereka.Hingga askal melontarkan kalimat.

"Lama tidak bertemu,Azmi Husnain."ucapnya dengan senyum.Askal tak tahu apakah azmi dapat menerima kedatangannya sekarang atau tidak.Ia sebenarnya takut kalau azmi alih-alih menyambutnya dengan gembira atau malah marah dan membencinya.Sedikit ada keraguan  sebelum ia menampakkan diri pada azmi malam ini.Namun,apalah daya nasi sudah menjadi bubur.Mungkin sedikit di kasih bawang goreng plus ayam sudah jadi bubur ayam.

Sedangkan azmi,pikirannya saat ini kosong.Ia belum meyakini bahwa semua ini adalah kenyataan.Kenyataan dimana ia berada dalam dua emosi antara bahagia dan marah.Ia tak tahu harus apa sekarang atau bahkan menjawab sapaan dari askal tadi.Air mata yang sejak tadi membasahi pipinya tak ia hiraukan lagi.Tanpa pikir panjang,azmi menghilangkan jarak antara keduanya dan memeluk askal dengan erat.

Askal seperkian detik terkejut akan hal itu,tapi ia dapat mengontrolnya.Ia membalas pelukan azmi tak kalah eratnya.Mereka seperti sama-sama menyalurkan rasa rindu yang membentang luas memisahkan mereka.Lama tak ada percakapan diantara mereka.Hanya rengkuhan yang seolah-olah mengatakan apa yang mereka rasakan.

Azmi memejamkan mata menikmati rasa nyaman saat  berada dipelukan askal kini.Dalam posisinya yang hanya se-dada askal,azmi dapat mendengarkan pacuan ritme jantung askal yang berdetak keras.Sama dengan kondisi jantungnya saat ini yang menggedor-gedor ingin keluar dari dadanya.

"Jangan pergi lagi."hanya itu yang mampu azmi ucapkan.Sebenarnya ada banyak sekali pertanyaan yang ingin ia lontarkan.Tapi entah kenapa semua pertanyaan itu kini menguap entah kemana.

Askal semakin mengeratkan pelukannya mendengar azmi berkata demikian.Ia bertekad akan segera meluruskan semuanya dan akan menceritakannya pada azmi ketika waktunya sudah tepat.

"Iya,saya nggak akan pergi.Saya akan selalu bersama kamu,azmi."

***

Terlihat  dilayar ponsel panggilannya terjawab.Tanpa basa-basi lagi askal mengatakan langsung ke intinya.

"Gue sudah bertemu dengan azmi."

"... APA?!"setelah beberapa saat tak ada jawaban akhirnya askal mendapatkan sahutan dari rika.Dengan hati dongkol askal kembali bersuara.

"Biasa aja kalo jawab.Nggak usah teriak teriak.Gue nggak bud*g."ketusnya

"Hhe..jadi?"

"Gue nemuin dia di taman.Saat lo bilang dia sendirian di rumah,gue langsung menuju ke rumahnya.Tapi saat datang disana gue liat di mau keluar dan alhasil gue ngekorin dia sampe taman ini."jelas askal

"Terus sekarang azmi kemana?"

"Dia cari minum.Eh gue tutup dulu  ya.Azmi udah kesini.Bye."askal menutup telvonnya buru-buru saat azmi sudah dekat dengannya.

"Nih,minum dulu."azmi menyodorkan air mineral itu dan disambut dengan askal.

"Thanks."

Setelah minum,keheningan kembali melingkupi mereka.Hingga akhirnya azmi membuka pembicaraan.

PESAN SENJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang