33

22 3 0
                                    

Azmi dan Rika keluar dari cafe tersebut dengan raut wajah kecewa.Bagaimana tidak?!orang yang sedari tadi dikejar-kejar oleh mereka bukanlah orang yang dituju.Dia bukan askal.Memang dari belakang sangat mirip dengan askal,postur tubuh mereka pun hampir sama.

"Kita pulang dulu yuk.Udah mau magrib juga.Kamu ntar dicariin mama kamu.Kita diskusikan lagi nanti malam tentang askal,setuju?"saran rika yang diangguki oleh azmi.

**

"Maafin saya,azmi."orang yang sejak tadi mengikuti dan memperhatikan setiap gerak gerik dari azmi kini meratap sedih disamping sepeda motor yang pernah membawa gadis yang di cintainya berkelana kemana-mana.

Ia mengetik sesuatu dan mengirim suatu pesan pada seseorang.

Kirim semua rekaman yang gue suruh ke elo apa saja yang dia katakan.Jangan katakan dulu dimana keberadaan gue sekarang.

Setelah itu ia pergi menuju rumah yang menurutnya adalah neraka.

**

"Jadi,ceritakan ke gue apa masalah lo saat ini,mungkin gue bisa bantu.Nggak usah sungkan sama gue.Kita ini sahabat.Ingat?!"

"Gue nggak tahu kenapa rik,perasaan ini terahir gue rasakan setahun yang lalu namun kini muncul kembali.Awalnya gue takut mengakui ini tapi semakin hari perasaan ini semakin kuat.Gue belakangan ini berusaha melupakannya tapi tidak bisa.Bayangannya selalu menghantui gue,rik.Gue harus bagaimana?"

Orang yabg sedang mendengar rekaman itu tersenyum mengetahui gdis yang ia sayangi ternyata merasakan hal yang sama dengannya.Ia merindukannya.

"Dia siapa?Kenapa lo sampe kek gini sama dia?lo suka sama dia,hm?"

"Tapi gue benci ini ,rik.Gue benci.Setiap kali gue merasakan ini ujungnya gue selalu tersakiti.Bahkan gue pun belum tahu dia suka sama gue apa nggak.Gue benci ketika gue merasa gue penting dihidupnya padahal nggak.Gue benci di posisi itu yang kesekian kalinya rik.Dan lo tahu apa yang dia lakukan setelah buat gue terbang?dia ninggalin gue rik.Padahal janjinya ia nggak akan buat gue marah bahkan menangis."

Kalimat terakhir yang ia dengar bagai sebuah tamparan baginya.Dalam dirinya ia memaki dirinya yang gagal dalam menepati janji.Ini kali keduanya ia mengingkari janji itu.Ia bertekad,setelah masalah ini kelar ia akan segera menemui ratu hatinya dan menyatakan perasaannya.

Ia mencari kontak seseorang untuk ditelvonnya.

"Hallo?Kenapa,As?masih kurang puas dengan rekamannya?"suara diseberang sana menyahut.

"Hhh nggak sih.Btw,thanks ya udah bantu gue.Gue janji gue akan segera akhirin ini semua.Tolong jaga dia lagi untuk beberapa hari kedepan."ucapnya dengan menatap nanar langit langit kamarnya.

"Gue sarankan secepatnya lo selesaikan masalah elo.Lo tahu?karena elo sahabat gue menangis.Ini yang elo sebut bahagia?!"

"Rika,gue tahu ini semua gue yang salah,tapi pleases beri gue waktu sedikit lagi."

"Seharusnya lo memohon sama azmi,bukan ke gue.Asal lo tahu ya,kalo elo belum juga nongol di sekolah di hari depan.." rika menggantung kalimatnya.

"Kenapa?lo jangan nakut nakutin gue doang rik" rengek askal.

"Kalo elo belum juga berangkat sekolah,gue pastikan azmi akan menemukan pengganti elo secepatnya dan satu lagi!Sekali elo buat hatinya luka,jangan harap ada kesempatan kedua.So,saran gue elo lekas temui dia."

Bib

Sambungan telvon terputus.Menyisakan ketermanguan dari askal.Kata-kata Rika barusan seperti petir di siang bolong.Lalu ia bangkit dan kembali menelvon seseorang.Papanya.

PESAN SENJA  [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang