MG; tujuhbelas

2.6K 186 7
                                    

Jangan lupa votmennya sayang.
Cek typo juga.

Happi readeng 🌈

****

Kamu benar-benar kaku. Menyatakan cinta saja harus dengan gengsi,
--REDAM.

****

Sepanjang perjalanan pulang hanya Rani yang merasa bahagia. Tadi, setelah Adam mengatakan hal ketidaksukaannya pada Rani yang berdekatan dengan pria lain. Adam segera mengajak Rani pulang. Berharap semua selesai. Namun salah besar. Saat di dalam mobil Rani terus mengganggu Adam dengan meledeknya. Ayolah Adam benar-benar harus apa sekarang?

Rani tersenyum bahagia sembari menatap wajah Adam yang tampan. "Cie, udah suka aku," ucap Rani. Hal itu membuat Adam tidak bisa mengontrol diri. Gadis disampingnya ini menggemaskan sekali.

"Anggap saya salah bicara," balas Adam dengan datar.

Rani terkekeh, "Lucu ih. Gengsian."

"Saya tidak suka kamu."

"Masa?" Rani menatap Adam lekat-lekat. Membuat Adam terlihat salah tingkah.

"Jangan menatap saya," tegas Adam.

"Kamu ganteng soalnya. Rugi kalo di sia-siain."

"Diam atau turun dari mobil saya?" Perkataan Adam spontan membuat Rani terdiam.

"Jahat banget jadi orang," gumam Shara yang masih terdengar oleh Adam.

"Saya baik," ucap Adam dengan pd-nya.

Rani mendesis, lalu berkata, "Orang baik nggak ngomong kalo dia baik. Kamu jahat."

"Apanya?"

"Ya jahat. Masa mau turunin aku. Udah tahu malam."

Adam terkekeh dengan senyum smirknya. Ketampanannya bertambah. "Jangan anggap serius," ucapnya.

"Gimana nggak. Muka kamu serem kalo gertakin."

"Harus dibiasakan."

"Udah kebal aku. Kamu aja yang nggak peka."

"Saya peka."

Spontan Rani menghadap Adam. "Jadi kapan kita jadian?" Tanpa malu Rani mengatakannya.

"Saya peka kamu yang ketakutan."

Salah besar. Rani kira Adam akan menyatakan cintanya sekarang. "Kirain kamu mau nembak aku," ucapnya.

"Saya tidak bawa pistol."

Rani menatap tajam Adam dan memukulnya. "Sembarangan. Bukan itu."

Adam terkekeh, "Bercanda," ucapnya.

Rani menjulurkan lidah dengan ekspresi ngedumel. "Udah jangan bercanda lagi. Ntar aku tambah suka."

"Jangan jatuh cinta sama saya."

"Maunya sama kamu," ucap Rani yang membuat Adam tidak dapat menahan degup jantungnya.

"Saya takut mengecewakan."

"Dasar pesimis. Emangnya kamu belum pernah jatuh cinta?"

"Belum."

"Berarti aku yang pertama dong," ucap Rani dengan senyum yang mengembang.

"Bukan,"

"Terus?"

"Kedua."

Rani berdecak kesal. "Katanya belum pernah jatuh cinta," ucapnya.

"Mama cinta pertama saya."

"Berarti kamu beneran udah cinta sama aku!? Yey." Rani menampakan raut wajah bahagianya. Sudah terbongkar bahwa Adam jatuh cinta padanya.

Adam gila. Tanpa sadar dia sudah mengatakan cinta pada gadis kecil disampingnya.

"Siapa yang bilang saya cinta sama kamu?" Adam bertanya dengan raut wajah yang datar.

"Itu tadi. Katanya aku cinta kedua kamu."

"Anggap saya tidak bicara apapun."

"Nggak bisa. Lagian kamu ngomongnya secara sadar, dasar." Rani memalingkan wajahnya ke arah jalanan.

Adam terkekeh. Baginya sudah waktunya untuk Rani mengetahui perasaan yang sudah lama ada.

"Ishh, kok ketawa terus?" Rani geli melihat Adam yang terkekeh. Namun senang juga. Karena Adam tidak sedatar dulu.

"Biar kamu suka." Adam sungguh membuat Rani tergila-gila.

"Udah suka!" tegas Rani.

Tak terasa mereka sudah sampai dirumah Rani. Hari sudah malam membuat gadis itu kedinginan saat hendak keluar dari mobil. Adam melihatnya.

"Pakai jaket saya." Adam memberi jaketnya pada Rani.

"Nggak usah. Tinggal masuk rumah juga."

"Kamu kedinginan."

"Iya, tapi aku kuat."

Rani keluar dari mobil Adam. Hal itu membuat pemiliknya ikut keluar hingga mengikuti Rani sampai ke depan pintu.

"Mau ngapain?" Rani kebingungan saat Adam masih setia disampingnya.

"Besok sekolah saya jemput."

Rani menatap tak percaya. "Boong pasti nih?"

"Saya janji."

"Yaudah, besok aku tunggu." Jantung Rani berdebar kencang. Mendapati perilaku Adam yang tidak biasa membuatnya hampir terbang. Adam ternyata romantis.

Rani langsung masuk kedalam rumahnya dan berlari menuju kamar. Meninggalkan Adam yang sedang bermain ponsel.

Ting...

Pertanda pesan masuk. Rani langsung mengeceknya.

Calon Imam 💜 :
Selamat malam, gadis kecil.

--R E D A M--

Cukup segini dulu. Aku nggak bisa ketik panjang-panjang, hehehe.

Jangan lupa vote, coment, and share ke teman kalian!

I'm Yours Last [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang