MG; duatiga

2.2K 147 2
                                    

Jujur aku suka senyum kamu,
--REDAM

****

Rani mengedarkan pandangannya ke dalam ruangan yang redup penyinaran. Des4life. Nama tongkrongannya. Dia berjalan masuk bersama Adam disampingnya. Laki-laki itu sama sekali tidak bersuara. Wajahnya sangat datar. Rani yang melihat pun merasa gemas.

"Adam," tegur Rani sambil menyenggol lengan laki-laki disampingnya.

Adam menoleh. "Hm?"

"Ke sini, disitu wc."

Hampir saja Adam berjalan kearah yang salah. Mereka menaiki tangga. Adam tidak mengira bahwa tempatnya cukup besar. Padahal dari luar terlihat kecil.

Sesampainya diatas ada beberapa orang yang sedang berbincang ria. Ditemani banyak minuman yang tampaknya memabukkan. Bukan hanya laki-laki, perempuan pun juga ada.

Mereka menyadari kedatangan Rani. Salah satunya Nesa. Perempuan berambut lurus pendek, tubuh tinggi, dan bibir hitam.

"Rani? Sini Ran duduk," ucap Nesa menyambut hangat kedatangannya.

"Iya."

Tangan Rani ditahan oleh Adam. Membuat gadis itu mengeryit.

"Kenapa?" tanya Rani pada Adam.

"Pulang."

"Tap--"

Adam langsung menarik Rani keluar tanpa penjelasan. Tempat itu tidak cocok untuknya.

"Adam, kenapa sih?" Rani menarik tangannya paksa. "Mereka tadi ngajak duduk." Lalu menatap sengit Adam. "Gak sopan banget jadi orang."

"Ini gak cocok buat kamu." Adam menarik tangan Rani lembut. Namun Rani berlari keluar. Langsung saja dia mengejarnya.

"Labil banget jadi orang." Rani mendesis. Memalingkan wajahnya ke sisi jalan.

"Salah saya apa?"

"Banyak."

Adam langsung masuk ke dalam mobilnya. "Masuk," suruhnya.

"Mau kemana?"

"Ketemu pacar."

"Aku?" Rani menunjuk dirinya. Dia kan pacar Adam.

"Bulan."

Tanpa berpikir panjang Rani masuk ke dalam mobil. Duduk bersengut. Melipat tangan di depan dada. "Kamu selingkuh?" hardik Rani.

Adam terkekeh pelan. "Kamu pelampiasan."

Mobil telah berjalan. Rani gagal untuk turun. Kesal pada Adam yang menatapnya sambil tertawa. "Gak usah ketawa," balas Rani sambil mendorong Adam.

"Apanya yang lucu!" Rani mengerucutkan bibirnya. "Adam, emang iya aku pelampiasan?"

"Iya," ucap Adam dengan wajah datarnya. Lelah jika tertawa terus.

"Tuhkan. Kalo gitu putus aja. Percuma kalo jadi pelampiasan."

"Cengeng."

"Kamu kok jahat banget?" Rani mengambil ponselnya dari dalam tas.

"Mau ngapain kamu?" tanya Adam.

"Nelpon Deril buat jemput aku."

Tangan Kiri Adam mengambil ponsel Rani. Langsung diletak disaku celana sebelah kanannya.

"Kok diambil?!" Rani kesal dengan Adam.

"Gak penting."

"Adam!" balas Rani tegas. "Kamu kalo cari pelampiasan jangan aku."

"Kenapa?" Adam sama sekali tidak menampakkan rasa bersalahnya. "Kamu suka kan?"

"Gak!" Rani benci. Adam seperti fu*kboy lainnya.

"Gak mau nolak," goda Adam.

Tiba-tiba ponsel Adam berdering. Hal itu membuat Rani mendesis.

"Angkat, siapa tau dari pacar," sindir Rani.

Adam menepikan mobilnya ke sisi jalan. Dia berdecak saat melihat panggilan.

"Angkat, berisik tau gak," ucap Rani.

Panggilan pun diangkat Adam.

"Saya sibuk!"

Adam langsung mematikannya.

Ponselnya kembali berdering. Tanpa pikir panjang Adam langsung non-aktifkan ponselnya. Membuat gadis disampingnya kebingungan.

"Siapa?" tanya Rani yang penasaran.

"Bukan siapa-siapa."

"Takut banget keliatannya. Udah tau kalo kamu playboy," ucap Rani. Jujur dia marah sekarang.

"Siapa?"

Rani menoleh. "Kamu lah masa aku."

"Nanya."

"Adam!" teriak Rani kesal. "Kok ngeselin!"

"Salah,"

"Apanya yang salah?"

"Harusnya ngangenin."

Deg. Ingin baper, namun Rani berusaha untuk tidak. Dirinya sudah terlanjur kesal. Adam PHP.

Mobil Adam pun berhenti di sebuah Apartemen mewah. Apa yang ingin Adam lakukan? Menemui Bulan?

Mereka turun dari mobil.

Rani harap-harap cemas. Memikir seberapa dekatnya Adam dengan Bulan. Apa mungkin Bulan lebih cantik darinya? Jika itu benar. Akan ada perang dunia ke tiga.

"Pegang tangan saya," ucap Adam.

"Gak. Orang cuma pelampiasan," balas Rani sambil melipat tangannya di dada.

"Pelampiasan kesayangan," bisik Adam tepat ditelinga gadisnya.

--REDAM--

Sayang jantung
Sayang jantung
Sayang jantung

Jangan baper.
Nanti gak ada yang nolong.

Follow my Instagram @elsamhri__

Siuu next part 🙆

I'm Yours Last [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang