Buat kalian yang udah baca, makasih ya! Aku berusaha update terus biar kalian suka. Gakpapa gak ada komen, nambah readers aku udah seneng.
Ingat #dirumahaja ya!
****
Buat aku bahagia,
sampai tidak bisa sedih.
--REDAM****
Mobil Adam sudah berhenti tepat dihalaman rumahnya.
Rani mendadak gugup untuk turun. Dia menghadap ke Adam. "Mama kamu galak enggak?" tanya Rani.
"Tergantung."
Rani bergidik ngeri mendengarnya.
Jujur Adam sedikit kaku mengajak perempuan kerumahnya. Karena, Rani orang pertama yang dia ajak. Semoga Mamanya menerima Rani.
"Ayo turun," ajak Adam, lalu membuka pintu mobilnya.
"Takut," jawab Rani.
Adam mengurungkan niatnya dan duduk kembali. "Ada saya," ucap Adam sambil menatap Rani dalam. Rani menjadi salah tingkah.
"Jangan natap-natap." Rani memalingkan wajahnya. Tidak tahan dengan tatapan Adam yang tampan.
Tiba-tiba Adam mendekatkan wajahnya tepat disamping Rani. Sungguh ini pertama kalinya dia lakukan. Sedangkan Rani berusaha menahan degup jantung dan rasa sakit diperutnya. Aneh, dia selalu merasa keram perut saat deg-degan.
Rani langsung mendorong wajah Adam agar menjauh. "Adam tolong jangan gitu lagi," ucapnya.
"Maaf." Adam mengakui kesalahannya.
"Perut aku sakit lagi." Rani memegang perutnya yang terasa keram.
"Tari napas kamu dalam-dalam," ucap Adam.
Rani menurutinya. Selama lima detik dia menahan napas.
"Buang," suruh Adam. Rani menghembus napas secara peelahan. "Gimana, masih sakit?" Bukan seperti Adam biasanya. Kini dia mulai tidak kaku lagi.
Ajaib.
Perut Rani sudah membaik. "Demi apa perutnya sembuh," ucap Rani senang. Dan Adam terlihat lega mendengarnya.
"Besok kita kerumah sakit," ucap Adam. Membuat Rani mengerut dahi.
"Buat?"
"Periksa perut kamu."
Rani ber 'oh' ria dan mengangguk.
"Sekarang kamu turun. Kasian mama saya nunggu." Adam keluar dari mobilnya.
Rani mempersiapkan diri agar tidak gugup. Setelah merasa siap, barulah dia turun dari mobil.
Saat memasuki rumah Adam, Rani rasanya ingin pulang. Dia menggandeng paksa tangan Adam. Daebak, laki-laki itu tidak menolak. Rani bahagia. Andai kejadian ini bisa diabadikan.
Tepat diruang tengah tampak seorang wanita yang kira-kira berumur 50 tahunan sedang duduk membelakangi mereka. Sudah jelas itu Mama dari Adam, yaitu Halimah Admajaya.
"Ma," panggil Adam. Wanita itu membalikan tubuhnya dan tersenyum.
"Adam, kamu sudah pulang."
Adam mengajak Rani untuk mendekati Mamanya. "Lagi enggak sibuk, Ma."
Mama Adam beralih menatap Rani yang sedang menggandeng tangan putranya. "Dia siapa kamu?" tanya Mama Adam.
Merasa tidak sopan dengan tangan Rani yang masih menggandengnya. Adam langsung melepaskannya. "Pacar Adam," jawab Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours Last [END]
Teen FictionAWAS BAPER ⚠️ "Suka sama Om-Om? Bodoh amat. Orang gue yang suka," kata Rani kesal. Menyukai seseorang tidak ada salahnya, kan? Lagipula itu adalah hak seseorang. Terserah kalian mau bilang apa. Bagi Rani, laki-laki dewasalah yang pantas menjadi pen...