44. Keluarga Hampir Sempurna.

18K 1K 67
                                    

Berulangkali melongok keluar tapi si bocah pterodactyl itu tidak muncul juga, anak itu pacaran kemana. Jully sudah mengomel tidak karuan apalagi di luar juga mendung, emaknya anak-anak ini cemas kalau anaknya kehujanan. Aleccia itu tahan banting, tapi dia tidak tahan hujan meskipun kulitnya waterproof. Terkena hujan sedikit saja dia akan pilek apalagi anak itu menolak waktu mau diberi vaksin.

"Cemasin anak ya? Kalo gini keliatan cocok, kawin lagi dah." Lana menyindir dengan tawa lebar.

"Cocok apanya sih?" tanya Alec yang tidak berhenti melihat luar.

"Cocok lah, itu mukanya keliatan cemas barengan. Emang namanya anak itu pengikat yak," sindir Lana sekali lagi.

"Ngemeng apaan sik, nih toples kubalikin." Jully menyerahkan sebuah toples kaca yang diembatnya beberapa hari lalu.

"Kok cuma toples, isinya raib?" tanya Lana terheran melihat toples nya, kinclong.

"Kan aku bilang pinjem toplesnya, isinya ya raib aku makan bareng Aleccia." Jully tersenyum enteng.

Lana menepuk jidatnya, sudah bisa ditebak ending-nya akan seperti apa. Mau Jully mau Aleccia, mereka berdua ini sama saja kalau urusan makanan. Malah parah anaknya sebenarnya. "Dahlah balik aku, mo angkat jemuran." Lana pamitan.

"Helehhh sejak kapan punya jemuran? Kan baju londri semua, dah sini aja." Jully mencibir.

"Akutu sadar diri gak mau ganggu kalian. Mumpung Aleccia gak ada udah sono kerja kelompok lagi. Quality time dah kalian berdua ni." Lana mengemasi toplesnya.

"Justru itu tau, quality time bareng Alec. Tu orang bawaan mesum mulu," sindir Jully.

"Nyindirrr, aku itu prajurit populasi. Wajarlah mesum kalo ada kesempatan." Alec membela diri.

"Nah kan denger," gumam Jully.

"Kalian ini udah sama dewasa, masih aja ribut ginian. Mana ngomongnya sama jomblo," keluh Lana.

"Jully sebenernya mau, sok aja dia," balas Alec.

Jully segera memasang tampang sewot, "Apa ... ? Mojokin aku?" tanyanya sengit.

"Na, tau gak? Seminggu lalu sekujur tubuh digrepein alesan screening." Alec melapor.

"Cari alesan doang itu Lec, kapan lagi grepein orang ganteng ya kan?" balas Lana entah memihak siapa.

"Nah paham kan?" gumam Alec melirik Jully yang sewot.

"Paham, paham bener." Lana mengangguk.

"Aku on dia kabur." Alec mengadu.

"Naahhhh ... !" sahut Lana cepat.

"Besoknya divaksin, katanya buat proteksi." Alec semakin lancar mengadu.

"Proteksi apaan?" tanya Lana heran.

"Lah ya proteksi apaan dia aja dipake gak mau," lanjut Alec melirik gemas.

"Nahhh tuh," sahut Lana.

"Nah kan, nyebelin kan?" tanya Alec mencari pembelaan.

"Aku juga bakal sebel sih, diPHP gitu. Mana udah berkorban jiwa raga kan Lec? Uda digrepein, udah divaksin pula." Lana menggumam.

Mommy, Please Say Yes !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang