38. Tukang Trap Kena Trap

19.7K 1.1K 83
                                    

Sedang ada proyek untuk pembukaan butik baru, rencana mau buka butik untuk remaja dan sejenisnya. Memang bisa saja dia menyewa model untuk promosi, tapi niat itu urung. Ada keponakan cantik yang wajahnya lumayan dan lagi body sepertinya cocok. Kenapa tidak dimanfaatkan saja anak itu, nanti sogok saja dengan es krim satu bucket juga satu kotak kebab, pasti lancar. Niat jahat ini memang sudah terancang sempurna, tinggal minta ijin emak bapaknya.

"Alecciaaaaaa ... ! Aunty bawa es krim." Lana berteriak.

"Hushhh, panggil anak orang teriak gitu. Kagak sopan." Alec muncul dengan penampilan ganteng maksimal.

"Anaknya mana?" tanya Lana sembari menaruh es krim di lemari es.

"Sibuk, chattingan sama pacarnya." Alec menunjuk bocah yang melungker di sofa memeluk boneka dengan smartphone di tangan.

"Hilihhh bocil udah pacaran," gerutu Lana. Bagaimana tidak kesal, dia yang sudah hampir Thirty ini cari pacar saja susah sekali, dan sekarang ada bocah belasan tahun sedang menikmati hidup chatting sama pacarnya dengan santai. Ya gusti.

"Aleccia, ada aunty Lana. Dicariin tuh dibawain es krim taruh di freezer," panggil Alec.

"Wehh siyaaaap!" teriak Aleccia yang segera melompat dari sofa.

"Eh ati-ati nanti jatuh Nak," kata Alec yang memegangi anaknya.

"Aduhhh bapakable, kan jadi pengen dipegangi juga," goda Lana ganjen.

"Biar cepet Daddy," jawab Aleccia.

"Lec, aunty buka butik baru. Aleccia jadi model mau ya?" rayu Lana.

"Emang boleh?" tanya Aleccia.

"Boleh," jawab Lana.

"Bukan boleh sama Aunty, tapi sama Mommy juga Daddy." Aleccia menjelaskan sambil bersemangat membuka bucket es krim.

Jully menuruni anak tangga dengan melirik sinis para manusia itu, tadi dia mendengar sekilas ada suara Lana. Ada perlu apa lagi orang itu, bersemangat sekali hingga suaranya terdengar sampai lantai dua. "Gak boleh pinjem anak orang," katanya.

"Nah kan pelitnya," gumam Lana.

"Iyalah pelit, itu anak bikinnya susah enak aja mo pinjem sembarangan." Alec menambahkan.

"Susah apaan?? Jadinya juga kagak sengaja kan tu? Test drive langsung jadi." Lana dengan jujur berkata.

"Lana ngomongnya ihhh," gumam Jully sewot, aib dibuka lagi.

"Kalo punya anak sendiri kagak pinjem aku laaah," balas Lana.

"Ya udah sono, bikin anak sendiri." Jully mengusir.

"Sip okehh, nanti malem pinjem Alec yak. Aku mo bikin anak sendiri." Lana segera mengambil keputusan.

"Eh apa? Kenapa aku?" tanya Alec.

"Ya kan aku cewek kamu laki. Kan bener tuh pas. Aku ini manusia, berkembang biak butuh pasangan. Dipikir akutu Hermaprodit gitu? Apa amuba yang tinggal membelah diri gitu?" tanya Lana panjang.

Alec menggeleng, "sarap emang nih orang."

"Na, ada anakku kalo ngomong dijaga aelah." Jully mengomel.

"Ya kalian. Pelit amat padahal mo pinjem buat photoshoot doang." Lana membela diri.

"Tanyain dah bocahnya mau apa kagak? Kalo kita maksa ntar dibilang eksploitasi anak pula." Jully memberi solusi.

"Gak boleh pinjem anakku," gumam Alec sewot.

"Anak kau apaan? Kan kamu nyumbang cuma dikit, kagak ikutan gedein pula. Ketemu udah gede gitu ngaku-ngaku jadi bapaknya." Lana mengomel untuk kesekian kalinya.

Mommy, Please Say Yes !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang