Sesampai di rumah tidak ada perbincangan antara Jungkook dan kakaknya. Taehyung sendiri memilih untuk memejamkan matanya, dia tidak ingin kembali ke rumah sakit. Yoongi dibuat pusing karena Taehyung yang tidak mau di ajak ke rumah sakit.
Keesokan paginya. Tidak seperti pagi biasanya kali ini Taehyung hanya terbaring di tempat tidurnya, tubuhnya bahkan tidak kuat untuk sekedar duduk. Rasa sakit itu terasa sejak semalam dan dia tetap diam dengan kondisinya.
Di luar kamar terdengar Jungkook sedang bicara dengan Namjoon, lebih tepatnya mereka sedang berdebat masalah pemukulan kepada Taehyung yang di lakukan Namjoon. Taehyung sendiri hanya mendengarkan dari kamarnya."Kau mulai berani melawan Appa!" bentak Namjoon pada putra bungsunya.
"Apa Hyungmu itu yang mengadu kepadamu karena aku sudah memukulinya? Dia pantas mendapatkan itu," ucap Namjoon tanya rasa bersalah.
"Apa salah Hyung sampai Appa begitu membencinya. Hyung bahkan tidak pernah membantah apa yang Appa katakan, dia juga menerima pukulan Appa. Pernahkan Hyung membalasnya? Sebenarnya ada apa dengan Appa? Kenapa Appa sangat membencinya?" tanya Jungkook.
"Sudah cukup! Sebaiknya kau urus anak tidak berguna itu," sahut Namjoon.
"Tidak berguna kata Appa? Bahkan dia selalu berguna untuk Jungkook saat Appa tidak ada. Apa begitu cara Appa menjaga anak Appa?" tanya Jungkook.
"Kau mulai lancang!!"
Saat Namjoon akan menampar Jungkook karena merasa kesal dengan yang dikatakan Jungkook, tiba-tiba Taehyung datang dan mendapatkan tamparan dari Namjoon, membuat sudut bibirnya terluka karena tamparan itu.
"Hyung!"
"Tolong jangan sakiti dia. Appa bisa melampiaskan amarah Appa kepadaku, jangan kepadanya. Aku yang salah jadi pukul aku," ucap Taehyung.
Namjoon hanya diam sambil menatap wajah pucat putra sulungnya. Taehyung kemudian berlutut di depan Namjoon dan memohon.
"Appa boleh menghajarku sepuas Appa tapi jangan Jungkook." Taehyung mau menerima amarah Namjoon daripada harus Jungkook yang menjadi sasaran.
"Inikah anak yang menurut Appa tidak berguna? Seperti apa Appa membuat luka dia tetap memohon kepada Appa," bantah Jungkook.
"Kalian itu memang anak tidak berguna," ujar Namjoon sambil pergi meninggalkan Taehyung dan Jungkook. Namjoon berjalan keluar rumah, meninggalkan Taehyung yang masih berlutut di hadapannya.
Jungkook membantu Taehyung kembali ke tempat tidurnya.
Dia memang sang keras kepala. Entah apa yang harus Jungkook lakukan agar Taehyung tidak mengorbankan diri untuk Jungkook lagi."Hyung memerlukan sesuatu?" tanya Jungkook.
"Tidak, sudah berangkatlah sekolah. Aku akan baik-baik saja di rumah," pinta Taehyung.
"Aku hari ini tidak akan ke sekolah, aku ingin menjagamu," jawab Jungkook.
Dan benar saja, Jungkook mengurus Taehyung yang sedang demam, mengganti handuk basah yang ada di kening Taehyung. Sesekali Taehyung mengerutkan dahinya saat merasakan sakit, tanpa Taehyung bilang Jungkook tau kalo Taehyung sedang merasa kesakitan. Yoongi bilang harusnya Taehyung menjalani operasi karena ada masalah pecah aneurisma aorta, tapi Taehyung memilih untuk beristirahat di rumah.
"Permisi, bukankah ini rumah Jeon Taehyung?" tanya seseorang kepada Jungkook.
"Ah iya itu nama Hyungku. Anda siapa?" Jungkook balik bertanya pada pria yang berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (KTH)
Fanfictionperjuangan seorang kakak untuk menjaga adiknya. Berjanji untuk selalu ada untuknya dan berjanji akan selalu menjaganya, dan semua berubah saat rahasia besar terungkap. Jeon Taehyung, bocah 8 tahun yang harus menjaga Jeo Jungkook, adiknya, usia 5 tah...