Taehyung berada di kamar mandi kamarnya, mencuci tangan yang berlumuran darah. Itu memanh darah Eric, tapi Taehyung tidak membunuhnya. Dia masih bisa menahan emosinya walau ingin sekali dia membunuh Eric saat itu.
Saat Eric mencoba kabur, Taehyung membuat luka di kaki Eric. Melihat Eric terluka, tidak membuat Taehyung hanya diam. Dia membantunya. Taehyung mendapatkan semua cerita yang dia sampaikan kepada Ahn Jong tadi dari Eric.
"Kau sudah mengurusnya?" tanya Taehyung kepada Kyu Min.
"Sudah, Tuan. Eric, sudah mendapatkan perawatan," jawab Kyu Min.
"Terima kasih," balasTaehyung.
"Tuan baik-baik saja?" Kyu Min mengkhawatirkan tuannya. Karena Taehyung bertindak sendiri tadi.
"Aku selalu gelap mata saat melihat darah. Aku takut dengan diriku sendiri saat seperti ini," tutur Taehyung.
"Sebaiknya Tuan Muda istirahat," sahut Kyu Min.
Dulu Taehyung melakukan hal seperti itu untuk melampiaskan emosinya, dia merasa takdir selalu mempermainkannya. Hal itu terus terjadi saat bekerja bersama Kwang Soo, mereka mungkin bisa dibilang preman, tapi bukan preman jalanan yang seperti itu. Paman Kwang Soo dulu adalah seorang bandar judi besar dan dari sana Taehyung mulai bergulat dengan dunia hitam. Taehyung selalu bersikap dingin saat berurusan dengan lawannya. Dia bahkan tidak pernah memberikan kesempatan untuk lawannya.
Dengan adanya Taehyung, Paman Kwang Soo merasa untung karena banyak yang ingin mengunakan jasa Taehyung untuk melindungi bahkan menghabisi lawannya. Sampai pada suatu hari dia bertemu dengan Yook Ssaem dan membantu Taehyung pergi dari dunia gelap seperti itu. Dan menjadikan dia seorang bodyguard, mengenalkan Taehyung kepada Eric.
Awalnya memang berjalan mulus, tapi setelah tau apa yang Eric lakukan, Yook Ssaem menyesal sudah mengenalkan Taehyung kepada Eric karena mereka berbisnis dengan cara kotor. Saat Yook Ssaem meminta untuk keluar dari Eric, Taehyung tidak mau karena dia mengetahui satu hal tentang kematian Ibunya.
Taehyung mencoba untuk tidur setelah perasaan bersalah itu menghantuinya. Dia terus mengutuk dirinya atas apa yang dilakukan. Bukan mencelakai Eric yang dia pikikan, hanya saja dia merasa menjadi berbeda saat melihat darah. Setelah berusaha untuk tidur, tak lama dia pun terlelah.
"Katakan sebenarnya apa yang terjadi ibu? Kenapa Taehyung bicara seperti itu?" tanya Hoseok pada sang Ibu."Dia hanya ingin menyudutkan Ibu. Dia tidak pernah suka dengan Ibu. Mungkin lama-lama dia akan membuat kita terusir dari rumah ini." Ahn Jong memang pintar untuk menghasut putranya, bersikap menjadi korban.
"Ibu membuatku bingung dengan semua ini, dan kenapa dia bilang aku bukan putra Ayah. Apa yang dia maksud dengan itu?" tanya Hoseok.
"Lantas kamu putra siapa jika kamu bukan putra Ayahmu, Seokjin? Kamu ini putra kandung ayahmu, Nak. Tolong percayalah kepada Ibu. Dia hanya tidak suka kepada Ibu dan ingin mengusir Ibu dari sini. Hanya kamu yang Ibu miliki, jadi percayalah kepada Ibu. Ibu mohon, Nak." Ahn Jong menangis dalam pelukan Hoseok untuk mendapatkan simpati dari putranya. Wanita licik seperti Ahn Jong memang selalu ada saja caranya.
"Maafkan Hoseok, Ibu."
Hoseok begitu saja percaya dengan Ibunya, karena Hoseok merasa Seokjin memang berubah setelah Taehyung datang dan masalah terus saja datang saat Taehyung ada.
"Apa kamu percaya kepada Ibu, Nak?" tanya Ahn Jong.
"Iya, Ibu," jawab Hoseok sambil memeluk Ibunya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (KTH)
Fanfictionperjuangan seorang kakak untuk menjaga adiknya. Berjanji untuk selalu ada untuknya dan berjanji akan selalu menjaganya, dan semua berubah saat rahasia besar terungkap. Jeon Taehyung, bocah 8 tahun yang harus menjaga Jeo Jungkook, adiknya, usia 5 tah...