Mereka membiarkan Taehyung yang sedang menangis di dalam kamar Yoongi, membiarkan Taehyung agar cukup tenang. Jungkook sendiri merasa bersalah dengan apa yang sudah dikatakan kepada Taehyung. Hyungnya itu sudah merasa tertekan dengan masalah yang datang kepadanya tapi bukannya membantu Dia malah membuat Taehyung semakin merasa tertekan.
Keesokan harinya. Walau badan nya terasa sangat lemas tapi Taehyung memaksakan untuk pergi. Saat baru bangun dan berjalan keluar kamar terlihat Yoongi sedang menyiapkan sarapan di bantu oleh Jungkook. Dia berjalan dan duduk di meja makan."Aku buatkan bubur untukmu, makanlah," ucap Yoongi.
"Dan ini minum obat Hyung." Kali ini bagian Jungkook yang menyodorkan obat yang harus Taehyung minum.
"Aku--"
"Kau tidak mau makan Taehyung aa?" Yoongi memotong ucapan Taehyung sambil menatapnya tajam. Seakan tatapannya mengartikan agar dia tidak membantah.
"Ah ya Hyung, aku akan ada pentas minggu depan. bisa kah Hyung datang?" Jungkook menyela ucapan Yoongi dan bicara tentang pentas seni pada sang kakak.
"Kau masih mengikuti pentas jalanan itu?" Sambil Taehyung menyuapkan bubur itu ke mulutnya.
"Ya, tapi ini untuk amal saja. Hanya sesekali Jungkook mengikutinya. Apa Hyung bisa datang?" tanya Jungkook. Dia tidak lagi bersikap seperti semalam.
"Iya, aku udahakan untuk datang," sahut Taehyung.
"Boleh aku mengecek kondisi Hyung?" Sebelum memegang pergelangan tangan kakaknya, Jungkook bertanya lebih dulu, takut kakaknya tidak merasa nyaman.
"Ya," jawabnya sambil mengangguk. Jungkook kemudian mengecek kondisi Taehyung, yang memang sedang demam seperti biasanya. Dan seperti biasa juga, kakaknya tisak mengeluhkan rasa sakit itu.
"Bisakah Hyung datang ke rumah sakit nanti sepulang kerja?" tanya Jungkook ragu-ragu. Dia tau kakaknya tidak akan setuju dengan apa yang akan dia minta.
"Haruskah aku pergi? Aku hanya merasa sangat lelah sekarang, tubuhku lemas, kepala pusing dan perutku mual. Bukankah itu sudah menjadi biasa harusnya," jelas Taehyung.
"Iya, tapi bisakah Hyung istirahat saja untuk hari ini," sahut Jungkook.
"Aku ingin melakukan apa yang kau katakan, tapi aku ada janji bertemu seseorang dan tidak bisa di batalkan," imbuh Taehyung.
Entah apa yang dipikirkan Taehyung, tapi Jungkook merasa lega karena Hyungnya mengatakan tentang kondisi yang di rasakan sekarang. Padahal tanpa Jungkook bertanya pun hal itu yang selalu di rasakan Taehyung saat tubuhnya demam.
"Apa begitu penting Taehyung aa? Kau bisa istirahat di sini, jangan memaksakan diri," timpa Yoongi.
"Iya Hyung, ini penting. Aku akan bertemu Hoseok Hyung untuk membahas saham yang ingin dia serahkan kepada perusahaan," jelas Taehyung.
"Apa Hosoek Hyung ikut menjadi lawan Hyung sekarang?" tanya Jungkook.
"Entahlah, semua seperti sama sekarang. Yang terdekat belum tentu mereka baik. Aku hanya memiliki kalian yang aku percaya. Maafkan aku tentang semalam, harusnya aku tidak mengatakannya," balas Taehyung. Dia merasa malu saat melampiaskan kemarahannya pada mereka, yang harusnya bukan kesalahan mereka.
"Bukankah kita keluarga Taehyung aa. Kau bisa menceritakan keluh kesah mu pada kami kapan saja. Seperti dulu, walau kau sejak dulu memang tidak pernah terbuka dengan hatimu," jelas Yoongi.
"Maafkan aku ..."
"Harusnya yang minta maaf itu Jungkook, aku terlalu menekan Hyung. Maafkan aku," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (KTH)
Fanfictionperjuangan seorang kakak untuk menjaga adiknya. Berjanji untuk selalu ada untuknya dan berjanji akan selalu menjaganya, dan semua berubah saat rahasia besar terungkap. Jeon Taehyung, bocah 8 tahun yang harus menjaga Jeo Jungkook, adiknya, usia 5 tah...