Bab 46

299 52 20
                                    

Follow dong akun nya
🙏🏼

.
.
.
💜

- PROMISE -

Tubuh Taehyung yang awalnya demam tiba-tiba dingin seperti es, Jungkook dibuat khawatir dengan kondisinya. Taehyung bahkan memejamkan mata sejak tadi tanpa mengeluhkan rasa sakit atau apa yang dirasakan. Jungkook mencoba merawat Taehyung sendiri karena Taehyung juga tidak mau harus pergi ke rumah sakit. Taehyung mengalami hypotensi, membuat tubuhnya dingin dan berkeringat dingin, tapi yang membuat Jungkook takut adalah tubuhnya sangat dingin. Jungkook bahkan menyelimuti beberapa lapis dan menyalahkan penghangat ruangan untuk Taehyung.

"Ibu," panggil Taehyung lirih. Dia mengigau sang ibu ada di sampingnya.


Setelah semalaman membuat Jungkook khawatir karena kondisi Taehyung, pagi ini Taehyung sudah merasa lebih baik walau masih terasa lemas. Jungkook tertidur dengan kondisi duduk bersandar di dinding kamarnya.

Taehyung mencoba bangun dan berjalan keluar kamar untuk membuatkan sarapan untuk mereka, hal yang dia rindukan yakni menyiapkan sarapan untuk Jungkook dan juga Namjoon. Dulu hidupnya memang terlihat susah, sekarang dia malah merasa memiliki beban besar di pundaknya yang sangat ingin dia letakkan dan menikmati hidup seperti orang lain.

Bergelimang harta tak membuat Taehyung lantas bisa bahagia, dia malah merasa semua itu tekanan untuk dirinya. Dengan masalah yang datang, itu semua hanya karena harta. Keluarganya hancur pun karena harta, hal yang bisa membuat orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Tadi sebelum memasak, Taehyung berbelanja tanpa membangun kan Jungkook, dia sangat senang karena dia juga rindu dengan kehidupannya yang dulu. Seperti melakukan kegiatan paginya dulu, bisanya dia akan mengantarkan surat kabar, dia bahkan pernah bekerja sebagai model atau menjadi Valet di sebuah Hotel. Semua Taehyung lakukan untuk bertahan hidup dan membiayai sekolah Jungkook.

Walau Taehyung pergi, dia tetap memberikan biaya untuk Jungkook entah dengan cara apapun dia ingin adiknya menjadi seorang dokter spesialis yang hebat. Dia selalu mengirimkan uang untuk Jungkook setiap bulannya dan itu Taehyung lakukan selama 5 tahun. Dia tidak pernah melupakan Jungkook walau dirinya jauh dari Jungkook dan tidak memperdulikan dirinya sendiri yang juga perlu menikmati hidup dan mencapai cita-citanya.


"Kau sudah bangun? Bersihkan tubuhmu dan segera makan," tutur Taehyung.

"Hyung baik-baik saja?" tanyanya sambil memegan kening Taehyung.

"Apa aku seperti anak kecil? Lepaskan." Taehyung menyibakkan tangan Jungkook yang mau mengecek kondisi tubuhnya.

"Hyung bahkan tak bergerak sama sekali semalam. Dengan kondisi tubuh Hyung yang seperti itu, Hyung membuatku takut," jelas Jungkook.

"Jangan bilang kau akan menyuruhku untuk ikut denganmu karena aku tidak mau ikut denganmu, aku sudah mengecek kondisi tubuhku," sahut Taehyung.

"Hypotensi Hyung sangat parah. Nanti aku akan resepkan obat untuk Hyung. Awas saja kalau Hyung tidak meminumnya. Aku akan--" Belum menyelesaikan ucapannya, Taehyung menyela.

"Iya sebaiknya kau segera bersiap. Bukankah kau ada shift pagi, Hyung akan mengantarkanmu." Taehyung tak memperdulikan apa yang Jungkook jelaskan.

"Selalu saja memotong ucapan orang," ketus Jungkook sambil berjalan meninggalkan Taehyung.

Setelah mengantarkan Jungkook dan mendengar omelan dari adiknya, Taehyung kemudian pulang sebelum dirinya pergi ke kantor. Saat baru masuk rumah, Taehyung di hampiri oleh salah satu penjaga yang memberikan kotak kiriman yang entah dari siapa. Taehyung membuka kotak yang tidak begitu besar itu. Isinya hanya secarik surat dan foto disana.

PROMISE (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang