Bab 48

278 57 13
                                    

Dalam ruang rawatnya, Taehyung hanya diam sambil menatap keluar jendela kaca rumah sakit. Dia masih teringat dengan apa yang Jungkook katakan semalam, untuk tetap bersamanya walau dia sendiri tidak yakin. Bisakah Taehyung menepati janjinya.

"Apa begitu tenang di sana, Ibu," ucap.

Tak terasa air mata mengalir dari sudut matanya. Seperti beban berat terus menekannya untuk menyerah dengan keadaan. Namun, dia harus memperjuangkan apa yang dia kejar selama ini. Tidak bisa semudah itu.


"Kau merasa lebih baik?" tanya Yoongi yang baru sampai ruang rawat Taehyung.

"Iya, Hyung."

"Pernahkah Hyung mengatakan kalau dirinya sedang merasakan sakit?" tanya Jungkook, menyela jawaban Taehyung.

"Bukankah aku kemarin bilang jika telingaku sakit mendengar suaramu yang berisik itu," sahut Taehyung.

"Suara sebagus ini Hyung anggap berisik. Seorang Jeon Jungkook memiliki suara emas. Tanyakan kepada siapa saja yang mendengarkan suaraku. Mereka pasti terpesona dengan suaraku," ucap Jungkook dengan percaya diri.

"Ya, terserah kau saja."

"Oh ya Taehyung aa, kemarin ada seorang gadis yang mencarimu dan datang ke cafe. Siapa ya namanya aku lupa," jelas Yoongi sambil mencoba mengingat seseoang yang mencari Taehyung.

"Memangnya siapa?" tanya Taehyung.

"Entahlah aku lupa."

"Kau selalu begitu Hyung. Pelupa," sahut Jungkook dan mendapatkan lirikan tajam dari Yoongi.

"Tanyakan nanti kepada Jimin. Dia tau siapa wanita itu. Aku kira dia pacarmu," jawab Yoongi.

"Aku bahkan tidak memikirkan hal seperti itu," sahut Taehyung.

"Tapi tunggu Hyung, kalau Hyung tidak memikirkan hal seperti itu apa Hyung tidak menyukai lawan jenis? Wahhhh ..." tatapan tajam Jungkook sambil tersenyum, dia sengaja menggoda Taehyung.

"Kemari kau!!" tegas Taehyung.

"Tidak mau." Ucap Jungkook.

Mereka mencoba menghibur Taehyung yang terlihat tidak baik-baik saja walau dirinya bilang jika dirinya baik-baik saja, tapi kenyataannya tidak.

***


Hari berjalan seperti semestinya, Taehyung juga sudah mulai melakukan kegiatannya. Walau sang ayah ingin dia beristirahat total, tapi Taehyung tidak mau. Pikir Taehyung, dia harus memanfaatkan waktunya dengan sangat baik, bukan hanya bersantai dengan apa yang dirasakanya.

Seperti sekarang, dia sedang ada meeting dengan beberapa staf di kantor. Seokjin sendiri sepenuhnya sudah memberikan posisi CEO kepada Taehyung, Seokjin sekarang hanya sebagai Owner perusahaan. Dan perusahaan sekarang, Taehyung yang bertanggung jawab.

"Rapat hari ini kita akhiri, aku mau bulan depan ada peningkatan di sektor yang kita garis bawahi tadi," tutur Taehyung. Dia tampak sehat walau ada yang sedang menggerogoti tubuhnya.

"Baik, Tuan."

Beberapa minggu ini, Taehyung juga rajin mengecek kondisinya. Walau tidak ada yang berubah, setidaknya dia masih hidup sekarang, itu pikir Taehyung. Dong Min juga cukup tenang untuk beberapa waktu ini, entah dia akan merencanakan hal besar atau bagaimana, Taehyung tidak tau. Dan tentang proyek yang Dong Min ingin Taehyung menyetujui pun tidak terdengar kabarnya. Walau Chief Kang bilang kalau Dong Min menjual beberapa aset miliknya untuk mengganti kerugian yang dibuatnya, pamannya cukup tenang akhir-akhir ini.

PROMISE (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang