Bab 74

346 48 23
                                    

Jungkook berlari menuju ruang ICU, saat akan masuk, ada beberapa perawat mendorong brankar pasien keluar dari ruang ICU. Terlihat pasien itu tertutup dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuh nya. Jungkook terdiam kemudian menyuruh perawat berhenti, tanpa bertanya Jungkook mendekati brankar itu dan menangis, tangan nya bergetar saat ingin membuka kain putih yang menutupi wajah pasien itu, entah siapa pasien itu tapi Jungkook tidak berani untuk membuka nya.

" Hyung.."

" Jungkook aa.." salah satu dokter yang memamg rekan Jungkook mendekatinya.

" kenapa Hyung.. Kenapa? Hyung berjanji untuk bangun lagi tapi kenapa Hyung?." Jungkook menangisi seseorang di depan nya.

" tenanglah, ini.."

" bagaimana aku bisa tenang, dia Hyung ku. Kenapa kalian menutupi nya, dia akan bangun nanti. Dia hanya lelah saja, kemana kalian akan membawa nya." ucap Jungkook.

" jangan seperti ini, tenanglah.." ucap rekan Jungkook.

" aku bisa meraih cita cita ku karena Hyung, tapi kenapa Hyung meninggalkan ku. Apa arti semua yang aku dapatkan sekarang kalo tidak ada Hyung, semua tidak ada arti nya apapa." ucap Jungkook.

" Hyung.." Jungkook terduduk sambil menangis di samping brankar. Dia tidak ingin Taehyung meninggalkan nya. Semua akan sia sia kalo Hyung nya menyerah.

" maaf, kita harus membawa nya ke kamar jenazah." ucap salah satu perawat.

" tidak.. Kenapa kalian mau membawa nya ke sana, dia akan bangun nanti. Bawa dia kembali ke dalam, dia akan baik baik saja nanti. Bawa dia masuk.." ucap Jungkook.

.
.
.
🍀🍀

" ada apa ini." tanya Yoongi. Dia menghampiri Jungkook yang sedang menangis di depan ruang ICU.

" Hyung, tolong suruh mereka membawa Hyung ku masuk ke ruang ICU lagi. Mereka akan membawa nya ke ruang jenazah. Tidak Hyung, itu tidak boleh." ucap Jungkook kepada Yoongi yang baru datang.

" apa maksdu mu?" tanya Yoongi.

" Jungkook aa, sadarlah.. Berfikirlah dengan jernih. Kau.."

" kenapa semua menyuruh ku tenang saat Hyung ku seperti ini. Kenapa dengan kalian?" ucap Jungkook, dia memotong ucapan Yoongi.

" maaf, kita tidak bisa menunda lebih lama lagi, kita akan membawa nya ke ruang jenazah." ucap perawat itu lagi.

" tidak, aku bilang tidak.." Jungkook bahkan menghadang saat perawat ingin membawa brankar itu ke ruang jenazah.

" Jungkook aa, cukup.." Yoongi mencoba menarik lengan Jungkook kemudian menampar nya.

" sadarlah, kenapa kamu seperti ini. Kau pikir siapa dia? Apa kau sudah melihatnya? Kau bahkan belum melihat nya, kau sudah menagis seperti ini. Sadarlah.." Jungkook terdiam, pikiran nya tidak bisa terkontrol saat tau kondisi Taehyung. Dia tidak percaya dengan semua yang terjadi ini, dan berfikir yang tidak tidak tentang kondisi Taehyung.

" buka itu dan lihat siapa yang ada di sana." Yoongi menarik lengan Jungkook untuk mendekat dan menyuruh nya membuka kain yang menutupi tubuh seseorang yang sedang terbaring di depan nya.

" sudah buka lah." Yoongi kembali menyuruh Jungkook untuk membuka kain yang menutupi pasien itu.

" aku bilang buka." Yoongi terbawa emosi, dia bahkan membentak Jungkook yang masih terdiam karena tidak berani untuk melihat seseorang yang dia pikir Taehyung itu.

Dengan tangan yang bergetar, Jungkook membuka perlahan kain penutup tubuh pasien yang terbaring di brankar itu.
Perlahan dia membuka dari ujung kepala nya. Telihat seseorang yang sudah terbujur kaku dengan wajah pucat pasih, mata nya tertutup rapat, nafas nya juga berhenti, tapi itu bukan Taehyung.
Seseorang yang di kira Jungkook adalah Hyung nya itu bukan Taehyung melainkan pasien lain yang meninggal karena komplikasi.

PROMISE (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang