Sesampainya dirumah, Taehyung segera berjalan ke kamar dan mengunci pintu kamar. Dia berjalan ke kamar mandi, Taehyung memuntahkan isi perut yang sejak tadi ingin dikeluarkan.
"Akh ..." rintih Taehyung dengan nafas yang tersengal-sengal.
Jungkook tadi beberapa kali mencoba menghubungi, tapi Taehyung tidak menjawab, dia tau kalau Jungkook akan mengomelinya. Sampai tak lama suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar. Dengan tangan yang masih memegangi perut, Taehyung berjalan ke arah pintu dan membuka sedikit pintu kamarnya. Terlihat Kyu Min sedang berdiri di depan pintu kamar Taehyung.
"Ada apa?" Nafasnya berat dia bersandar menatap Kyu Min yang ada di ambang pintu.
"Tuan baik-baik saja? Apa tuan sakit?" Raut wajah Kyu Min berubah khawatir saat menatap tuannya sedang tidak baik-baik saja.
"Masuklah," pinta Taehyung.
Setelah Kyu Min berjalan masuk, Taehyung kembali menutup pintu, kali ini dia tidak menguncinya, dia segera berjalan ke tempat tidurnya.
"Ada apa? Cepat katakan ... aku sangat lelah," ucap Taehyung lirih.
"Tuan Jungkook menitipkan obat ini untuk Anda," jelas Kyu Min sambil menyerahkan botol obat kepada Taehyung.
"Jungkook? Apa dia kemari? Kenapa dia tidak menemuiku?" tanya Taehyung.
"Iya, Tuan Jungkook tadi kemari saat Tuan masih di yayasan dan Ryu yang menerima obat ini," jelas Kyu Min.
"Bukankah itu obat penawar racun, Tuan? Apa Tuan benar baik-baik saja?" Kyu Min pada akhirnya tau apa yang sedang dialami Taehyung.
"Bisa kau tidak ceritakan hal ini kepada Ayah?" tanya Taehyung.
"Baik, Tuan."
Taehyung kemudian menceritakan apa yang sudah dia alami dengan sangat detail pada Kyu Min. Orang yang mungkin bisa dia percaya sekarang adalah kaki tangannya, walau dia tidak bisa mempercayainya begitu saja.
"Bisa aku minta tolong padamu?" tanya Taehyung."Iya, Tuan."
"Awasi gerak gerik pembantu baru di rumah itu. Dia sangat mencurigakan. Ingat jangan sampai ketahuan. Aku harap aku bisa mempercayaimu," jelas Taehyung.
"Baik, Tuan."
"Ya sudah aku ingin istirahat, aku lelah sekali," sahut Taehyung.
Setelah Kyu Min pergi, Taehyung coba untuk menghubungi Jungkook dan menanyakan kebenaran obat yang Jungkook kirimkan. Taehyung bahkan mengirimkan foto obat itu kepada Jungkook untuk memastikan tidak ada yang menukar isinya.
***
Keesokan harinya. Taehyung tampak turun dari kamar dan berjalan menghampiri sang ayah."Selamat pagi, Nak," sapa Seokjin.
"Pagi Ayah."
"Pagi Tae ..." sapa Hoseok yang ikut bergabung untuk sarapan. Dia tidak lagi bersikap ketus pada Taehyung sejak kejadian malam itu.
"Pagi Hyung. Oh ya, Bibi Choi boleh aku minta susu saja, aku sedang tidak lapar," ujar Taehyung.
"Baik, Tuan saya akan siapkan," balas Bibi Choi.
Tak lama Bibi Choi memberikan susu buatannya kepada Taehyung. Setelahnya Taehyung menatap gelas berisi susu itu, menarik nafas dan meneguknya sebagian."Ah ya Bibi Choi, siapa yang menyiapkan susu di kamarku 2 hari yang lalu?" tanya Taehyung.
"Saya sendiri, Tuan Muda. Seperti permintaan Anda, tidak ada yang boleh masuk kamar Anda kecuali saya," jelas Bibi Choi.

KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (KTH)
Fanfictionperjuangan seorang kakak untuk menjaga adiknya. Berjanji untuk selalu ada untuknya dan berjanji akan selalu menjaganya, dan semua berubah saat rahasia besar terungkap. Jeon Taehyung, bocah 8 tahun yang harus menjaga Jeo Jungkook, adiknya, usia 5 tah...